Pagi pun tiba, seluruh penghuni rumah sedang disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Ada para maid yang sedang menyiapkan sarapan, ada tuan dan nyonya Smith yang sedang bersiap-siap bekerja, ada si anak sulung yang sedang bersiap-siap ke kampus, ada Starla dan Marissa yang sudah rapi dengan seragam sekolah, dan ada para member BTS yang baru turun ke meja makan.
Sarapan pagi ini dilakukan dengan sangat hening tidak seperti biasanya karena Starla yang jauh lebih pendiam dari sebelumnya.
"Hening banget sih" Ucap Galaxy
"Iya ngak seperti biasanya" Ucap Nyonya Smith
"Ra, are you okay dear?" Tanya Tuan David
"I'm okay, don't worry" Jawab Starla
"Are you sure? Kamu ngak biasanya loh diam gini" Ucap Nyonya Smith
"Tau Ra, biasanya lo sama kak Gala ribut mulu tiap sarapan" Ucap Marissa
"Apaan dah, udah ah ayo berangkat udah jam 06.55 am nih" Ucap Starla
"What? Lo tadi bilang jam 06.55? Starla bego kita telat, duh mana jam pertama sama guru killer lagi, elo sih kenapa baru bilang sekarang coba" Panik Marissa
"Dih, orang gua baru liat jam, udah ah buruan" Ucap Starla sambil menarik sahabat nya itu.
Setelah keributan yang sangat sebentar itu, kedua siswi SMA itu pun pergi menuju sekolah mereka.
Skip
"Gara-gara lo nih, jadi dihukumkan" Omel Marissa
"Ye, cuman disuruh hormat bendera doang ngeluh"
"Ih ra, lo tuh ya nyebelin banget"
Sudah 1 jam mereka hormat bendera dan masih ada 2 jam lagi sampai jam istirahat tiba.
Ditempat lain terlihat member BTS yang jalan menuju ruangan kepala sekolah SMA Starlight.
Begitu urusan dengan kepala sekolah selesai, member BTS memilih untuk keliling Sekolah.
"Oh Hyung itu bukan nya Starla?" Ucap Taehyung pada Namjoon
"Oh majjayeo, dia dihukum" Ucap Seokjin
"Mungkin karena telat" Tambah Jimin
"Kaja, kita samperin Hyung" Ajak Jungkook
Member BTS pun mendekati Starla, tapi tidak lama setelah itu mereka melihat seorang laki-laki mendekati Starla, dan mereka mengobrol. Tak lama Starla dan Marissa serta laki-laki itu berlari entah kemana. Member BTS yang penasaran pun akhirnya memilih mengikuti mereka.
Starla POV
"Udah kali Sa ngomel nya, setidaknya kita terlepas dari pelajaran guru killer itu" Ucap ku
"Huh, serah deh" Ucap Marissa sambil menghela napasnya
Saat aku sedang berdebat dengan Marissa, Derry tiba-tiba datang sambil berlari.
"Lo kenapa dah" Tanya Marissa pada Derry
"Ra, lo ikut gue" Ucap Derry, hal itu jelas membuat ku binggung.
"Hah kemana? Gue lagi dihukum ini" Tanya ku
"Tau lo, kalo ngomong tuh yang jelas" Cerocos Marissa
"Udah lo ikut gue ke belakang sekolah sekarang, ada yang nyari masalah sama murid disini" Ucap Derry
"Serius lo, ya udah ayok" Ucap ku lalu berlari menuju belakang sekolah.
Skip Belakang Sekolah
"Woy, apa-apaan nih" Teriak Marissa
"Hahaha, datang juga ketua nya" Ucap sinis pemimpin mereka
"Lucas lo ngak cape apa nyari masalah sama anak-anak Travis terus" Ucap Marissa yang udah sangat kesal
"Diem lo bocah" Ucap Steve, anggotanya Lucas. Bisa ku lihat Marissa benar-benar marah saat ini
"Lo yang bocah, DASAR BANCI" Balas Marissa dengan suara yang tinggi
Aku benar-benar muak dengan situasi ini
"STOP!!!" teriak ku menghentikan pertengkaran Marissa dan Steve
Mereka pun menghentikan pertengkaran mereka.
"Mending kalian pergi, ini bukan daerah kalian" Usir ku yang sedang mencoba untuk meredam emosi
"Gue bakal pergi asal lo Terima tantangan balapan dari gue" Ucap Lucas
Bisa ku liat reaksi teman-teman ku, bahkan tak sedikit yang memberikan respon seolah-olah mereka melarang ku untuk menerima tantangan itu.
"Balapan? Oke gue Terima, nanti malam jam 9 di sirkuit" Ucap ku menerima tantangan itu
"Yang bilang di sirkuit siapa? Gue tantang lo balapan di jalan" Ucap Lucas
Hah laki-laki satu itu benar-benar menguji kesabaran ku
"Lo gila ya, itu bakal ngebahayain orang lain"
Bukan itu bukan tolakan dari ku tapi dari Marissa yang sangat-sangat menentang ide gila dari Lucas
"Ya kalo takut, mending bubarin aja Travis" Oke ucapan Lucas kali ini benar-benar membuat kesabaran ku habis
"Oke, gue terima, tapi gue yang tentuin tempat nya" Jawab ku yang membuat anak-anak Travis kaget, bukan tanpa alasan jawaban ku itu, karena aku bakal cari jalan yang sangat memungkinkan untuk balapan dan yang pasti sepi agar tidak membahayakan orang lain.
"Sekarang lo sama teman-teman lo cabut dari sini" Usir ku lagi.
Awal nya aku mengira mereka akan pergi, tapi ternyata bukannya pergi anak-anak Warrior itu justru menyerang anggota ku.
Aku benar-benar muak, akhirnya aku memilih pergi menuju motor ku, aku akhirnya mengendarai motor ku dengan kencang, ya aku menghentikan pertengkaran itu dengan keahlian motor ku.
"GUE BILANG SEKALI LAGI, MENDINGAN LO SEMUA PERGI DARI SINI, SEBELUM GUE BUAT LO SEMUA MASUK RUMAH SAKIT" Teriak ku pada anggota Warrior itu.
Setelah perdebatan panjang akhirnya Lucas dan anggota Warrior pergi meninggalkan SMA Starlight.
Starla POV End
Halaman belakang sekolah
Setelah pihak musuh pergi satu per satu anak-anak Travis mulai membubarkan diri, tapi tidak dengan Starla, Marissa, Derry dan beberapa anggota lainnya. Mereka memilih untuk merapikan kekacauan yang timbul gara-gara perkelahian tadi.
"Kalian pada ngapain disini?" Tanya Starla yang melihat ke berapaan BTS di tempat itu.
"Siapa Ra? Loh kalian pada disini" Ucap Marissa yang baru saja bergabung dengan Starla dan Derry
Ya member BTS menyaksikan semua yang terjadi bahkan mereka juga menyaksikan saat Starla menghentikan perkelahian menggunakan motornya.
"Ah itu, tadi kami melihat mu tiba-tiba lari, karena khawatir jadi aku dan hyungdeul mengikuti mu, Mianhae Starla-ya" Ucap Jungkook
Percakapan yang terjadi antara Starla dan member BTS berhasil mengundang perhatian anak-anak Travis yang masih ada di sana.
"Huh sudah lah sebaiknya kalian pulang saja" Ucap Starla pada member BTS.
"Ah ne Starla-shi kami akan pergi" Ucap Namjoon
Member BTS pun akhirnya pergi meninggalkan SMA Starlight karena kebetulan mereka memang ada jadwal saat itu, jadi begitu manager mereka sampai mereka langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
FanfictionMenceritakan tentang starla, seorang keturunan Kerajaan yang memilih untuk hidup bebas dan jauh dari kehidupan kerajaan yang menurut nya sangat membosankan, dan memilih untuk hidup sebagai ketua dari klub motor dan ini juga menceritakan tentang kebe...