ARGAVIÈR [New Version]

10 | Crazy Car

"Apa-apaan!"

Di lemparkannya benda persegi panjang ke sofa yang ia duduki. Rasa kecewanya memburu. Tak tau apa yang ada di pikiran kedua orang tuanya.

"Bisa-bisanya mereka gak ngasih tau gue. Dan seenaknya nyuruh-nyuruh lo, Za."

Gaza tau adik sepupunya sedang kecewa. "Mungkin kalo om sama tante ngasih tau, gagal deh rencana mau buat calon adek lo." Candanya.

Mata Zira membola, ia menggeleng untuk menepis rasa takutnya itu. "Nggak, gaada yang boleh lahir setelah gue!"

"Ayo taruhan. Om Andre sama tante Diana bakal pulang dari itali dan bawa kabar kalo lo jadi kakak." Tantang Gaza dengan alis terangkat.

"Oke! Siapa takut. Lo mau apa?" Tantang Zira balik.

"Billiard dua jam penuh sama gue."

Zira terkekeh dengan permintaan Gaza. "Itu doang? Yang lain kek."

"Oke. Permintaan ke dua gue tarik setelah selesai main billiard."

"Itu mah kalo lo yang menang, Za." Zira bersedekap dada. "Kalo gue yang menang, lo harus ikut gue shopping seharian dan lo yang nanggung belanjaan gue. Semuanya tanpa terkecuali." Senyum evil ia keluarkan.

"Gue bakal menang, Ra. Orang tujuan mereka ke italy emang mau buat anak lagi." Gaza tertawa setelahnya.

Gadis itu dengan spontan memukul lengan sepupunya keras. "Nyebelin."

Tawa Gaza tak terhenti sampai bunyi ponselnya berdering. Pertanda satu telpon masuk.

"Anjir lo, Za. Dimana lo anjing. Pertandingannya bakal mulai 15 menit lagi!"

Serobotan Sehan di seberang dengan tanpa adanya aba-aba membuat Gaza menjauhkan telpon itu terkejut.

"Santai kalo ngomong babi! Iya-iya gue kesana."

Sambungan terputus.

Gaza beralih melihat kearah gadis di sampingnya. Ia dengan niat awalnya hanya ingin mengajak Zira menonton pertandingan balapnya Alaric malah berujung beradu mulut dengan gadis ini.