[Update setiap Selasa, Kamis, Sabtu. Jika tidak ada halangan]
Sorak sorai fans yang ditunjukkan untuk mereka kini berubah menjadi teriakan yang histeris. Darah, potongan tubuh manusia bertebaran dimana-mana.
Sontak saja para manager, sachou dan sta...
Fanfiction kali ini berisi pembunuhan, adegan kekerasan, penghianatan. Dan, beberapa oshi tersayang kalian ada yang jadi peran antagonis bahkan berujung kematian. Diharapkan bisa bijak meninggalkan komen.
Dan, untuk beberapa tokoh seperti Zero yang masih hilang, Sakura Haruki yang sudah mati bakalan ada di fanfiction ini, serta beberapa tokoh yang kemunculannya dikit di anime dan story game bakalan ada juga. Aku harap kalian ga bingung nanti kalau tiba-tiba ada chara Idolish7 yang muncul.
Terima kasih. Selamat membaca.
✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banri POV
Ahahahahaha. Aku tidak pernah menyangka jika rencanaku ini berjalan dengan lancar. Rencana yang sudah aku siapkan selama 4 tahun ini. Rencana yang bahkan aku tidak pernah menyangka jika mereka akan membantuku.
Ya. Rencana untuk menghancurkan dunia ini.
Oh? Apa menurut kalian itu adalah hal ter-naive yang pernah kalian pikirkan? Ahahaha, tentu saja tidak. Hal sekecil apapun jika memang sudah diniatkan pasti akan berjalan dengan sempurna, walaupun membutuhkan waktu hingga 4 tahun lamanya.
Tapi, untukku itu tidak menjadi sebuah masalah. Sebuah rencana yang besar memang membutuhkan waktu yang lama bukan?
Dan, kembali ke topik utama. Kenapa seorang Ogami Banri memutuskan untuk membuat rencana untuk membunuh nyaris semua manusia dan menjadikannya mayat hidup? Padahal dulu dirinya itu berjanji untuk membimbing anak asuhnya itu menjadi top idol?
Yah. Dulu itu keinginanku sejak insiden jatuhnya lampu sorot panggung yang hampit menimpa Yuki namun aku menyelamatkan patnerku itu. Tidak, aku tidak pernah menyesal karena telah menyelamatkan patnerku itu.
Lalu? Kenapa?
Simpel. Bukankah sudah aku katakan jika aku muak dengan dunia ini? Orang-orang munafik itu bukankah pantas untuk mati saja?
Normal POV
Banri menatap mereka yang membantu dirinya untuk melakukan rencana itu dengan tatapan mata datar. Siapa sangka orang yang sejak awal dihindari oleh Banri karena ada beberapa konflik dengan anak asuhnya, atau sekarang mantan anak asuhnya? Saa. Dan, saat ini mereka tengah duduk disalah satu meja panjang dengan Banri yang berada dikepala meja, disamping kirinya ada seorang pria rambut blonde, dan duo hitam. Sementara disebelah kanannya ada seorang pria paruh baya dan pemuda.
"Jadi, apa rencanamu selanjutnya Ogami Banri?" Tanya sosok pria yang duduk persis disebelah kirinya.
"Hoo, bersabarlah sedikit. Anak-anak itu mungkin baru saja berada ditempat yang aman," ucapnya menggantung.
