15 DAYS

69 13 0
                                    

Tujuh ;

Hari ini melelahkan bagi Jake,walaupun tanggal merah

Ini masih jam 10,ia masih setia dengan ranjang king size nya

Ia berusaha mati matian untuk terlelap lagi namun tidak bisa. Ia hanya memainkan benda pipih persegi panjang

Bosen rasanya,walupun dikamarnya ada PS,ia malas untuk meraih stick PS yang ada di depan televisi

Ting tong

Bel pintu kamar Jake berbunyi,ia malas sekali untuk membuka kan pintunya

"Siapa?" teriak Jake dari dalam kamar

"Jake ayo turun makan" teriak mamanya dari depan pintu kamar Jake

"Iya ma,5 menit lagi"

"Dari tadi 5 menit mulu,udah sejam lebih nih"

Jake beranjak dari ranjangnya dengan mata yang ia pejamkan,ia tidak sanggup untuk meninggalkan ranjang kesayangannya

Bukan hanya itu,ia juga merasa sangat pusing dari kemarin malam tidak lupa badannya terlihat sangat lesuh tidak bersemangat

Jake menurunkan anak tangga dengan susah payah,ia terpaksa turun dengan keadaan duduk di anak tangga dan mata terpejam

Ia turun dengan hati hati,pusing yang amat ia rasakan sungguh menyiksa dirinya,ia bisa turun berkat tangannya yang meraba anak tangga

Riki yang melihat tingkah teman kecilnya itu heran,kenapa menurunkan anak tangga sambil duduk?duh bodoh banget. pikir Riki

Riki menghampiri Jake yang masih menurunkan anak tangga dengan keadaan mata tertutup dan wajah yang pucat

Riki mengerenyit kan alisnya, heran? Tentu. kenapa anak ini?

"Ngapain lo?" Tanya Riki yang menatap Jake iba

"Hah?" Saut Jake yang membuka satu matanya untuk melihat kearah pria dihadapannya

"Lo ngapain duduk?"

"Lo ga liat?gue lagi turun" jake sedikit nyolot,ia kalau lagi sakit tuh gampang banget tersulut emosi

"Ya ngapain turun sambil duduk bego"

"Terserah gue lah"

"Sinting" ejek Riki yang sudah beranjak lebih dulu ke bawah

-

"Tanteeee~" teriak Riki yang memanggil Tante Karina

Karina berlari tergesa gesa menghampiri Riki,soalnya Riki ga santai memanggil namanya

"Ada apa?" Entah mengapa raut wajah Karina sedikit panik

"Itu Jake aneh"

"Aneh gimana?!" Karina makin panik,ia takut anaknya kenapa napa

"Jake turun tangga tapi sambil duduk,merem pula"

"Masa si?" Karina tak percaya ucapan Riki,bisa aja Riki lagi mengibulinya

"Iya cek aja coba"

Karina berlari kearah tangga,ia melihat Jake yang sedang bersandar di dinding tangga dengan mata terpejam,tidak lupa wajah yang pucat

Karina menempelkan telapak tangannya ke dahi anaknya,ia sontak kaget karena ia merasa Jake sangat panas

Riki yang berdiri diam menyaksikan drama ini cuma mematung,tidak melakukan apa apa,hanya bertanya Jake kenapa

"Tolong angkat Jake ke sofa Rik" mohon Karina kepada Riki

"Hah? angkat? berat Tante—nanti kalo Riki ga kuat terus jatoh, nanti Jake nibanin badan Riki. Nanti–nanti Jadi gepeng. Riki bukan wibu!" ucap Riki panjang lebar yang tak terima disuruh mengangkat tubuh Jake yang jauh lebih besar dari tubuhnya

Karina hanya menggeleng kan kepala nya, ia pusing dengan anak Jepang satu ini

"Di bopong Riki bukan di angkat ala bridal style"

"Lagian Tante ga bener ngomongnya" Riki melangkah sedikit untuk meraih tangan Jake dan mem–bopongnya ke arah sofa yang memang lebar hampir seperti kasur (sopa lipet ygy)

Karina tidak menggubris ucapan Riki,ia dibuat panik oleh keadaan Jake,ia berjalan menuju kamarnya untuk mengambil minyak kayu putih di kotak p3k

Karina mengoleskan minyak di bawah hidung Jake,ia sedikit memijat dahi anaknya

Jake sudah sadar dari pingsan sesaat,ia tau dimana tubuhnya terbaring–dimana lagi kalau bukan dirumah sakit?awalnya ia tak tau karena ini bukan ruang sakit pada umumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake sudah sadar dari pingsan sesaat,ia tau dimana tubuhnya terbaring–dimana lagi kalau bukan dirumah sakit?awalnya ia tak tau karena ini bukan ruang sakit pada umumnya

Ia mengetahui kala melihat tangannya diinfus

Jake berada diruang rawat VIP, maklum ia dari keluarga yang jauh dari kata mampu

Ia sibuk mencari ponselnya,tetapi ia tak menemukan benda pipih itu

Tak selang beberapa lama, papa dan mamanya masuk ke ruang ia berbaring

"Jake,gimana udah mendingan?" Tanya papanya yang sedang memeriksa suhu tubuh Jake

Jake hanya mengangguk,padahal hanya pusing,mengapa harus dibawa kerumah sakit?

"Ma,ponsel Jake mana?"

Karina merogoh isi tas mahalnya,ia mencari benda pipih milik Jake

Karina menyodorkan ponsel milik Jake,dan diambil oleh sang empu dengan cepat

"Makasih ma" Karina mengangguk,ia keluar dari ruang rawat anaknya,begitu juga dengan papa jake

Jake mengutak atik ponsel miliknya,ia ingin menghubungi Sunghoon

•••
Huntel☎️

"Hoon"

"Tumben banget suara lo pelan, kenapa?"

"Lo gamau jenguk anak tampan ini?"

"Hah?jenguk?ngapain jenguk?"

"Gue sakit tolol,katany temen kok gatau updatean temen sendiri"

"Mana gue tau anjr,Lo aja baru ngasih tau"

"Nyenyenye,nanti gue serlok"

Jake memutuskan sambungan sepihak, tak tau saja kalau Sunghoon sedang mengumpati dirinya diseberang sana

Jake memutuskan sambungan sepihak, tak tau saja kalau Sunghoon sedang mengumpati dirinya diseberang sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Duh Jake sakit ges

Btw kamar Jake elit bngt yh,ada bel nya loh

-

Huntel ; Sunghoon tengil

15 DAYS-heejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang