part 5

3.4K 48 5
                                    

Jika awalnya hanya iseng untuk mencari tahu sisi kehidupan para orang minoritas khususnya mereka yang Gay, kini aku merasa telah terlalu dalam memasuki dunia tersebut.

Bahkan tak kupungkiri, terkadang sekali atau dua kali aku juga mengakses berbagai video porno bergenere Gay, meski sejujurnya aku lebih menikmati video porno genere hetero. Disitu aku yang awalnya tabu sedikit banyak mulai mengerti cara permainan sex pasangan Gay.

Tak ada yang berbeda yang dipermainkan ketika bercumbu, hanya saja lubang kenikmatan yang berbeda antara dilakukan kepada pasangan wanita dan pasangan lelaki.

Selepas itu, terkadang dibenakku timbul keinginan untuk melakukan berbagai macam gaya dan variasi, tentunya itu akan kulakukan bersama istriku. Hanya saja istriku tak seperti yang selama ini kubayangkan.

Aku sadar jika istriku hanya lah wanita biasa dan bukan seorang pemain ahli pada video porno, bahkan selain itu dia juga mengedepankan norma yang patut dan tidak patut untuk dilakukan ketika sedang berhubungan sex, meskipun itu dengan ku suaminya.

Dan akhirnya untuk diriku sendiri, akupun tak dapat berexpektasi terlalu jauh bahkan tak mungkin juga hanya karena sex kita jadi harus berselisih paham, sehingga mau tak mau aku harus meredam egoku sendiri untuk menjaga dan menghargai satu sama lain termasuk istriku.

Namun demikian istriku tetap melayaniku meski cara dan perlakuan yang hanya monoton itu-itu saja.

Jika sudah seperti itu, akupun hanya bisa melampiaskan keinginan sex ku dengan berolah raga 5 jari, sambil membayangkan setiap adegan yang pernah kutonton dalam video porno.

Hingga pada suatu hari ketika aku dan Vian tengah bertemu disebuah taman, akupun mencoba untuk mengeluarkan keluh kesah yang ada dalam pikiranku. Termasuk masalah sex bersama istriku.

Pada dasarnya mungkin dia belum pernah mengalami hidup sebagai pasangan suami istri, namun aku yakin jika sebenarnya dia pasti pernah melakukan hubungan sex antar sesama lelaki. Dengan sabar ia mau mendengarkan keluh kesahku, meski ia bukan yang ahli dan bukan seorang pakar, ia pun sedikit banyak mengimbangiku dengan memberikan sebuah masukan dengan kata dan pemikiran yang entah dari mana ia dapat.

Dan yang pasti, meskipun setiap kata yang dia sampaikan belum tentu ia lakukan, namun itu sudah sedikit banyak membuatku berfikir jika dia orang yang bisa meghargai keadaan lawan bicara dan meski masukannya mungkin tabu untuknya sendiri namun ia terlihat dewasa dalam pembawaan yang lambat laun membuatku jadi bangga akan dirinya dibalik sifat veminim yang kadang keluar dengan sendirinya.

Dan ketika kami sama-sama hening, tanpa kuduga dia pun menggenggam tanganku seraya berbisik tepat ditelingaku jika ia mau mencoba untuk mewujudkan hasrat sexku layaknya dalam video porno.

Sontak akupun terkejut akan pernyataan itu, namun entah mengapa saat itu aku tak bisa berkutik. Untuk pertama kalinya seorang remaja lelaki berkata sedemikian langsung dihadapanku.

Dari sorot matanya, kulihat ia seakan begitu tulus ingin mewujudkan impianku, namun keraguan menyergap diriku. " apa jadinya aku yang lelaki bersuami ini akan melakukan hubungan sesama jenis??"

Akupun hanya bisa diam.. dalam diam ku itu iapun mulai berbicara. Ia seolah-olah tengah meyakinkan aku jika berhubungan sesama lelaki tak ada bedanya dengan seorang perempuan.

Mendengar demikian akupun sependapat dengan dirinya, dan akhirnya dengan sadar kumatikan akal sehatku untuk menerima tawarannya tersebut, dan kamipun telah sepakat untuk pertemuan selanjutnya sekaligus melakukannya.

Gairah MembaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang