8 Ramadhan 1443 H / 10 April 2022
*
*
*
*
*Reyna termenung di kamarnya. Bocah berusia 6 tahun itu baru saja bangun tidur. Ia terbangun karena merasakan lapar yang amat sangat. Bahkan, perutnya pun berulang kali bunyi keroncongan menandakan cacing-cacing di dalam sana butuh nutrisi.
Anak kecil itu menatap nakas,mengambil pigura yang menampilkan foto Mama, Papa,dirinya sendiri dan seorang bayi yang berada di gendongan Mamanya.
Ya,reyna kini sudah resmi menjadi seorang kakak. Reyna sangat menyayangi adiknya itu. Terbukti reyna selalu bersedia ketika Andin meminta bantuan untuk mengambilkan keperluan atau menjaga Askara,adiknya.
Suara pintu kamar terdengar. Reyna menoleh dan mendapati suster Mirna menghampirinya dengan senyum sumringah.
"Ihh Kakak Reyna udah bangun. Yuk mandi sore yuk,kan mau siap-siap buka puasa" ucap Mirna sembari membelai lembut rambut Reyna.
Sedangkan anak itu masih saja cemberut sambil melihat foto keluarganya, Mirna yang menyadari segera menatap mata Reyna.
"Kenapa sayang? Kok cemberut gitu?" Tanya Mirna penuh perhatian.
"Lemes ncus,aku haus sama lapar" balas reyna dengan nada rendah.
Mirna mengulum senyumnya. Wajar saja bila anak seusia reyna mengeluh ketika menahan lapar dan dahaga.
"Gimana kalau kakak Reyna ke kamar Askara?" Tawar mirna dengan penuh harap.
"Nggak ganggu kan ncus?" Tanya reyna memastikan.
"Kita coba ketuk dulu pintu nya ya" Mirna menyodorkan tangan dan Reyna pun menggenggam tangan pengasuhnya itu.
Mereka berdua berjalan menuju kamar Andin dan Aldebaran.
"Ma..." Reyna mengetuk pintu kamar dengan pelan.
"Siapa?" Tanya suara dari dalam kamar.
"Reyna Ma"
"Masuk sayang"
Reyna pun membuka pintu dibantu dengan Mirna dan langsung menghampiri Mama nya yang sedang menyusui Askara.
"Heii.. sini naik nak" Andin menepuk pelan kasur kosong di sampingnya.
Lalu reyna pun duduk di samping Andin yang kini membetulkan bajunya karena Askara telah selesai menyusu. Kini bayi itu tidur di tengah-tengah Mama dan Kakaknya.
"Kenapa Reyna cemberut hmm?" Tanya Andin yang menyadari perubahan dari gelagat anaknya.
"Katanya lemes Ndin" jawab Mirna.
"Lemes?"
"Iya mama,aku haus sama lapar" reyna masih menampilkan ekspresi cemberutnya.
Askara yang hanya menyimak pembicaraan Mama dan Kakaknya,sesekali berceloteh gemas dengan nada yang riang sembari matanya melirik Kesana kemari.
"Katanya Kakak Reyna lemes,coba Askara semangatin dong" kini Andin mengajak bicara putranya.
Askara yang tau segera melirik ke arah reyna dan menggerakkan bibirnya,seolah mengajak bicara Kakaknya itu.
"Ashhh..krhajskdjdmmd" ujar Askara sambil menatap Reyna.
"Ihh adekkk" reyna kini menatap Askara,matanya menyiratkan binar kasih sayang.
Kini senyuman mulai terkumpul di bibir reyna. Binar matanya pun kembali berseri membuat Andin juga Mirna ikut tersenyum.
"Iya dek, Kakak kuat kok puasanya. Nanti kita buka puasa bareng ya di meja makan"
Askara menggerakkan tangan nya,seolah ingin meraih tangan Reyna.
"Tuh adeknya pengen ngobrol sambil semangatin kakak katanya" Andin menimpali lalu membelai kening kedua buah hatinya bergantian.
"Saya ke belakang dulu ya,kalau nanti reyna mau mandi panggil aja saya" pamit Mirna lalu dibalas anggukan oleh Andin.
"Iyaa. Askara temenin kakak ya. Lemes bestie puasa tuh" ujar reyna membuat Askara tertawa.
Andin tersenyum menatap keakraban kedua buah hati nya.
Sore itu mereka menghabiskan hari dengan canda tawa dan mood Reyna yang perlahan semakin membaik karena tingkah laku Askara.
Walau Andin tau, reyna bukanlah anak kandungnya tapi kedekatan reyna dan Askara membuat Andin tak bisa membedakan dan tak mungkin membeda-bedakan posisi Reyna juga Askara di dalam hatinya.
Andin berharap,kedua buah hatinya selaku hidup bahagia dan saling mengasihi.
Do'a seorang ibu,hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak nya. Tak pernah sekalipun berpikir,kalau anak-anaknya mengalami hal pahit seperti dirinya di masa dulu. Itu adalah hal yang paling ditakutkan.
~~~~~~
Bersambung.Seperti biasa ini cerita pendek khusus bulan Ramadhan edisi pondok pelita ya. Semoga kalian bisa menikmati nya.
Jangan lupa vote dan komen.
Semangat puasanya ya sayang ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Selalu Bersamamu
Short StorySequel dari Ramadhan Bersamamu yang di publikasikan tahun kemarin. Kisah cinta Aldebaran dan Andin kini sudah memasuki babak lebih lama ; menjalani Ramadhan bersama-sama untuk yang kedua kalinya. Kini kehadiran si kecil di tengah-tengah keluarga mer...