Enam ;
19.02
Jake duduk disalah satu bangku taman kota,ia memakai mantel tebal-malam ini sungguh dingin, ia merasa tubuhnya seperti ditusuk tusuk oleh angin malam
10 menit berlalu,tidak ada yang menghampiri Jake sama sekali,hanya ada manusia berlalu lalang dengan kekasihnya ataupun keluarga mereka masing masing.
Jake tidak sanggup menunggu lebih lama,ia membuka ponselnya sekedar melihat chat dari nomor tidak dikenal itu
Ia menghela nafas kasar,tidak ada satu pesan dari nomor itu
Saat hendak beranjak dari duduknya ada satu pria yang duduk di samping Jake
Ia memakai Hoodie hitam dan wajahnya tertutup tudung Hoodie
Jake tidak memperdulikan kehadiran pria itu, ia tetap ingin pulang karena merasa dikerjai oleh orang lain
Namun nihil, tangannya ditarik oleh pria itu, ia terduduk kembali dibangku panjang ini
Jake risih dengan pria ini, ia menautkan kedua alisnya seakan bertanya
Pria ini masih menunduk,Jake hanya menunggu pria ini mengangkat wajahnya
"Kenapa?" Tanya Jake yang sudah kesal dengan pria dihadapannya
Tidak ada jawaban dari pria tersebut, jake memilih untuk pergi dari tempat ini. Namun lagi lagi tangannya ditahan
Jake membalikan tubuhnya kebelakang,ia melihat pria itu melepas tudung yang ada di kepalanya
Jake sontak kaget karena pria yang ada di hadapannya ini adalah pria yang ia cintai
Heeseung mendongak,ia melihat raut wajah Jake yang menatapnya dalam
Ia terkekeh lalu menarik Jake untuk duduk disampingnya kembali
Jake masih terperangah melihat heeseung yang kini ia dapati
Jadi,orang dibalik nomor itu adalah heeseung?
Benar gess -nara
"Kenapa?" Tanya heeseung yang memiringkan kepalanya,Jake sungguh imut dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan
Jake tersadar dari lamunannya karena pria itu menepuk bahu Jake.
Ia memalingkan wajahnya ke arah lain, ia sungguh malu karena ia kini terlihat seperti buntalan kain
"Kenapa disini ka?" Tanya Jake yang masih heran dengan keberadaan heeseung
"Bukankah kita janjian ditaman kota?" Jake menganga mendengar ucapan heeseung, Ya Tuhan ada apa ini..
"K-kenapa ketemuannya malam malam ka?dingin tau" tutur Jake yang tak terima
Tanpa aba aba, heeseung memeluk Jake yang terlapisi mantel tebal, sedangkan Jake tersipu malu. Semburat merah di wajahnya terlihat jelas sekali
Ia memalingkan wajahnya,ia benar benar malu
"Lepas kak,sesak!" Jake mendorong tubuh Heeseung pelan agar menjauh dari dirinya
Sedangkan heeseung hanya tertawa geli melihat wajah Jake yang memerah
"Kamu mau pulang aja?udah malam juga. next ga bakal ngajak jalan malam malam" heeseung merangkul bahu Jake sembari mengelus surai miliknya
Jake tersipu malu,ia bingung ingin mengatakan apa. Disisi lain ia juga senang bersama heeseung
"um iya pulang aja kak" ajak Jake,jujur ia juga lelah
Heeseung menarik pergelangan tangan Jake dengan lembut, membawanya kearah mobil heeseung terparkir
Baru saja heeseung membuka pintu mobilnya,tindakan heeseung diberhentikan oleh Jake
"Kak,aku bawa mobil sendiri" ucap Jake yang menatap netra hitam pekat milik pria dihadapannya
"Mobil kamu dimana?" Heeseung menutup kembali pintu mobilnya dan melihat sekitar
"Disana kak" Jake berbalik dan menunjuk salah satu mobil hitam
Heeseung menarik pergelangan Jake dan membawa Jake ke arah mobil nya terparkir
"Kamu jalan duluan nanti aku ikutin dari belakang" baru saja heeseung membalikkan badan,Jake menahan pergelangan tangannya
"Ga perlu kak,kakak pulang aja" ucap Jake sambil tersenyum kecil
"Ga bisa,udah sana masuk"
_+
Heeseung memegang setir mobil nya,ia mengikuti mobil Jake yang melaju didepan mobil miliknya
Pandangan ia terus jatuh kepada mobil itu,seperti ada yang spesial
Ya spesial,pemilik dari mobilnya yang spesial
-15 days
KAMU SEDANG MEMBACA
15 DAYS-heejake
Romance15 hari bertemu denganmu sangat menyenangkan bagiku, namun aku tidak bisa melawan takdir. -Heeseung Namun semua kenyataan pahit yang heeseung terima hanya sementara di hidupnya. Start : 07 Mei 2022 Finish : Cerita BxB heejake homophobic dilarang ker...