Wooyoung.

16 1 0
                                    

Hari ini kamu diajak Wooyoung buat ke apartnya, alasannya dia takut karena kemarin tiba-tiba mati lampu tengah malem.

"Ini aku beneran nggak boleh pulang?" Kamu bertanya seraya menyisir rambut Wooyoung yang sudah mulai panjang

Sudah hampir jam 9 malam, yang artinya sudah 2 jam kamu menunggu Wooyoung yang sedang bermain games di ponselnya

Yang ditanya malah sibuk dengan kegiatan push rank, kamu yang merasa diabaikan langsung berdiri dan hendak pulang.

Tapi tanganmu ditarik kembali olehnya "Jangan pulang, disini aja"

"Kamu tuh kalau aku tanya, dijawab kek. Bukan malah diem, ditinggal push rank"

Wooyoung auto mematikan ponselnya dan memelukmu untuk meredamkan emosimu

"Udah ya, jangan marah-marah. Aku salah, baikan ya ay?"

"Aku udah nggak push rank lagi, nih liat" Wooyoung memperlihatkan ponselnya

Kamu mengangguk, "Lain kali kalau ditanya, jawab ya"

Senyum dimuka Wooyoung merekah, ia mencubit gemas pipimu sambil mencium seluruh bagian mukamu

"Wooyoung, ini muka aku bisa habis kalau kamu cium-cium terus"

Wooyoung kembali mencubit gemas pipimu "Pipinya gemes, lucu banget pacar aku!" Ucapnya

Kamu menguap, sambil mengerjapkan matamu berkali-kali. Wooyoung yang melihatmu sudah mengantuk, mengusap rambutmu "Tidur dulu gih, ganti baju dulu di kamar"

___

"Sayang, udah belum ganti bajunya? Aku masuk ya?"

"Udah selesai" ucapmu dari dalam kamar

Wooyoung masuk untuk mengambil kaos ganti miliknya, ia melihatmu yang sedang melakukan panggilan video sampai ia bertanya "Siapa?" dengan berbisik

"Soobin, mau tanya-tanya buat acara dia besok" ucapmu

Wooyoung ini udah mulai cemburu, soalnya kan ini bukan acara prodi kamu. Tapi kenapa Soobin malah tanya ke kamu.

Tapi Wooyoung masih kalem, mikir kalau emang si Soobin bener-bener pure nanya. Sampai pada ketika Wooyoung denger Soobin bilang

"Gi, kalau lo besok senggang gue mau ajak lo makan berdua. Kebetulan abang gue buka cafe baru" ucap Soobin di seberang telfon

"Hmmㅡ Gue nggak bisa, soalnya ada acara lain, maaf ya" ucapmu sambil melihat Wooyoung

"Yah sayang banget, padahal gue mau ajak lo. Btw, kita gini berasa lagi sleepcall deh!"

Gia yang memang mengaktifkan speaker ponsel miliknya terkejut mendengarnya, sebab bisa-bisa Wooyoung cemburu. Pasti. Hal itu dibuktikan dengan tatapan Wooyoung saat ini.

Wooyoung mengambil ponsel mu dan mengarahkan kamera padanya, jadi dia video call sama Soobin

"Pacar gue sibuk, sini sleepcall sama gue. Sekalian adu tinju, berani gak lo?" Wooyoung langsung mematikan panggilan tersebut

Wooyoung mengembalikan ponselmu "Nih, hape kamu. Berani banget ngajak pacar gue sleepcall"

Kamu tertawa melihat Wooyoung yang cemburu, Wooyoung jadi grasak grusuk gak tenang gara-gara Soobin tadi.

Wooyoung menghampirimu, lalu mengacak-ngacak rambutmu mencubit-cubit pipimu "Coba deh gini, ehh apa gini ya? Kok nggak jelek sih?"

Kamu tertawa melihat kelakuan Wooyoung.

"Ini akunya diapain si, young?" Ucapmu

Wooyoung tidak menjawab, malah melilitkan selimut untuk menutupi wajah kamu

"Udah, gini aja. Biar nggak ada yang liat wajah cantik kamu"

"Kan akunya gak bisa napas, lagian kamu kenapa ngelilitin selimut ke aku?"

Hening.

"Kamu cemburu sama Soobin?" Ucapmu

Wooyoung tiba-tiba memelukmu gemas, "Iyalah cemburu, kamu pacar aku soalnya"

"Kamu pacarku yang paling gemes, cantik, lucu, pinter, moodboster, nyebelin, alias paket komplit. Gaada duanya di dunia, kayak bunda"

"Apalagi Soobin mau ngajak kamu jalan, itu anak kurang ajar banget"

Kamu masih tertawa karena kelakuan Wooyoung yang bisa dibilang sangat lucu

"Kan pacar aku cuma Jung Wooyoung, ngapain cemburu"

Wooyoung mengajakmu untuk tidur dan juga memelukmu erat, bisa kamu rasakan jantungnya berdebar sangat kencang, bau parfum base buah sangat khas yang kamu sukai.

Wooyoung masih memelukmu sambil mengusap belakang kepalamu, "Aku selalu takut, kalau kamu tiba-tiba bosen, tiba-tiba pergi, tiba-tiba ngajak putus suatu saat nanti. Aku takut nggak akan pernah sanggup" ucapnya tiba-tiba

"Aku udah terlanjut jatuh cinta banget sama kamu, aku terlalu takut buat lepasin kamu"

Kamu yang menangkap kekhawatirannya lalu memeluknya.

"Hey, i'll always love you. Semoga kita nggak akan pernah putus. Kita bakal sama-sama terus"

Wooyoung menatamu, atensi kalian berdua saling bertemu "Aaa lucu banget pacar aku, jadi pengen aku uyel-uyel pipinya"

Wooyoung mencubit-cubit pipimu lalu menggelitik perutmu, suara tawa bahagia kalian berdua terdengar menyenangkan. Semoga saja kalian bisa terus tertawa seperti ini.

"Wooyoung, i love you"

Wooyoung membalas ucapanmu " Gia, i love you so bad"

-fin-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Saturday's - ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang