05: What really happened?

87 20 23
                                    

Satu bulan sudah berlalu, tapi Sasha belum juga mendapatkan pekerjaan. Setelah lulus Sekolah, ia tak melanjutkan pendidikannya lagi. Karena terhalang ekonomi.

Walaupun Yudha, Bu Arum mau membiayainya, Sasha tetap menolaknya. Selama ini, Sasha makan dari uang tunjangan Ayahnya.

Ting

Dilihatnya notifikasi yang baru saja masuk. Uang 10 juta masuk ke M-bankingnya. Seperti saat Mamanya meninggal, seseorang selalu mengirimkannya uang. Sebagai tanda pertanggung jawaban.

Saat itu Sasha begitu marah dan meminta Agam untuk tidak menerima uang itu lagi. Kini, terulang lagi.

Orang-orang itu selalu saja mengandalkan uang. Bahkan saat ia ingin melaporkan si Pelaku, Polisi bilang kalau Pelakunya sedang Koma.

Mau tak mau Sasha membatalkan tuntutannya.

"Nak, makan dulu." Seru Arum yang melihat Sasha melamun di ruang tengah.

"Iya, Bu."

Berselang beberapa menit, Sasha telah menyelesaikan makannya.

Drrrttttt

Erina is calling...

"Hallo, Er!"

"Sa, lo masih butuh kerjaan gak?" tanyanya.

"Masih, ada lowongan kah?"

"Ada, tapi jadi Baby Sitter, lo mau gak?"

"Gue gak ada pengalaman jaga bayi." Balasnya.

"Coba aja dulu."

"Ya udah, gue harus apa?"

"Nanti lo kirim aja pdf surat lamaran lo. Biar gue yang kasih orangnya."

"Oh okey."

Tut...

Setelah panggilan terputus, Sasha segera mengambil Laptopnya dan mulai membuat surat lamarannya.

###

08:00

Setelah mengirim lamarannya semalam, Sasha akhirnya di terima juga. Kini ia berada di depan sebuah Rumah besar.

"Dari gerbang ke Pintu aja butuh beberapa menit. Luas banget Rumahnya." Seru Sasha mulai berjalan ke arah Rumah itu.

" Seru Sasha mulai berjalan ke arah Rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Ravange Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang