Chapter 2

7.6K 329 0
                                        

Ali bisa menangkap perubahan raut wajah prilly. Hal itu memancing keinginan ali untuk menjahili gadis manis dihadapannya itu. Sambil menahan tawa ali mendekatkan wajahnya dengan prilly hingga hampir tak ada jarak diantara keduanya.

"Ee..eng..enggak kok. Gue biasa aja." jawab prilly gugup.

"Masak?"

"iya! iiihhh ali loe apaan sih? Jangan liatin gue kayak gitu. gue gak mauuu"

"Gak mau apa?"

"Gak mau loe jatuh cinta sama gueee"

Prilly merengek manja seperti anak kecil. Dan itu sangat menggemaskan ali. Prilly langsung menutupi wajahnya yang mulai memerah dengan kedua tangannya.

"Ngomong apa sih loe. Hahahaha"

Ali terpingkal. Ia tak menyangka jika gadis yang kerap bersikap dingin dan jutek padanya itu memiliki sisi lain yang sangat menyenangkan.

"Ehmm"

Ali mendehem halus. Sekedar untuk menahan tawanya dan kembali bersikap biasa. Begitupun dengan prilly yang mencoba bersikap tenang dan bersandar ke kursi yang didudukinya. Keduanya nampak sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Sebenernya gue mau minta maaf soal perlakuan gue pas pertama ketemu loe. Gue tau loe gak suka itu" ucap ali to the point tanpa menatap prilly.

"Syukurlah kalau loe sadar."

   "Yeee,, Daripada loe gak nyadar-nyadar" tangkas ali.

Prilly tak membalas. Ia hanya tersenyum dan menatap ali sesaat. Rasa sebalnya pada ali tiba-tiba saja menghilang. Ia sadar betul dengan sifatnya yang memang tidak pernah bisa membenci orang lain. Dan karena itu pula ia tak mau melawan hatinya untuk memaafkan ali dengan mudah. Lagi pula dipikirnya sikap ali tidak terlalu buruk untuk dibenci.

"Jadi gimana? Loe maafin gue gak nih?"

 Ali kembali menatap prilly. Terlihat sangat tulus. Untuk kali ini prilly mencoba untuk memberanikan diri membalas tatapan ali. Aksi saling tatap itu berlangsung cukup lama. Hingga perlahan tersirat kebahagiaan diantara keduanya saat prilly menganggukan kepalanya dengan senyum manisnya untuk ali. Ingin sekali rasanya saat itu ali memeluk gadis dihadapannya. Tapi bagaimana mungkin itu bisa ia lakukan. Mengingat dirinya hanya orang baru dalam hidup prilly.

"Asik. Thanks ya chubby" ucap ali sambil mengacak-acak rambut prilly.

"Ali mahh" protes prilly merapikan rambutnya kembali dengan tampang sebalnya.

Tanpa disadari oleh keduanya. Dari kejauhan telah ada beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka.

"Tuh bocah dua cepet banget sih damainya" Ucap kirun tanpa memalingkan pandangnya dari prilly dan ali.

"Si ali pake hipnotis kali" Timpal ricu ngasal.

"Ehh jin tomang, ya kali adek gue pake hipnotis. Loe mah" protes kevin yang juga ikut memperhatikan adiknya. Ya, kevin merupakan kakak kandung ali.

"Tau tuh, ricu mah ada-ada aja. Dikira si ali kayak uya kuya apa. Anak orang pada dihipnotis semua hahaha" ucap mila.

"Hahahaha"

Sekejap gerlak tawa terdengar begitu renyah ditengah kehangatan keluarga besar sinetron yang tengah menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat tanah air.

-----

#Keesokan harinya..
   
Sambil bersenandung kecil ali keluar dari salah satu kamar mandi yang sudah tersedia di lokasi syuting. Waktu yang tak memungkinkan membuat ali mau tak mau harus mandi di lokasi syuting. Hanya untuk sekedar membersihkan tubuhnya dari debu dan mengurangi rasa penat yang menerpa. Beberapa hari ini seluruh pemain sedang running karena dua hari lagi mereka akan disibukan dengan persiapan Special konser drama musical sinetron mereka yang akan ditayangkan secara live di televisi.
   
Sementara di ruang tengah lokasi syuting, terlihat prilly tengah melakukan adegan memasak bersama mila. Walaupun hanya sebatas peran, namun prilly sangat antusias untuk memamerkan kelihaiannya dalam bidang masak memasak. Bagaimana tidak, prilly yang juga merupakan mantan koki cilik itu akan merasakan surga dunia jika sudah dipertemukan dengan peralatan dapur. Saat syuting selesai, mila tak sengaja menyenggol sebotol minyak goreng hingga tumpah ke lantai. Beberapa crew memperingati seluruh pemain dan orang-orang yang ada disana untuk berhati-hati.

"widihh udah ganteng aja pak." goda ricu saat melihat ali datang ke ruang tengah.

Ali memang terlihat lebih fress dengan balutan kemeja lengan panjang namun sedikit dilipatnya agar terlihat lebih santai. Ali terkekeh mendengar pujian rekan kerjanya itu.

Melihat kedatangan ali, prilly berniat untuk menghampirinya. Kini keduanya memang sudah sangat akrab. Dan dasar ceroboh, prilly lupa jika minyak yang tumpah tadi belum sempat dibersihkan. Prilly berlari kecil dan...

"Prilly awas..!"

OMG HELLOOWW... kira-kira apa nih yang bakalan terjadi sama prilly?

Stay cool buat nunggu chapter 3 yaa.. :)

#SalamPAP

Tuhan Jaga PrillykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang