PROLOG

5 0 0
                                    

ʕ•ﻌ•ʔ

Hai Darl..

Hope you enjoy with my new stories.

Sorry ya kalo banyak typo and another mistake, Darl.

LOVE U ALL ヾ(≧▽≦*)o

•••

90(+1) DAYS ini 100% khayalan penulis ya.

Dengan dibuat nya cerita ini, i hope u can take a lot of positive things, darl.

Kalian juga bisa kasih saran atau masukan di komentar.

Enjoyy, Darl. (♥ω♥ ) ~♪

•••

"Pa! Berani kamu bawa selingkuhan kamu ke rumah kita?!"
"main gila kamu, Pa?!"

"Lucu kamu, Ma. Kamu kira saya gak tau semalam kamu kemana?!"
"Jangan sok jadi korban kamu!"

"Stop!"

•••

"Ndy, gue takut. Peluk gue ya?"

"Sorry Ka, aku lagi sama Ken."

"Oh, it's okey ndy, have fun."

"Ingetin Ken, traktir gue double karena gak bisa meluk lo malam ini."

•••

"Dia tunangan gue."

"Cantik ya."

•••

"... aku sayang kamu."
bahkan sampai setelah senjaku hilang, berganti hari bahagiamu.

"Ketika Dunia dan Tuhan bersatu untuk rebut kamu dari aku, berusaha membuat aku mengaku kalah disaat aku hampir menyerah."

•••

"Lo sayang dia, berjuang buat senyum dia selamanya."

"Gue gak akan mungkin Dev, gue gak bisa. Bayangin lo di posisi gue sekarang. Gue bingung, bangsat."

"Seandainya bisa Ken, gue mau.."

•••

SANDYAKALA PUTRI
ARUNIKA menyusuri jalan dengan air matanya yang terus mengalir, di tengah derasnya hujan. Hawa dingin yang merasuk tubuhnya tidak membuat nya berhenti, ia terus berlari tanpa tujuan di tengah hujan dan lalu lalang kendaraan.


Gaun cantik yang sudah berantakan dan kotor terkena genangan air hujan. Rambut lepek bahkan make up yang tadinya membuatnya terlihat sangat cantik, sekarang berubah membuatnya terlihat menyedihkan. Semuanya luntur terhapus air mata dan hujan secara bersamaan.

Sore itu, ia berdiri sendirian menatap sendu langit senja yang muncul setelah hujan reda. Ia sudah tidak peduli dengan banyak mata yang tengah memandang nya bertanya - tanya, bahkan beberapa orang lalu lalang menanyakan keadaannya.

Persetan semuanya. Kepala Kala rasanya sudah penuh dengan berbagai kemungkinan. Kala sedang merutuki kebodohan nya sendiri. Kembali terngiang bahwa Kala harus kehilangan orang yang ia cintai, lagi. Rasa sesak dan sesal menyelimutinya saat ini.

"Sakit banget rasanya.."

Hari ini jauh berbeda dari yang ia lakukan pada hari-hari sebelumnya. Biasanya ia akan berdiri disini bersama pria yang mengantar nya beribadah dan menunggu Kala sampai selesai menunaikan sholat maghrib. Setelahnya, mereka akan menghabiskan waktu bersama.

"Ya Allah, aku tau engkau satu walau iman dia berbeda. Aku mohon bahagiakan dia ya Allah. Bagaimana pun jalan akhirnya. Bagaimana pun ujung kisahnya, aku mohon.."

Setelah mencari musholla terdekat dan menunaikan sholat maghrib. Kala berjalan menuju taman yang biasa ia datangi dan terlihat rumah pohon yang cantik di ujung taman tersebut. Lampu dan bunga warna - warni masih cantik menghiasi, bahkan setelah ia tidak mendatangi tempat ini beberapa minggu belakangan.

Kala menaiki satu persatu anak tangga yang terdapat di pohon tersebut. Ia tersenyum saat melihat banyak fotonya dan raka yang terpajang di antara anak tangga tersebut.

Terlalu fokus dengan foto, Kala tidak menyadari sudah ada seseorang yang sedari tadi menunggunya di dalam rumah pohon tersebut.

"Kal, akhirnya lo dateng juga." Ucap seseorang di dalam rumah pohon tersebut.

"Aku nungguin kamu disini, takut kamu ga akan kesini." Lanjut nya.

Kala menuruni anak tangga dengan terburu-buru saat menyadari ada seseorang yang belum ingin ia temui dahulu.

"Raka mau ngomong sama kamu."

Deg. Kala segera menghentikan langkahnya. Nama yang menghantui pikiran Kala.

Ingin berbicara dengan Kala?

"Naik, Kal."

•••


Gimana Darl???

Thank you buat semua yang udah bantu support and jangan lupa masukan nya ya, Darl. ( ˘ ³˘)♥

90(+1) DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang