Sweetie

25 2 0
                                    

"Neth, selamat masalahnya udah selesai"

Anneth menoleh dan mendapati Leo di sana.

"Haha! Thank you, gue gak ngira bakal secepet ini" jawab Anneth

Leo tersenyum lalu memberikan kopi kaleng dan note kecil bertulisan 'semangat, selalu ada orang baik di sekitar lo'. Anneth tersenyum setelah membaca note tersebut.

"Jadi lo ngapain di sini?" tanya Anneth

"Sabar dong... kesannya mau ngusir banget" jawab Leo

"Hahaha! Ya gak gitu juga, kan gue cuma nanya ada kepentingan apa di sini..." balas Anneth

"Gue disuruh ke sini buat ngebahas soal drama" ucap Leo

"Drama?"

Leo menganggukkan kepalanya lalu menatap Anneth dengan tatapan bingung. Memangnya Anneth belum tau ya?

"Lo belum tau?" tanya Leo

"Belum, gak ada yang ngasih tau gue" jawab Anneth

Leo ber oh ria lalu menarik Anneth masuk ke ruang rapat karena sudah dipanggil oleh manajernya.

"Anneth, kamu bakal jadi pemeran utama perempuan di drama ini" ucap Marsha

"Kenapa gak kasih tau gue dulu?" tanya Anneth

Marsha mengangkat kepalanya lalu menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Kemaren bukannya udah ya, Neth?" tanya Marsha

Anneth menggelengkan kepalanya lalu menatap Leo. Ia tidak merasa melewatkan suatu jadwal kemarin.

"Kayaknya kita ada miscommunication, yaudah, gue mau.." ucap Anneth

[✷]

Rapat mengenai drama yang akan berjalan berlangsung lama sekali, sekitar 3 jam.

Sepertinya Anneth akan memerlukan koyo karena sudah duduk selama itu.

Semuanya sudah keluar dari ruang rapat kecuali Anneth, Marsha, dan Leo. Mereka masih ingin membicarakan sesuatu.

"Ada aja kejadian miscom gini..." ucap Anneth

"Sorry deh..." balas Marsha

"Makan yuk, gue traktir. Mumpung kosong jadwal gue" ajak Leo

"Iyaa, si paling sibuk"

"Gak gitu, Neth..."

"Ayo ayoo! Kapan lagi ditraktir Leo" jawab Marsha sambil menarik Anneth keluar dari ruang rapat

Anneth hanya bisa pasrah karena sudah ditarik Marsha dan tidak ada alasan untuk tidak ikut acara makan – makan ini.

Baru saja keluar dari ruang rapat, tangan kanan Anneth ditarik oleh orang lain. Entah siapa dia tapi dia hampir membuat Anneth kehilangan keseimbangan.

Anneth menatap lelaki tinggi di depannya dengan tatapan kesal. Karenanya Anneth hampir terjatuh.

"Apalagi, Dev?" tanya Anneth

"Mau kemana?" tanya Deven

"Mau makan, Leo mau traktir" jawab Anneth

"Abis bahas apa di ruang rapat?"

"Drama"

"Yaudah, makan yang banyak ya" ucap Deven lalu mengacak rambut Anneth

"Sh¡t, my hair" keluh Anneth

"Keep your word, sweetie" balas Deven

"Hah..."

Anneth tampak bingung mendengar kata 'sweetie' dari Deven. Mereka tidak ada hubungan spesial, apa kepala Deven terbentur sesuatu?

"What do you say? I didn't hear it..." ucap Anneth

Deven mendekatkan wajahnya dengan wajah Anneth sampai tersisa beberapa centimeter saja lalu tersenyum lebar.

"Sweetie, what about my sweetheart?" tanya Deven

Wajah Anneth terasa sedikit panas, sepertinya wajahnya sudah memerah.

Ucapan Deven membuatnya berdebar tapi Anneth menolak itu lalu menampar Deven pelan.

"Stop it, we're just friends"

"Masa? Mukanya merah gitu..." goda Deven

"Gue mau pergi dulu" ucap Anneth lalu meninggalkan Deven yang masih senyum

Anneth berjalan dengan kepala yang tertunduk karena mencoba untuk menenangkan dirinya.

Anneth menghampiri Marsha dan Leo yang sedang menunggu lift.

"Kenapa muka lo merah gitu?" tanya Marsha

"Hm? Gak papa, panas aja sih gue rasanya" jawab Anneth

"Gak panas, ah... dingin gini" balas Leo

"Lift, lift" ucap Anneth mengalihkan topik pembicaraan.

Jujur imajinasi sama kata kata emang beda...

KU SUKA UDAH BAYANGIN BEGINI, PAS MAU DIJADIIN KALIMAT TUH ALLAHUAKBAR SUSAH BANGET🙏🏻

btw tmi hari ini, aku bangun kesiangan banget... jam 12 baru bangun HEHE 😃✌🏻

SAMA AKU KANGEN NUGAS DEHHH, SEKANGEN ITUUUU📈📈📈📈

yaudah gitu aja, dadahh! Mingdep up lagii!

PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang