Chapter 3

9.5K 392 52
                                    

"Prilly awas..!"

Teriakan seorang crew membuat ali refleks, ali yang berdiri tak jauh dari prilly langsung berlari dan dengan cepat meraih pinggang prilly. Prilly yang juga mencoba menahan dirinya agar tidak terjatuh langsung melingkarkan lengannya dan memeluk ali. 
  
Prilly mengangkat wajahnya, dan menatap mata ali yang hanya berjarak beberapa senti darinya. Tatapan ali terlihat sangat dalam, membuat prilly lemas seketika. Begitupun sentuhan tangan prilly ditubuh ali membuat jantung ali bergetar sangat hebat bahkan hampir saja berhenti bedetak rasanya. Desah nafas ali kian terasa di wajah prilly saat ali semakin menundukan kepalanya hingga hampir menyentuh wajah gadis yang berada di pelukannya.

"Cieeeee.."

"Peluk terus li."

"Cieee cieee.."

"Rating jebol rating jebol.."

"Oksigen mana oksigen??"

Suara kehebohan nan menggoda itu membuat prilly dengan segera mencoba berdiri dan melepaskan dirinya dari pelukan ali.

"Thanks li."

Ucap prilly lirih, berterima kasih kepada ali karena telah menolongnya yang hampir saja jatuh ke lantai. Entah apa yang akan terjadi dengannya jika ali tidak secepat itu menolongnya.

Ali hanya mengangguk kecil. Keduanya secara perlahan saling menjauh dengan wajah yang merah padam.

Beberapa tangan usil fans berhasil menangkap moment-moment romantis tersebut. Lokasi syuting memang tidak pernah sepi dari kunjungan para penggemar. Ada yang ingin meminta foto dengan pemain atau hanya sekedar melihat secara langsung proses syuting idola mereka.

Hanya dalam hitungan detik jejaring sosial seperti akun instagram, twitter, dan facebook digemparkan dengan beredarnya foto-foto saat ali menolong prilly dengan berbagai caption.

Cieee cieee bang ali @aliandoo siaga banget nolongin bie @prillyLtc96

OMG Heloo.. stok oksigen gue langsung habis pas liat photo ini

Dikit lagi bang @aliandoo hahaha

Wahh bang ali menang banyak tuh.. cieee

Bahkan beberapa menit kemudian muncul hastag #AliPrillyJadianDong yang langsung menduduki trending topik indonesia nomor 1 di twitter. 

***
Semenjak kejadian itu, prilly dan ali kini semakin dekat. Bahkan mereka sudah tak canggung lagi jika harus berduaan di sela-sela break syuting. Prilly yang sangat menggemaskan membuat ali selalu merasa tak merdeka jika belum sempat mencubiti pipi lawan mainnya itu setiap saat.

"Ali sakiittt" teriak prilly sambil memegang pipinya.

Prilly yang tengah asik memainkan ponselnya dikejutkan dengan kedatangan ali yang tiba-tiba mencubit pipinya gemas.

"Belum kempesan juga prill?haha" ledek ali yang kemudian berlari menuju ruang tengah dan langsung dikejar oleh prilly.

Bunda ully dan mama resi yang tengah asik ngobrol hanya terkekeh melihat kelakuan putra dan putri mereka.

"Awas loe ya! Gue sumpahin tuh pipi loe juga makin chubby dan gak tirus-tirus sampe kakek-kakek." teriak prilly kesal dan semakin mengelurkan tenaganya untuk mengejar ali.

"Gapapa, yang penting ada temen nenek chubby juga nanti gue." balas ali dengan penuh kemenangan.

Semua orang yang ada dilokasi hanya terkekeh melihat kelakuan keduanya. Ali dan prilly kemudian berlalu menuju ruang atas. Lebih tepatnya adalah menuju basecamp para pemain. Masih dengan aksi kejar kejaran mereka. Kini ali dan prilly berhenti sejenak untuk mengatur nafas mereka yang sudah tak beraturan. Ali yang merasa sudah tak kuat untuk menghindar dari kejaran prilly akhirnya memilih pasrah dan menjatuhkan tubuhnya dikasur doraemon milik prilly. Sedangkan prilly yang masih berdiri diambang pintu mulai mengambil ancang-ancang aksi balas dendamnya kepada ali.

"Capek banget ya" ucap prilly yang mulai berjalan mendekati ali. Ali melirik kearah prilly dengan wajah sedikit tegang. Sepertinya ia tahu apa yang akan dilakukan prilly.

"Kalo udah kayak gini ni anak pasti mau geletikin gue lagi nih" batin ali yang sudah sangat hafal dengan gerak-gerik lawan mainnya itu.

"Prill.."

Terdengar suara seseorang memanggil prilly dari arah pintu. Prilly dan ali pun menoleh bersamaan kearah asal suara tersebut.

"Itte???" prilly berjingkrak senang melihat sosok gritte. Sahabatnya yang satu minggu ini meninggalkannya ke luar negeri karena ada poject disana.

Keduanya langsung menghabur untuk berpelukan. Ali hanya menghela nafas. Satu sisi ia merasa tenang akhirnya terbebas dari kejaran prilly. Tapi disisi lain juga ada rasa kecewa karena seperti biasa, jika prilly sudah bertemu dengan gritte. Pasti dirinya akan dikacangin habis-habisan oleh prilly.

"Li, gue pinjem prilly bentar ya." ucap gritte dan dibalas anggukan pelan oleh ali yang mulai sibuk memainkan iphone nya.

"Pulpen kali ah dipinjem-pinjem. Ngapain juga sih loe pake ijin segala sama dia. Tinggalin aja udah." protes prilly langsung menarik gritte untuk menuju ruang bawah.

Ali mendengar ucapan prilly dan menatap punggung dua gadis tersebut yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Ali memang sudah akrab dengan gritte. Namun entah kenapa, mood-nya selalu berantakan setiap kali gritte ada diantara dirinya dan prilly di lokasi syuting. Karena dilihat dari kebiasaan prilly yang akan lebih memilih menghabiskan waktu break nya bersama gritte dibandingkan dirinya. Ya, ali memang selalu merasa tak rela jika prilly lebih dekat bersama orang lain di lokasi syuting selain bersamanya.

Maaf ya kalo gaje. Otak penulis rada geser soalnya :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan Jaga PrillykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang