Roleplayer [6]

11 0 0
                                    

Roleplayer :
Sayang Chara atau owner-nya?

📍Bagian 6

Aku menatap layar ponsel dengan pandangan berbinar melihat percakapanku dengan kekasih virtualku, ah maksudnya mantan kekasih virtual, dalam istilah roleplayer namanya couple atau CP.

Oh ya, mengenai makan siang bersama Kak Kala di kantin fakultas tadi ya berjalan dengan baik, kami mengobrol banyak hal, lebih tepatnya aku yang lebih banyak berbicara sementara Kak Kala hanya menatap dengan senyuman tipis dibibirnya.

Tidak tahu bahwa hal itu sangat berefek padaku, bicaraku jadi berlibet dan beberapa kali lupa akan sebuah kata yang digunakan hingga membuat Kak Kala terkekeh lalu membenarkan perkataanku sambil mengusak puncak kepala. Ya, siapa yang tidak terbawa perasaan jika diberi sikap seperti itu?

Lebih parahnya, banyak perempuan yang memperhatikan kami itu menjadi salah satu faktor yang membuatku gugup selain di tatap oleh lelaki tampan seperti Kak Kala. Setelah kami menghabiskan makan siang sebenarnya hanya aku yang makan, Kak Kala hanya meminum kopi saja.

Kami memutuskan untuk pulang, tidak, lebih tepatnya aku, hehe, alasannya ya untuk berbalas pesan dengan kekasih ah mantan, oh astaga, aku terkadang lupa bahwa dia sudah menjadi mantan pasangan virtual ku. Disinilah aku sekarang, diatas ranjang dengan posisi terkurap dan ponsel di kedua tanganku.

Aku boleh minta nomor WhatsApp mu?

Diam-diam aku tersenyum membaca balasan pesannya, aduh bagaimana ini? Hahaha tentu saja aku berikan dengan senang hati. Diam-diam aku memang menunggunya, walau aku tahu kemungkinan itu kecil tetapi tetap saja aku berharap dia kembali. Terbukti dia kembali.

Kami melanjutkan obrolan di WhatsApp dan ya obrolan yang terjalin begitu menyenangkan.

Aku sekarang tidak memiliki kekasih, tobat haha sudah pernah memiliki kekasih lebih dari satu. Jadi ya, jomblo.

Oh ya? Syukurlah, sekarang Tuan Mancung sudah tobat, hihihihi

Setelah itu kami mengobrol banyak hal yang membuatku tertawa sendiri hingga melupakan bahwa Kak Kala mengirimi pesan.

Kak Kala
Besok berangkat ke kampus dengan saya.

***

Suasana kota yang menjadi tempat tinggal sementaraku terbilang dingin, aku kembali bergulung di bawah selimut sambil memeluk bantal guling semakin erat. Membuka mata dan melirik jam dingin yang bertengger manis di dinding coklat muda kamar kostku. Pukul 06.00, aku mengerucutkan bibir teringat bahwa hari ini aku ada kelas jam 7 pagi. Menghela napas kemudian keluar dari selimut dengan sangat malas.

Mengusap wajah sendiri kemudian mengambil ponsel, mengecek ada 3 panggilan tak terjawab dari Kak Kala. Aku membulatkan mata, segera aku menelepon kembali Kak Kala. Beberapa saat kemudian aku mengigit bibir mendengar suara Kak Kala yang serak namun berat.

"Ya, Auris?"

"Kakak tadi menelfonku, jadi ... eum aku menelfon kembali."

Terdengar gumanan dari seberang telfon, oh astaga pikiranku melayang entah kemana, hahaha, jangan salahkan aku sebab aku perempuan normal.

"Saya akan datang dalam 30 menit, bersiaplah."

Setelah mengucapkan hal tersebut telfon diakhiri, aku mengerjapkan beberapa kali. Oh aku baru ingat bahwa hari ini aku akan berangkat bersama Kak Kala segera aku bersiap, 30 menit sudah cukup bukan? Ah di cukup-cukupkan saja.

Aku meremat ujung jaket biru yang aku kenakan, di hadapanku kini seorang lelaki tampan dengan jaket kulit coklat dan kaos putihnya tengah berdiri di depanku menatapku dengan mata indahnya. Sial, aku ingin sekali menyembunyikan wajah yang merona hanya karena hal ini.

"Kamu terlihat segar, mari berangkat." Ucapnya di iringi dengan tangan yang terulur dan menggenggam jemariku.

Ini sangat tidak bagus untuk kesehatan jantungku, aku merasa terkena sengatan listrik yang begitu besar. Oh astaga.

Kami berjalan menuju kampus dengan berjalan kaki, kendaraan Kak Kala di tinggal didepan kostanku. Kami berjalan alasannya olahraga pagi, begitu ucapan dari Kak Kala. Padahal pagi ini mendung dan terasa dingin, ya untuk orang-orang kecuali aku. Haha, aku merasa hangat karena genggaman tangan Kak Kala dan itu berefek pada seluruh tubuhku yang memanas.

Tidak banyak mahasiswa yang datang jika ada kelas pagi, ya mungkin sebagian, tidak seramai ketika kelas pada pukul 10.00 pagi atau siang. Kami telah berada di kelas, aku melepaskan genggaman tangan Kak Kala kemudian tersenyum.

"Terima kasih, Kak."

Kak Kala hanya diam sambil memperhatikan aku, tidak lama setelahnya terdengar suara yang membuatku ingin sekali memukul kepalanya ke tembok.

"Oh Sayangku Auris sudah datang." Aku mendengus malas sementara Kak Kala hanya tersenyum tipis. "Ternyata ada Bang Kala disini, maaf bang, tidak kelihatan, hahaha." Kevlar tertawa tidak jelas.

"Saya akan ke kantin, jika kelasmu sudah selesai beritahu saya." Kak Kala berucap kemudian mengusap puncak kepalaku, sementara aku tersenyum dan menganggukkan kepala.

Aku memperhatikan Kak Kala yang berjalan menjauhi dan menghilang di belokan lorong kelas. Berbalik dan memutuskan untuk berjalan menuju bangku kelas yang masih kosong, ya sebenarnya kelas masih kosong, hanya ada aku dan Kevlar yang mengekor di belakang.

Aku duduk dibarisan paling belakang dengan Kevlar duduk di sampingku.

"Jadian dengan Bang Kala?"

Aku sontak menoleh kearah Kevlar, menaikkan satu alis kemudian menggelengkan kepala. "Tidak, kenapa?"

Kevlar menaikkan bahunya acuh. "Tidak ada yang pernah di antarkan oleh Bang Kevlar, setahuku. Baru dan hanya kamu, untuk saat ini. Aku patut curiga bukan?"

Ucapan Kevlar membuatku terdiam beberapa saat. "Tetapi, aku dan Kak Kala tidak ada apa-apa."

"Iya untuk saat ini."

Suasana hening beberapa saat kemudian terdengar beberapa mahasiswa memasuki ruang kelas. Aku melirik Kevlar yang di sapa oleh mahasiswa sekelas dengan riang sementara aku hanya tersenyum simpul.

Kevlar memang ramah, tidak di ragukan lagi. Tampan dan ramah siapa yang tidak menyukainya, sayangnya di mataku Kevlar begitu menyebalkan.

"Sainganku berat sekali." Gumam Kevlar yang masih terdengar olehku.

Aku mengabaikan ucapannya dan mengambil ponsel berbalas dengan mantan kekasih virtualku. Kamu mengobrol sebentar sebel dosen masuk dan ponsel kembali aku masukan ke dalam tas.

Oppa
Aku akan datang menemuimu, tunggu aku disana.

***

Bersambung...


-Aelvyu-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roleplayer : Sayang Chara atau Ownernya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang