027

14K 660 5
                                        

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Tok..tok..tok...

"Assalamualaikum." Ucap Zara memasuki kamar Habibah.

Wanita paruh baya itu tentu langsung tertoleh dan menjawab, "Walaikumsalam."

Dengan cepat Zara mencium punggung tangan Habibah.

"Kamu dengan siapa kesini sayang?" Tanya Habibah mendekati Zara. "Dengan Farhan, Ma." Jawab Zara.

Habibah tersenyum simpul, "Duduk sini, Mama mau ceritain sesuatu ke kamu." Ajaknya menarik pelan Zara untuk duduk di tepi ranjangnya.

Zara hanya menurut dan memperhatikan Habibah yang akan bercerita kepadanya.

"Kamu jangan kecewa ya, Nak." Seketika raut wajah Habibah menjadi sendu, namun Zara tahu ia akan bercerita apa.

"Zara udah tau kok Ma. Farhan di jodohin kan?" Tebaknya tepat sasaran.

"Maaf ya sayang, Mama ga bisa nolak permintaan Papanya Farhan. Tapi kamu berdoa aja ya, kalo kalian emang jodoh, pasti akan di persatukan." Lirih Habibah mengelus punggung Zara.

Zara tersenyum pahit, "Aamiin, Insyaallah Ma." Jawabnya sedikit kecewa.

"Farhan tetap ga mau di jodohin, Ma! Mama pasti bisa hentikan perjodohan ini. Farhan maunya sama Zara, Ma." Ucap Farhan tiba-tiba datang menghampiri mereka.

Habibah menghela nafas, "Mama ga bisa bantah, sayang. Bantah kemauan suami dosa."

"Dia yang dosa Ma, selama ini dia nyiksa kita! Farhan udah ga kuat Ma, Mama kenapa tahan banget sama dia? Allah kan maha memaafkan, dia pasti maafin kita Ma. Kita ngelakuin semuanya kan ada alasannya! Pokonya Farhan mau Mama minta cerai ke Papa! Farhan bisa rawat Mama sendiri." Teriak Farhan tak karuan.

Zara berusaha menenangkan Farhan dengan cara mengusap-usap punggung laki-laki itu.

"Farhan tau Ma, biar gimana pun dia Papa Farhan. Tapi lama-lama gini juga Farhan ga tahan. Emang pantas dia di sebut Papa?" Sambung Farhan dengan nafas memburu.

Plak!

Tiba-tiba Haris datang menghampiri mereka, "Jaga bicara kamu, Farhan!" Bentak Haris terlihat menantang bagi Farhan.

"Lo pilih tetap jodohin gue, atau gue suruh Mama ceraiin lo?" Ancam Farhan tersenyum licik.

Haris sungguh tak habis fikir, "Berani kamu ancam saya!"

"Oh berani dong, ngapain takut sama cowok brengsek kaya lo!" Ketus Farhan tanpa rasa bersalah.

"Atau gue lakuin cara yang lebih simple dan cepat lagi?" Farhan menggantungkan kalimatnya. "Gue hamilin ni cewek biar reputasi lo hancur dan otomatis perjodohan itu berhenti, gimana?" Ucapnya menunjuk Zara.

Perempuan itu tertegun tak menyangka Farhan akan begitu frontal di hadapan sang Ayah.

"Farhan!" Tegur Habibah menahan tangis.

"Berani kamu! Jangan macam-macam Farhan!" Bentak Haris justru membuat Farhan semakin tertantang.

Farhan mendorong Zara hingga jatuh terbaring di ranjang, tepat di samping Habibah, "Berani, bahkan di hadapan lo gue berani lakuin itu." Ucapnya membuat semua terbelalak.

FARHAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang