Happy Reading guys!
*****
"Mereka itu kaya dewa Yunani deh, gantengnya pake banget" ucap Meta terpesona, memang wajah mereka itu diatas rata-rata."Gue setuju" balas Karin menyetujui.
"Seandainya gue jadi pacar salah satu dari mereka, aduhhh, nggak bisa dibayangkan senengnya" ucap Nisa membayangkan betapa senangnya jika halu-nya terwujudkan.
"Gue pilih cowok itu, wajahnya manis banget" tunjuk Meta ke salah satu dari mereka.
"Kalo gue yang itu aja deh, cool orangnya" ucap Nisa juga ikut memilih.
"Woy mereka itu orang bukan barang, seenaknya diobral" ujar Karin kepada kedua temannya yang sedang berandai-andai.
"Yuk masuk kelas, udah bell dari tadi, takut kena marah guru nanti" ingat Bella kepada teman-temannya yang sedari tadi mengoceh. Dia hanya memperhatikan anak-anak baru itu sekilas, sesekali melirik-lirik.
"Santai aja kali Bell, tenang kan ada gue" balas Meta menepuk-nepuk punggung Bella, menenangkan.
"Lagian masih banyak juga yang belum pada masuk" sambung Karin melihat memang masih ada segerombolan anak perempuan yang ada disitu.
"Gue masih mau liat anak-anak baru itu" ujar Nisa kepada teman-temannya karena merasa belum puas.
"Masalahnya nanti Bu Azkiya yang ngajar di jam pertama" ucap Bella. Mereka hanya menghiraukan dan terus melihat anak-anak baru itu.
"Apa Lo bilang? Bu Azkiya?" Teriak Meta setelah beberapa saat sadar akan ucapan Bella.
Bu Azkiya, termasuk salah satu guru yang galak di SMA Cendrawasih. Tidak segan untuk menghukum murid-murid yang telat masuk atau tidak mengerjakan pr.
"Waduh, parah nih" ucap Meta mengigit kuku jarinya menahan gelisah. Karin dan Nisa juga mengiyakan, mereka takut di hukum apalagi berdiri di depan tiang bendera.
"Makanya" ucap Bella.
Tanpa ba bi Bu mereka berempat langsung berlarian di koridor kelas. Setelah sampai di depan kelas X IPA 2, ternyata belum ada Bu Azkiya.
"Untung aja" ucap Meta lega.
*****
Usai bell istirahat berbunyi, mereka langsung melesat ke kantin karena cacing-cacing perut sudah mulai berdemo."Kalian cari mejanya, gue sama Nisa yang pesen makanannya, oke?" ucap Meta memerintah, sedangkan Karin dan Bella menganggukan kepalanya setuju.
"Eh mereka kira-kira ditempatin di kelas mana yah?" tanya Nisa setelah mendudukkan tubuhnya.
"Kelas XI IPA 3" balas Meta.
Meta itu bagaikan sumber informasi, karena ia ikut grup tukang gosip yang selalu memberikan berita ter up to date di sekolah. Makanya ia serba tahu.
"Kelasnya Kak Fauzi?" ujar Nisa memastikan
"E em" angguk Meta.
"Besok-besok gue apelin ah" ucap Nisa dengan senyum lebar.
"Yang ada lo malah ngepel disuruh Kak Fauzi" ejek Karin yang sedari tadi bermain ponsel. Sedangkan Nisa memanyunkan bibirnya, karena ia selalu disuruh-suruh oleh Ketua Kelas XI IPA 3 itu, Fauzi Dharma Wijaya.
"Eh eh itu mereka dateng!" girang Meta melihat anak-anak baru itu memasuki kantin.
"Aduhh, nggak kuat adek bang" ucap Nisa senang menangkup kedua pipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
STELLARD'S Story (Two Hearts, One Love)
Novela JuvenilFiksi Remaja STELLARD'S Story (Two Hearts, One Love) Bella Ashilla, seorang murid yang baru pindah satu bulan di SMA Cendrawasih. Sifatnya yang pendiam cocok dengan ketiga temannya yang super cerewet. Hari-harinya menyenangkan karena mereka bertiga...