❝ 𝐒𝐓𝐑𝐀𝐖𝐁𝐄𝐑𝐑𝐘 𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐈𝐆𝐀𝐑𝐄𝐓𝐓𝐄 ❞

Long night, Daydream

We were born in a chaotic century, people are getting old with their minds, but at least ... We managed to survive.

•
•
•

"Kita berhasil, Tae."

•

•

Taehyung hanya melamun, membiarkan Jungkook terlelap dengan dengkuran halus dibahunya. Ia hanya merenung ─bermimpi, bagaimana tepatnya semua ini berawal? Entahlah ... Yang jelas, kini mereka saling merapatkan tubuhnya masing-masing--berharap--akan ada kehangatan kecil yang menyelimuti.

Api unggun yang mereka buat, agaknya tak cukup besar untuk menghangatkan mereka berdua. Satu kantung selimut dibagi dua, sejalan dengan jari-jemari yang bertaut. Ini terlalu dingin, harap-harap badai salju tak akan turun malam ini.

Taehyung menatap Jungkook dengan sendu, dia sempat berfikir,

Jika kita lanjutkan, kau akan terus mendapatkan luka baru disetiap harinya.

Lantas bagaimana? Jelas ia tak punya rencana bagaimana selanjutnya.

Bukankah kita sudah berlari terlalu jauh?

Akan sayang jika kita kembali melihat kebelakang,

Lagi-lagi, Taehyung terdiam. Gedung tua yang mereka singgahi untuk bermalam sementara, dengan retakan besar yang bisa saja merobohkannya kapan saja. Ia tak peduli, mereka berdua terlalu takut untuk berbicara. Tidak-tidak ... Bukan mereka berdua, Taehyung sendiri lebih tepatnya.

Dia berani bersumpah, jika saja ia akan seberani Jungkook saat mengatakan perasaannya, maka ia akan sungguh-sungguh akan meneriakkan nama mereka berdua dengan lantang. Saat ini juga bila perlu.

"Daydream. Apa yang kau harapkan? Itu hanya akan terus saja tersangkut didalam angan."

"Rasanya seperti mimpi,"

Rasa candu baru yang Taehyung rasakan. Lebih baik dari semua rasa nikotin yang pernah ia coba.

Bibir ranum Jungkook, entah kenapa terasa sangat manis seolah ditaburi dengan gula, berwarna merah merekah selayaknya strawberry.

Candu,

Candu,

Candu.

Hanya itu yang bisa Taehyung pikirkan. Nyatanya benar,

Sebuah kasih sayang yang terlalu dekat antar sahabat ... Dapat menimbulkan afeksi seksual, itu yang orang-orang katakan.

Taehyung tidak lagi mengelak. Ia mengetahui dan merasakan keberadaannya.