Day 24 : Bagi-bagi Takjil

748 154 22
                                    

24 Ramadhan 1443H / 26 April 2022
*
*
*
*
*

Hari ini seluruh pegawai di pondok pelita sedang sibuk mengemas takjil yang akan dibagikan ke orang-orang sekitar terutama orang yang membutuhkan.

Aldebaran dan Mama Rosa memang sering mengagendakan kegiatan berbagi seperti ini sejak awal Ramadhan. Biasanya mereka akan pesan catering dan pegawai hanya tinggal membagikan. Namun kini karena keinginan Andin dan Mama Rosa kalau harus masak langsung,jadilah semua orang dewasa disana dikerahkan untuk membantu.

Aldebaran pun sengaja tidak pergi ke kantor karena akan mengambil alih untuk menjaga anak-anak selama Andin dan Mama Rosa di dapur.

100 porsi nasi dengan box bento sudah siap dibagikan,tak lupa kolak dan buah kurma juga sudah tersedia di dalam paper bag itu.

Semua sudah tertata rapih di jok juga bagasi mobil. Kini target mereka adalah orang-orang yang lewat di depan komplek.

Andin sudah bersiap dengan gendongan di dadanya agar Askara tetap nyaman dan tangan Andin tak terlalu pegal.

"Mau digendong aja? Nggak akan pakai stroller?" Tanya Al yang baru saja keluar dari kamar mandi dan sudah siap dengan kemeja dan celana jeans nya.

"Iya Mas,biar dia tenang di dekap aku"

"Yaudah kalau gitu. Nanti kalau kamu pegel biar gantian gendong nya ya" aldebaran mengelus pelan rambut sebahu Andin yang berwarna hitam pekat.

Mereka pun menuju tempat Bagi-bagi takjil. Aldebaran beserta keluarganya menaiki mobil Alphard yang disupiri oleh Riza. Sementara satu mobil lainnya yang berisi makanan takjil juga pegawai di pondok pelita yang disupiri oleh Boim.

Reyna yang terlihat tak sabar dari tadi hanya meneliti jalanan di sekitarnya.

"Pa,nanti biar aku yang kasih takjilnya ya" celotehnya ketika Riza baru saja memarkirkan mobil.

"Boleh, nanti kakak minta bantuan sama ncus Mirna atau Miss Kiki juga ya"

Reyna hanya mengangguk.

Merekapun akhirnya turun dari mobil dengan Aldebaran yang sepeti biasanya, memastikan semua keluarga aman ketika turun dari mobil terlebih melindungi kepala Andin dan Mama Rosa agar tak menyentuh langit-langit mobil.

Askara yang terbangun hanya menatap sekitar dan sesekali berceloteh tak jelas membuat Andin senyum-senyum sendiri.

"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Al yang memperhatikan gerak gerik istrinya.

Andin menoleh "Gapapa Mas,aku cuma gemes aja lihat wajahnya Askara,mirip kamu banget"

"Ya namanya juga anak saya,pasti lah mirip saya"

Andin terlihat sedikit cemberut membuat Al makin memperhatikan istrinya sedangkan pegawai sedang sibuk menurunkan makanan dan mengatur posisinya.

"Tapi kan aku yang mengandung,aku yang bawa-bawa dia selama 9 bulan dimanapun kapanpun aku ga pernah tinggalin Askara. Ehhh tapi pas lahir seratus persen mirip kamu Mas"

Aldebaran terkekeh gemas lalu mengacak pelan rambut Andin dan beralih mengelus tengkuk istri nya itu.

"Nanti kita coba lagi ya,biar ada yang mirip sama kamu"

Andin tersipu lalu memukul pelan bahu Aldebaran

"Kamu apa-apaan sih,yang ini juga masih bayi"

"Al dan Andin malah sibuk ngobrol berduaan di pojokan,mana Askara lihatin mereka dengan ekspresi gitu banget,bingung kali ya dia kenapa Mama Papa nya malah ketawa-ketawa di depan dia" gumam Mama Rosa mulai memperhatikan pasangan bucin itu dan menghampiri mereka.

Ramadhan Selalu BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang