Seorang gadis menginjakkan kaki di halaman sekolahnya. Raut mukanya tampak memang mangut melihat sekolah yang tergolong elit. Gadis itu adalah Velia Arianty, ia adalah murid pindahan dari Bandung yang kini pindah ke Jakarta. Ia kini sudah berada di bangku kelas XI.
Langkahnya menelusuri lorong sekolah untuk masuk ke ruang kepala sekolah, padahal ia tak tahu ruangannya di mana."Mana dah ni ruang kepsek," Velia menggerutu kesal.
"Nyari apa?"
Suara seseorang mengagetkan Velia. Refleks Velia menoleh ke belakang. Ia di suguhkan dengan pemandangan wajah laki laki tampan. Velia meneguk ludahnya sendiri.
GILLAA.. ganteng bangett..
"Ekhmm.. nyari ruang kepsek, kak," Velia mulai bertingkah sok imut. "Kakak tau ngak ruangannya? Bisa minta tolong anterin?" Dasar Velia caper, bisa aja modusin cowo ganteng.
"O-ohh murid baru?" Tanya laki laki tampan itu yang diangguki Velia.
"Iya udah, ayo!" Ajaknya.Laki laki itu berjalan mendahului Velia. Sedangkan Velia salting tak ketulungan. Dasar Lo Vel baperan.
Cepat cepat gadis itu mengikuti laki laki itu yang sudah berada agak jauh di depan.
"Kakak kelas berapa?" Velia bertanya seraya mensejajarkan langkahnya dengan cowok itu.
"Kelas dua belas."
"Ohh.. berarti ngak salah dong aku manggil kamu kakak," Velia dalam mode caper.
Tampak laki laki itu bingung. "Lo emang ngomongnya kayak gitu ya?" Velia sedikit Lola untuk menanggapi, meski detik berikutnya ia langsung konek.
"OHH YA KALI. KAGAK LAH!! MANA ADA GUE NGOMONG BEGITU!"
"HEHH.. Apaan kamu teriak teriak?" Tanya seorang guru yang baru keluar dari satu ruangan. Sebut saja Pak Bayu.
"Eh enggak pak." Velia menjawab sambil menyengir.
"Kamu! Alzan kamu ngapain disini?"
Velia memangut mangut mengerti. Ternyata nama kakak kelas yang mengantarnya adalah Alzan.
Namanya aja udah bagus apalagi orangnya cakep banget..
"Nganterin anak baru pak," jawab Alzan tenang. Mendengar itu, pak Bayu pun melihat ke arah Velia.
"Kamu mau ke ruang kepala sekolah? Ini nih ruangannya. Kamu Alzan kembali ke kelas mu." Pinta pak Bayu.
Velia melihat ruangan yang ditunjuk pak Bayu. Ternyata pak Bayu keluar dari ruang kepala sekolah.
"Iya, Pak. Terima kasih," jawab Velia.Velia pun masuk ke ruangan itu setelah berterimakasih pada Alzan dan berpamitan pada pak Bayu.
***
Setelah menemui kepala sekolah, Velia akhirnya terdampar di kelas XI IPS 3. Ia berjalan menuju ruangan kelasnya setelah diarahkan oleh pak Tanu, yang merupakan kepala sekolah di SMA TRISAKTI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Velia
Teen FictionIni kisah tentang Velia, Gadis ceria dan sederhana pecinta lelaki tampan. ________________________ Cerita pertama, Bantu follow ini akun dan share ....