5. UKS

5.2K 783 226
                                    

Warning ⚠️
- family issues
- mention of blood
- mention of divorce
- toxic relationship

Kalau ada typo bilang yaa
Happy Reading ❤️

Tok Tok Tok

“Ini aku”

Jaemin mau tidak mau berjalan menuju pintu dengan tertatih, salah dia sendiri kenapa ia harus mengunci pintu padahal ia tahu akan ada yang datang ke kamarnya hari ini.

Cklek

“Ngapain kesini?” Jaemin tau itu adalah pertanyaan bodoh, namun ia tidak peduli. Hanya berbasa basi tentu saja.

Orang yang mengetuk pintu kamar Jaemin -kakak tiri Jaemin- tidak menjawab pertanyaan Jaemin dan malah langsung masuk sembari menuntun Jaemin agar luka yang ada di tubuh Jaemin segera diobati.

Wajahnya mengernyit ngeri saat melihat luka-luka basah di dada, perut, dan punggung Jaemin. Hampir tertutup badan Jaemin karena luka-luka itu.

“Ini bakalan sakit, kamu tahan ya. Dokter Kun baru bisa dateng malam ini, sementara kita kurangin dulu rasa sakitnya aja”

Jaemin tidak menjawab, dan tidak berniat untuk menjawab. Tapi badannya sangat pedih saat kakak tirinya itu mengoleskan salep ke pinggiran lukanya.

“Aku engga ngapa-ngapain sama Jeno. Dan kemaren pun ngga seperti yang kamu liat. Aku cuma minta tolong untuk pasangin tali ke bola untuk praktikum aja, ga lebih. Aku juga gatau kenapa dia bisa kaya gitu sama aku. Kamu juga tau aku udah punya pacar, kan Jaem?”

“Tapi gue ga buta. Gue liat sendiri gimana deketnya kalian, bahkan di sekolah juga, Renjun.”

Huang Renjun, kakak tiri Jaemin.

Usia mereka terpaut 1 tahun, namun beberapa tahun yang lalu musibah menimpa keluarganya menyebabkan Renjun harus dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan dan menyebabkan dirinya tidak naik kelas sampai akhirnya mereka pindah ke kota dimana Jaemin berasal, dan sampai pada ibu dari Renjun bertemu dengan Ayah Jaemin dan mereka menikah 3 bulan setelah Ayah dan Bunda Jaemin bercerai.

Inilah yang menyebabkan Jaemin memiliki trust issue terhadap Renjun dan ibunya. Padahal mereka berdua sangat baik, bahkan kepada Jaemin pun mereka tidak pernah macam-macam. Tapi Jaemin tetaplah Jaemin, sulit untuk membuat Jaemin percaya hingga terkadang Renjun kewalahan untuk menjelaskan semuanya kepada Jaemin.

Tapi Renjun mengerti alasan mengapa Jaemin bersikap seperti itu. Jaemin lahir dari keluarga yang bisa dibilang tidak harmonis. Ayah Jaemin selalu mementingkan pekerjaannya daripada keluarganya. Bunda Jaemin sendiri berasal dari kalangan bawah hingga membuat keluarga dari ayah Jaemin menentang pernikahan keduanya. Namun apa boleh buat, Jaemin hadir karena kecelakaan yang diperbuat oleh ayah dan bundanya, hingga mau tidak mau mereka harus menikah.

3 tahun yang lalu akhirnya bunda Jaemin menceraikan suaminya karena tidak tahan dengan segala kelakuannya. Yang ada di pikiran suaminya adalah bekerja, bekerja dan bekerja.

Hal ini membuat wanita tersebut merasa kesepian, belum lagi setelah menikah mereka hanya bertengkar, rasanya bisa terhitung berapa kali mereka rukun dan itupun karena di depan publik. Ditambah dengan Jaemin yang sangat manja membuat kepala bundanya pening.

Namun, 3 hari setelah sidang perceraian, kabar duka sampai di telinga Jaemin. Bundanya tertabrak oleh mobil saat dia sedang mabuk dan berjalan di jalan raya saat lampu hijau.

Disini awal mula kenapa Jaemin bertingkah seperti seorang berandalan. Dia depresi, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya hingga dia harus nakal agar bisa mendapatkan perhatian dari ayahnya.

Limerence || Nomin (Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang