Scan terjadi sebulan setelah perang dengan Zeref dan Acnologia.
Hari yang biasa di Fairy Tail.
"(Namamu), lihat!" Ucap seekor Exceed perempuan berwarna krem yang mengenakan baju tanpa lengan berwarna merah maroon dan rok abu-abu. Sebuah pita merah kecil menghiasi ujung ekornya yang berwarna putih.
(Namamu) Aeleen, gadis bersurai lavender dan bermata orange hangat seperti matahari di kala senja itu menoleh ke arah Exceed miliknya. "Ada apa, Nyx?" Tanyanya lalu kembali menyendok kue coklat yang ia pesan dari Mirajane.
Nyx menyodorkan sebuah kertas permintaan yang ia temukan di lantai dua Guild.
(Namamu) mengambil kertas itu dan membacanya.
"Menyelidiki reruntuhan di kota Merah. Hadiah: 10 juta Jewel dan 1 kunci perunggu."
"Heh?! Kunci Perunggu?!" Seru Lucy yang langsung menoleh ke arah (Namamu) begitu mendengar kata Kunci Perunggu.
Secepat kilat, Lucy sudah ada di samping (Namamu) dan merangkulnya akrab.
"Ne, (Namamu). Kita ini kan teman akrab. Bagaimana jika kau mengerjakan misi ini dengan ku?" Tawar gadis bersurai pirang itu. Matanya berubah menjadi simbol Jewel saat melihat angka dari bayaran misi tersebut.
(Namamu) sweatdrop sebelum berkata. "Tidak, terimakasih. Aku akan mengerjakan ini dengan Laxus saja." Tolaknya.
"Tapi kau 'kan bukan penyihir arwah. Kunci itu akan sia-sia di tangan-"
"(Namamu) 'kan pernah menyentuhmu, Lucy. Jadi dia sekarang juga penyihir arwah." Sela Natsu yang tadi mendengarkan percakapan.
Lucy menatapnya sambil mendesis galak. "URUSAI! INI KESEMPATAN MENDAPATKAN KUNCI PERUNGGU GRATIS TAHU!" balasnya galak.
Sekali lagi, (Namamu) sweatdrop. Dia lalu pergi ke arah Mirajane.
"Mira, apa kau tahu dimana Laxus?" Tanyanya.
Mirajane tersenyum khas. "Ara, jika tidak salah dia dan Raijunshu baru saja pergi beberapa waktu lalu untuk misi. Bukankah dia tadi mengajakmu tapi kau tolak, (Namamu)?" Tanyanya.
Oh, benar. (Namamu) baru ingat.
Dia menganggukkan kepala paham dan menyodorkan kertas permintaan yang ia dapat dari Nyx. "Aku ambil misi ini, Mira."
"Baiklah~." Mirajane mencap kertas itu lalu memberikan salinannya pada (Namamu).
"Kalau begitu, aku pergi dulu, Minna! Ittekimasu!"
"Itteirashai!" Balas yang lain.
***
"(Namamu), kenapa kau membeli banyak sekali bahan makanan?" Tanya Nyx bingung.
(Namamu) memandang tumpukan besar daging dan bahan makanan yang ada di gerobak besar dan akan ia masukkan ke dalam sihir dimensinya.
"Entahlah, firasatku mengatakan ini semua akan berguna." Jawabnya polos.
Nyx gagal paham dengan jalan pikiran partnernya ini tapi dia tidak ambil pusing. Mereka melanjutkan perjalanan ke stasiun kereta.
Kota Merah berjarak 15 jam perjalanan kereta ditambah 10 hari perjalanan dengan kereta.
Laxus sempat menghubunginya, bertanya dia pergi kemana dan mengambil misi apa. (Namamu) menjawab bahwa dia mengambil misi penyelidikan dan kota tempat misinya cukup jauh sehingga memakan waktu lama jadi kemungkinan dia akan kembali 1 bulan lagi paling cepat.
Setelahnya tidak ada yang menghubungi lagi.
Saat tiba di kota Merah, hal pertama yang (Namamu) lihat adalah bangunan kota yang di cat dengan warna merah yang beraneka. Di halaman rumah mereka juga ditumbuhi aneka tanaman berwarna merah.
(Namamu) dan Nyx berjalan menuju kastil tempat klien berada tapi saat sampai di pintu gerbangnya, yang mereka lihat adalah sungai berwarna merah yang amat pekat.
Seperti sungai darah.
(Namamu) menutup hidungnya saat dia mencium bau anyir darah yang pekat dan Nyx memeluk dirinya yang gemetaran, merinding dengan suasana sekitar yang horor. Ditambah kastil merah dan hitam di depan mereka menambah kesan horor.
Dan mereka ada di depan kastil horor itu pada pukul 12 malam.
Hahaha.
"Kita ke penginapan saja dulu, Nyx." Putus (Namamu).
Nyx mengangguk. Mereka lalu kembali ke penginapan yang tadi mereka lewati.
Keesokan paginya, (Namamu) dan Nyx kembali ke kastil. Kali ini sungai yang mengalir di depan kastil berwarna bening dan warna merah pada kastil terlihat indah terkena sinar matahari pagi, berbanding terbalik dengan semalam.
Tak mau ambil pusing, keduanya melangkah masuk ke kastil.
Mereka kemudian diarahkan ke ruangan Kepala Kota dan disana mereka diterangkan tentang misi.
"Misinya sederhana. Saya ingin anda memeriksa reruntuhan yang kami temukan setahun yang lalu. Itu terletak di barat kota. Tapi saya ingatkan sekali lagi, misi ini bisa membunuh Anda. Sudah banyak penyihir yang datang dan menghilang dan tidak pernah ditemukan." Jelas Kepala Kota.
Alih-alih takut, (Namamu) merasa tertantang. "Saya menerima misi ini."
Kepala Kota mengangguk. "Baiklah. Tori, antarkan nona ini."
Seorang pelayan pria bernama Tori mengangguk hormat dan menuntun keduanya menuju reruntuhan.
"Saya hanya akan mengantar sampai sini. Semoga berhasil, Nona." Ucapnya setelah mereka tiba di bagian bawah bukit tempat reruntuhan itu berada.
(Namamu) berterimakasih sebelum berjalan menuju reruntuhan itu.
Tidak ada yang aneh. Itu hanya reruntuhan biasa. Kecuali fakta bahwa reruntuhan itu menguarkan aroma kematian dan bau anyir darah yang begitu pekat. Padahal tidak ada jejak darah disana.
Mata (Namamu) secara tidak sengaja menangkap sebuah tulisan kuno di salah satu pilar.
Penasaran, dia mencoba menerjemahkannya.
"Ey tələyə salan tale. Heç vaxt boşalmayacaq bir qan okeanının axını. Başqa bir dünyanın qapılarını açın və cəzasını almaq üçün bu yazıq ruhu götürün." (Wahai takdir yang menjerat. Aliran samudra darah yang tak akan pernah terkuras. Bukalah gerbang dunia lain dan bawalah jiwa malang ini untuk mendapatkan hukumannya).
Tepat setelah (Namamu) selesai membaca rune kuno itu, penglihatannya memudar dan rasa pening yang amat berat menghantam kepalanya.
Detik berikutnya pandangan (Namamu) berubah menjadi putih lalu buram setelahnya sekelilingnya kembali normal dan menunjukkan reruntuhan bangunan tetapi berbeda dari reruntuhan tempat ia tadi berada.
Sementara itu, di saat yang sama. Nyx yang merasakan hawa tidak enak langsung menoleh ke (Namamu), hendak mengajaknya pulang. "(Namamu), tempat ini aneh dan menyeramkan. Ayo kita pulang sa-(NAMAMU)!" Nyx berteriak histeris saat tubuh (Namamu) memudar tanpa gadis itu sadari.
Nyx yang berada cukup jauh dari (Namamu) berusaha menggapainya tapi dia tidak berhasil.
Sosok (Namamu) telah menghilang sepenuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Attack On Titan X Reader
БоевикBerpindah ke dunia yang dipenuhi humanoid raksasa pemakan manusia? Tentu bukan hal yang menyenangkan. Setidaknya itulah yang dialami oleh (Namamu) Aeleen dari Fairy Tail. Akibat kecerobohannya dalam menerjemahkan sebuah rune kuno, dia jadi harus ter...