Sampai kapan?
Kadang kala seseorang akan merasakan apa itu lelahnya kehidupan. Capek. Rasanya menjalani kehidupan yang monoton. Bangun tidur. Kerja. Pulang tidur lagi atau pada hari libur kebanyakan waktu untuk tidur.
Ingin sesuatu yang menantang tapi gak suka tantangan. Rasanya nyaris gila saat memikirkan semua itu. Rasanya untuk bernapas saja berat. Tapi gak mungkin juga untuk mengakhiri hidup. Gila kali!
Ya...
Sepertinya diriku butuh hiburan untuk sesaat. Hari dimana tidak ada kata kerja. Hari dimana tanpa tuntutan dan hari dimana tidak ada suara-suara yang menjengkelkan. Tenang dan damai.Membayangkan hari dimana diriku duduk di sebuah pohon besar di taman kota, dengan earphone di kedua telinga dan buku tentang kehidupan yang monoton. Tak lupa se-cup kopi hangat yang menemani. Sinar matahari yang mengintip malu-malu dari sela daun.
Atau bisa juga di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai. Dengan instrumen yang menenangkan hati. Es kopi Americano yang pahit tapi menenangkan pikiran dan buku healing untuk mengusir kejenuhan.
Kehidupan memang selalu bercanda.
Hanya membayangkan tanpa dilakukan. Sepertinya hidupku akan terus berjalan sesuai arus tanpa berusaha mengubah apa yang seharusnya diubah.
Berjalan di jalan yang sama terus-menerus dan menunggu seseorang datang untuk mengubah cerita.
Tapi... Sampai kapan?