1. Strategi

9.2K 1K 176
                                    

Makin beranjak remaja, Jake jadi sedikit lebih kalem. Yang biasanya nangkring di lapangan komplek sambil malakin bocil sekarang sudah mengurangi hobinya itu.

Alasannya selain karena sudah besar juga karena ada seseorang yang ingin ia dapatkan hatinya.

"Kak Heee~"

Jake merapikan rambutnya sembari berkaca di jendela rumah Sunghoon.

Cklek

Ekspresi sumringah Jake tergantikan dengan raut cemberut karena yang membuka pintu ternyata Sunghoon.

Alis Sunghoon terangkat sebelah melihat penampilan Jake yang cukup good looking trus wangi lagi.

"Apasih, ah!" Jake mendelik ketika Sunghoon mengendus-endus tubuhnya.

"Mau ngapain lo dandan kek gini?"

"Kepo amat!"

"Dih, bocah genit."

"Panggilin kak Heeseung dong!"

Sunghoon tersenyum mengejek, "Heeseung barusan pergi, tuh."

"Hah, sama siapa?!"

"Kepo amat!"

"Ih, Sunghoon!" Jake menampilkan raut memelas, "sama siapaa?"

Mengendikan bahunya, Sunghoon meninggalkan Jake memasuki rumah.

Jake mengekori Sunghoon sembari menuntut jawaban pemuda itu.

"Sama cewek." Akhirnya Sunghoon angkat bicara, melihat raut wajah Jake yang murung Sunghoon jadi ingin menggodanya lebih lanjut.

"Ceweknya cantik banget, primadona sekolah kita tuh. Karina gak sih namanya?"

Bibir Jake melengkung ke bawah, moodnya langsung turun drastis. Sunghoon tertawa dalam hati.

"Cocok sih mereka berdua, menurut lo gimana, Jake?"

Jake tak menjawab tapi tiba-tiba tubuh Sunghoon diterjangnya.

"Huwaaa..."

Jake menangis dalam pelukan Sunghoon karena menggalaui Heeseung.
































Sunghoon masih merengkuh Jake di sofa ruang tengah ketika Heeseung datang dengan sebungkus martabak di tangan.

Menempelkan jari telunjuk di depan bibir, Sunghoon menyuruh Heeseung agar tak bersuara. Yang lebih tua jelas kebingungan tapi tatapan penuh ancaman dari Sunghoon memaksanya untuk pergi dari sana.

Lagipula Heeseung juga gerah karena keliling komplek buat nyari martabak, mending mandi dulu baru nanya kenapa Jake nangis sesegukan di pelukan Sunghoon.

Cih, pasti seneng tuh si penguin ditempeli Jake.

୨•◦ 💌 ◦•୧

"Hiksrot." Jake mengelap ingusnya di baju kaos Sunghoon.

Tangisan sudah berhenti namun masih ada isakan yang keluar sesekali.

"Udah belum nangisnya?" Sunghoon bertanya.

"Ck, sabar dikit napa! Orang lagi patah hati ini huhu."

Sunghoon memutar bola mata malas, "Yaelah, yang lebih ganteng dari Heeseung banyak kali."

Jake akan memprotes tapi berhenti ketika derap langkah kaki mendekati mereka.

"Nih, siapa yang mau martabak? Mumpung anget." Sapa Heeseung yang kini duduk di sebelah Jake.

[✔️] Bittersweet - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang