1. begin

8 1 0
                                    

"akhhh"

"Hentikan, aku mohon"

"Tolong hentikan"

"K-kepala ku s-sakit"

"No no no jangan pisau"

"Aaakhhhhhh"

Teriakan pilu dari seorang gadis yang tidak didengarkan oleh orang-orang yang telah menyiksa nya. Sudah kesekian kalinya gadis itu disiksa oleh mereka, mereka yang terlihat tidak pernah puas mendengar suara kesakitan dari gadis itu.

"Sudahlah zi, dia sudah sekarat, kalau lu tetap nyiksa dia, yg ada dia mati"

"Benar yg dibilang salsa zi, kita lanjutkan besok saja"

"Tapi gue masih pengen nyiksa dia"ucap gadis yg kerap dipanggil Zizi.

"Besok masih bisa zi"balas salsa yg hanya dijawab dengan dengusan saja oleh Zizi.

"Ya ya ya ya, oh ya cupu besok siapin diri lo ya, soalnya besok ada kejutan untuk lo" selesai berkata kepada gadis yang telah mereka siksa, mereka langsung keluar meninggalkan gadis itu sendirian.

Setelah kepergian orang-orang yang telah menyiksa nya, gadis itu berdiri dan tersenyum.

"Huh untung hanya goresan saja, nyiksa kok pakai pisau, pake samurai kek eh ini make pisau, mana pisau berkarat ga elite banget sih"

Ya, dia adalah gadis yang di bully oleh geng Zizi tadi, gadis tersebut bernama Chrisa Valeria Alandra. Gadis cantik berambut panjang dan memiliki Kulit putih itu hanya berpura-pura kesakitan untuk membuat mereka senang.

"Dah lah pulang aja gue, mau bocan dulu" setelah itu Chrisa keluar dari toilet dan menuju halte bis untuk pulang ke rumah, karena badannya sudah pegal.

💸

Setelah sampai dirumah, Chrisa langsung membersihkan dirinya.
Sekarang Chrisa sedang memikirkan hal apa yang akan diperbuat oleh kuntilanak itu besok.

"Apa dia mau ngasih gue emas, atau berlian mungkin? Ah ga tau lah, yg penting gue juga mau ngasih kejutan buat kuntilanak gue tersayang" ucap Chrisa sambil tersenyum manis.

Setelah berkata demikian Chrisa langsung memasuki alam mimpinya

💸

Pagi ini Chrisa akan berangkat sekolah. Dengan penampilan culunnya, memakai kacamata bulat, rambut yang dikepang, dan baju yang kebesaran.


Chrisa sekarang berada di depan gerbang sekolah nya, yaitu SMA Arganta, SMA yang sangat dibenci oleh Chrisa, dan tentunya juga beberapa guru yang mengajar di SMA ini.

Chrisa menatap sekolah nya dengan tatapan penuh dendam.

"Permainan baru saja dimulai, tunggu pembalasan gadis ini" seringai Chrisa

Chrisa berjalan dengan tangan yang memegang kedua tali tasnya, Chrisa harus memulai drama nya lagi. Seperti biasa saat Chrisa lewat pasti ada saja yang mengatainya.

"Gue kira dia ga akan kesekolah lagi"

"Ga kapok-kapok ya cupu"

"Ih gue enek liat wajah ny"

"Sok cantik lu"

"Tapi dia emang cantik"

"Ho'oh gue akui dia cantik"

"Alah ngapain lo bela dia, dikasih selangkangan?"

"Kayanya iya deh dikasih selangkangan"

"Kan ibunya jalang, otomatis sifat jalangnya turun ke dia dong"

Mendengar ucapan terakhir yang dilontarkan oleh gadis yang tidak Chrisa ketahui namanya itu, membuat Chrisa mengepalkan tangannya, mereka sudah melampaui batas.

Chrisa menghampiri gadis tersebut dan langsung menendang kakinya.

"Akhhhh, SIALAN LO" teriak gadis itu

Chrisa menarik rambut gadis yang mengatai ibunya jalang, dan mendongakkan kepalanya.

"Siapa nama lo"

"Tidak ingin menjawab?"

"Siapa. Nama. Lo" Chrisa kembali menanyakan hal yang sama, sambil menekan setiap katanya.

"N-naya" jawab Naya gugup, karena ketakutan melihat raut wajah Chrisa yang tidak biasa.

Chrisa menyeringai mendengar suara Naya.
"Ah nama yang sangat bagus, tapi kenapa pemiliknya sangat buruk? Apa orang tua mu salah memberikan nama untukmu?" Chrisa bertanya dengan wajah polos, lebih tepatnya sok polos.

"G-gak orang tua gue ga salah ngasih gue nama Naya, gue cantik jadi cocok dengan nama itu, sedangkan lo" Naya melirik Chrisa dari atas sampai bawah. "Nama lo terlalu bagus untuk lo yang cupu"

Mendengar perkataan yang Naya lontarkan, Chrisa tertawa kecil, lucu sekali anak kuyang ini, itu yang ada dipikiran Chrisa.

"Aih mengapa kau sangat percaya jika kau itu cantik?"

"Jelas gue percaya, gue kan anak orang kaya, sejak kapan ada anak orang kaya jelek dan buluk?"

"Ada kok, nih didepan gue" mendengar ucapan Chrisa yang mengatainya, membuat Naya marah. Saat ingin menampar pipi Chrisa, ada sebuah tangan kekar yang menghalanginya.
Tubuh Naya seperti disengat listrik, dirinya langsung menarik tangannya kembali dan pergi begitu saja dari sana.

Chrisa yang melihat Naya pergi pun langsung berteriak.
"WOI NAYA KUYANG KOK PERGI SIH" Chrisa berdecak kesal karena Naya tiba-tiba pergi begitu saja.

.

verborgen wraakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang