Dia adalah orang pertama yang tersenyum tulus kepadaku
-Hyunjin-
°
°
°
°
°Hyunjin duduk termenung di kantin, soto ayam yang tersaji di depannya hanya menjadi hiasan saja, dia benar-benar tidak selera untuk memakannya. Ayah Hyunjin memegang kata-katanya lagi kali ini. Ajaib memang, tapi dalam satu hari dia dapat pindah jurusan begitu saja. Ada yang lebih aneh lagi, bagaimana bisa anak yang pindah karena terkena kasus seperti dia bisa diterima seakan tidak terjadi apa-apa.
"Kok bengong!" Suara yang diiringi oleh tepukan bahu menyadarkan Hyunjin.
Matanya terpaku sejenak ketika melihat wajah yang tidak asing di hadapannya. Wajah tampan dengan lesung pipi yang begitu Indah. "Chris?" panggil Hyunjin yang tidak percaya dengan kehadiran mantan teman sebangkunya.
Melihat wajah terkejut Hyunjin membuat Chris tertawa renyah. Hyunjin itu Indah, sangat Indah... di mata Chris. Jujur saja, Chris tidak pernah bertemu dengan cowok secantik Hyunjin, dia memang mempunyai adik yang manis, tapi Hyunjin itu berbeda—dia adalah sosok yang sulit dideskripsikan oleh Chris sendiri.
"Kenapa tiba-tiba pindah kelas?" tanya cowok pucat itu sambil mengambil tempat duduk di depan Hyunjin.
Si cantik terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab, "Ayah mau gue masuk IPA."
Chris mengangguk. Di usia mereka saat ini orang tua lah yang memegang kendali atas hidup mereka, jadi wajar Hyunjin terpaksa pindah kelas seperti itu.
"Oh ya Hyun," tutur Chris.
Hyunjin menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"tanyanya bingung.
"Apa ini alasannya muka lo selalu kayak gitu?" tanya Chris.
Hyunjin terdiam, alisnya terangkat kembali, jujur dia tidak paham apa maksud Chris. Memang seperti apa muka yang selalu dipasang oleh Hyunjin? Apa mukanya terlalu jelek? Ya Hyunjin tidak terlalu memperdulikan skin care sih, berbeda dengan temannya.
"Emang muka gue kenapa?"
"Emmm gimana jelasinnya ya," ucap Chris, "lo itu kayak gak punya semangat hidup gitu. Kayak boneka cantik yang gak hidup."
Hyunjin tertawa mendengarnya. Lucu. Jadi itu pandangan orang-orang terhadapnya.
"Ini lagi, lo ketawa tapi bukan karena ngetawain hal yang lucu. Tapi kayak ngetawain diri lo sendiri. Lo aneh."
Si cantik menyodorkan mangkuk soto nya ke arah Chris. "Nih makan, dari pada lo sibuk mikirin gue."
"Idih jangan geer lo!"
Chris memang berkata seperti itu, namun dia tetap mengambil mangkuk itu dan melahapnya seperti orang yang sangat kelaparan. Ya bagi Chris membuang-buang makanan adalah hal yang tidak baik. Hyunjin hanya terdiam melihat Chris yang sedang makan dengan lahap. Diam-diam sudut bibirnya tertarik ke atas. Setelah sekian lama akhirnya Hyunjin tersenyum kembali—hanya karena melihat Chris makan?
Tak berselang lama, mangkok yang semula penuh itu sekarang kosong tak menyisakan apa pun.
"Enak?" tanya Hyunjin.
Chris mengangguk antusias. "Enaklah soto Mbak Nani mah enggak ada duanya."
Hyunjin hanya dapat menggelengkan kepalanya. Sudah berapa lama dia tidak berbincang dengan seseorang di kantin seperti ini? Ini benar-benar membuatnya mengenang kenangan lama.
"Hyun, karena lo udah kasih gue makan, lo mau gak jalan sama gue nanti?" tanya Chris dengan ekspresi berbinar. Dilihat darimana pun Chris terlihat sangat berharap Hyunjin untuk ikut dengannya.
"Emm, mau jalan kemana emangnya?"
"Kemana aja! Pokoknya gue mau ngubah muka cemberut lo yang kek gak ada nyawa itu!" seru Chris dengan bangga sambil memamerkan lesung pipinya.
"Emangnya muka gue jelek amat yah? Perasaan biasa aja."
"Pokoknya gue gak mau tau, besok lo ikut gue."
~I Dare You~
"Chris!" panggil seorang cowok berjeket kulit sambil berlari menghampiri Chris yang sedang menaiki motornya. Chris berniat menjemput si cantik, barusan Hyunjin mengirimkan alamatnya. Ehh, rencana Chris sepertinya harus tertunda sesaat karena manusia yang bernama Changbin ini memanggilnya.
"Apa lagi?"
"Lo kudu liat ini!" perintah Changbin sambil memperlihatkan sebuah foto yang ada di handphone-nya.
Chris mengerutkan keningnya. Itu hanya foto biodata Hyunjin. Trus kenapa?
"Tadi gue ketemu biodata ini pas ke kantor. Ini cowok yang lagi lo gebet 'kan?" tanya Changbin. Chris hanya mengangguk. Dia masih tidak paham kenapa si otot ini ribut banget dengan biodata Hyunjin.
"Trus kenapa?"
"Dia dari SMA yang sama kayak adek lo. Trus dia pindah juga karena kasus, ya walau gak dibilang sih kasus apa. Tapi ini tuh sus banget!" Changbin menjelaskannya dengan mata yang penuh semangat.
Chris menggeplak kepala Changbin. "Jangan aneh-aneh deh lo. Cuma kebetulan paling. Hyunjin bukan anak yang kayak gitu. Kalau bener dia yang sakitin Felix... dia bakal abis di tangan gue."
Mata Chris berubah sesaat, menjadi tatapan dingin seperti Chris yang dulu. Iya Chris yang dulu tidak sehangat sekarang. Semenjak kejadian yang menimpa Felix, Chris menjadi sosok yang berbeda, dia menjadi lebih hangat dan suka tersenyum—persis seperti yang diminta oleh adiknya.
—bersambung
Chris be like: aku yang dulu bukanlah yang sekarang 😭
Dahlah capek gue😭 jangan lupa vote dan komennya.
Gue usahain endingnya gak sad deh. Tapi gak janji hehe
See you~

KAMU SEDANG MEMBACA
I Dare You -Chanjin-
FanfictionChan hanya ingin membalaskan dendam adiknya, namun kenapa pada akhirnya malah dia yang terluka. Dia tidak tahu mulai darimana benang takdir ini menjadi kusut, mungkin sejak Hyunjin datang ke dalam hidupnya. ° ° ° ° ° Warning! • BxB • Bangchan Dom...