Part 2

275 116 30
                                    

***

"Kalian keterlaluan kali sama Vanita " Ucap Nyca yang waras dari tadi tidak menghina motor kesayangan Vanita dan hanya mendengarkan saja, semua sahabat Vanita pun diam dan Vanita pun duduk di keluar sambil menunggu bel masuk.

***

Chelsea, Racella, Anita dan Nyca pun menghampiri Vanita yang sedang sakit hati dalam ucapan sahabatnya itu.

"Maafkan kami Nit" Ucap Chelsea senduh dan duduk dekat Vanita sambil menatap mata Vanita. Vanita tidak melihat tatapan Chelsea masih fokus ke depan dan diam saja lalu pergi meninggalkan Chelsea yang duduk di sampingnya.

"Gara - gara kau ini Chel !" Jawab Racella menghembus nafas dan kesal dengan Chelsea. Chelsea tidak terima karena di salahkan pun marah.

"Aku? Kok gara - gara aku pulak !" Ucap Chelsea menatap Rachella dengan tatapan tidak terima di tuduh.

"Jadi kalo bukan gara - garamu? Siapa lagi?" Tanya Anita menggelengkan kepala lihat Chelsea kekeh tidak terima di salahkan. Padahal karena ucapan Chelsea, Vanita marah dan tidak terima di hina motor kesayangannya tersebut.

"Lagian nih ya, dianya aja baperan" Sambung Anita seketika menjadi labil dan adanya pembelaan terhadap Chelsea dengan Vanita perkara di hina motor kesayangannya.

"Loh... loh... loh..., Apa maksud ucapanmu itu Anita?" Ucap Nyca sinis dan tidak mengerti maksud Anita secara spontan membela pertengkaran Chelsea dengan Vanita.

"Perkataanku 'kan memang benar? Kenapa dia begitu bawa perasaan atas ucapan Chelsea?" Sambung Anita merasa angkuh dan tetap membenarkan diri. Nyca menyudahi dengan diam sambil menggelengkan kepala melihat kondisi Anita, Racella dan Chelsea yang keras kepala tidak bisa di nasehati.

*** Kantin ***

Vanita duduk sambil menyemprut teh manis dingin pagi dengan banyak pikiran yang harus di selesaikan dan Vanita terlintas mengambil ponselnya ke kantong rok dan asyik memainkan ponsel dengan kesendirian di kantin.

Tiba - tiba ada gerombolan ketua geng motor dan anggotanya sedang berkumpul di kantin juga. Vanita merasa terganggu yang darinya hening tercipta keributan di kantin tersebut. Vanita melirik ke arah lokasi tersebit dan penasaran dengan suasana yang ribut dari gerombolan geng motor mana.

Ketua geng motor menatap Vanita dengan menyipitkan matanya seperti ada mata - mata dan mencurigakan pun menghampiri Vanita. Salah satu anggota gengnya heran dan penasaraan dengan ketua gengnya yang menghampiri sosok perempuan sedang duduk sendiri yang tidak jauh dari gerombolan anggota gengnya duduk.

"Kau ngapain di sini ?" Tanya Ketua geng motor menatap Vanita dengan lekat membuat Vanny kaget karena setelah ketua geng motor melihatnya, Vanny mengalihkan pandangan. Ketua geng motor merasa Vanny mata - mata dari musuhnya.

"Ya, suka hatiku dong !"

"Harusnya, aku yang nanyak. Kenapa kau di sini?"

"Emang ini kantin milik tanah bapak kau ?"

Pertanyaan Vanita membuat Ketua geng motor pun ketawa menyepeleh sedangkan Vanita marah dan tatapan tajam terhadap sosok di depannya ini secara berani menghampirinya.

"Kau tidak tahu aku siapa ha ?" Jawab Ketua geng motor itu dengan senyum angkuh dengan merasa di kenalin, Vanita pun menaruh tangannya di dada dengan marah dan menatap sosok laki - laki tersebut dari atas sampai bawah.

Tiba - tiba Vanita ketawa mengejek terhadap ketua geng motor tersebut membuat ketua geng motor sinis.

"Enggak tahu dan enggak mau tahu kau itu siapa!"

ANVALINDRA [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang