Roleplayer [3]

29 10 0
                                    

Roleplayer
Sayang Chara atau Owner?


📍 Bagian 3

Aku sampai di kamar kostan yang sekarang sudah lebih baik, ya setidaknya tidak ada tisu yang berserakan dan buku-buku yang tergeletak tak bernyawa di lantai, sungguh kasihan buku itu, dibaca tidak, di abaikan iya hahaha

Duduk ditepi ranjang kemudian tersenyum ketika mendapatkan pesan dari kekasih dunia virtual tidak lupa bukan, bahwa aku ini masuk dalam dunia roleplayer ya akibat dari kekasih -mantan lebih tepatnya- berselingkuh.

Tersenyum senang ketika mengobrol bersamanya walau lewat ketikan, terasa dekat ketika menggunakan garis miring walau sekedar pelukan atau bahkan ciuman. Katakan bahwa aku ini orang yang kurang waras karena merasa nyaman hanya lewat sebuah ketikan dan garis miring.

Mungkinkah karena aku terlalu kesepian di dunia nyata sehingga mendapatkan kenyamanan di dunia virtual dan dibuat lebih nyaman oleh orang yang entah aku pun tidak tahu siapa.

Hubunganku dengan kekasih virtualku tidak berjalan baik, dia memiliki banyak kekasih disetiap Group Chat WhatsApp Roleplayer tidak hanya aku, mungkin karena masih menganggap bahwa ah hanya virtual sehingga tidak terlalu berefek ketika dirinya memiliki banyak kekasih.

Hingga puncaknya pada ketika aku sudah terlalu dalam terbawa perasaan kepadanya yang hanya virtual, kemudian dia memilih kekasihnya yang lain dari pada aku.

Hatiku hancur untuk kedua kalinya, lebih parah karena aku disakiti oleh orang yang aku tidak tahu siapa, hanya mengenal lewat sebuah dunia virtual yang disebut dengan Roleplayer sangat miris.

***

Ini sudah bulan ke sepuluh sejak aku berakhir dengan kekasih virtualku, berjalan sambil menundukkan kepala sesekali milirik jalan agar aku tidak menabrak sesuatu atau seseorang. Jika kalian bertanya-tanya bagaimana dengan Ghifari si tampan yang manis itu?

Jawabannya adalah dia masih suka menggodaku, membujukku untuk keluar kostan atau sekedar makan bersama atau hanya mengantarkan pulang, selalu aku tolak dengan wajah datar dan tidak ingin diganggu, ajaibnya dia menurut dan tidak banyak protes.

Aku juga heran mengapa dia menjadi seperti itu? Mungkin melihat aku yang benar-benar tidak bisa diganggu atau sekedar diberi candaan.

"Berjalan yang benar, dibawah tidak ada uang, lihat kedepan." Sebuah suara berat membuatku terkejut kemudian segara menegakkan badan dan menoleh kesamping.

Mata hitam dan tajam itu menyambutku, dari jarak sedekat ini aku bisa melihat dengan jelas bentuk alisnya, hidung mancung dan bangirnya, bulu mata dan kelopak matanya.

Detik berikutnya sebuah jari menyentuh pipi ku lembut kemudian mengusap dibawah mataku pelan seolah tengah menyeka air mata yang keluar.

"Bukankah kamu kekasih Ghifari?"

Aku mengerjapkan mata kemudian menggelengkan kepala pelan, "bukan" ucapku pelan kemudian menghela napas dan mundur dua langkah untuk memberi jarak diantara aku dengan lelaki yang aku tahu bahwa dia adalah kakak tingkat ku.

"Lalu?" Ucapnya masih menatap ku dengan tatapan datarnya. Aku menghela napas kembali.

"Tidak ada hubungan spesial antara aku dan Ghifari, dia hanya senang menggoda ku."

Ku lihat dia menganggukan kepala kemudian tersenyum tipis. "Baguslah."

Aku menaikkan satu alis heran, kemudian hendak berjalan memasuki lorong kelas dilantai 2 sebelum suaranya membuatku ingin tersenyum sepanjang jalan.

"Saya Noah Kalandra, seseorang yang dikirim Tuhan untuk bersamamu."

***

Bersambung ...

Noah Kalandra

Noah Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Roleplayer : Sayang Chara atau Ownernya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang