"Apa kau percaya adanya reinkranasi? Jika seseorang telah mati, mereka akan dihidupkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Baik itu sifat, rupa, gender, dan lainnya."
Sebuah catatan yang tertulis di diary Miya, dengan harapan reinkranasi itu benar adanya. Miya gadis usia 20 tahun itu sedang duduk di kursi, tempat yang selalu ia gunakan untuk mengerjakan kerjaan kantor.
Waktu sudah menunjukan pukul 23:30. Ya, tepat sebelum 30 menit lagi yang akan ia habiskan di tempat itu. Kamarnya gelap, suasananya suram, seperti tidak ada kehidupan, hanya ada suara detik jam yang menemani gelapnya malam itu.
"Bip-bip, bip-bip"
Jam beker itu sudah menyala sejak 10 menit yang lalu, namun tidak ada yang mematikannya, sampai akhirnya...
"Hey!! kau itu budeg apa gimana, sih? Cepat bangun! Lihat itu, sekarang sudah jam setengah 7, setengah jam lagi kau akan telat masuk kantor, katanya hari ini kau ada rapat, kan?"
Sambil menunjukan waktu pada jam beker. Suara keras itu berasal dari sahabat Miya. Lesley, Sekaligus adik sepupu dari mantan pacarnya.
"HAH! APA?! KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU DARITADI?!" jawab Miya sembari bergegas menuju kamar mandi.
Miya mengawali pagi hari dengan menyapa para tamu rapat, setelah itu kembali ke awal. Mengerjakan beberapa tumpukan tugas dari direktur kantornya. Peraturan kantor sangat ketat, salah satunya harus selalu disiplin, telat sedikit gaji akan dipotong. Miya bukan orang yang terlihat mencolok dikantornya, hanya pekerja yang mengikuti aturan atau tidak gajinya akan kena potong.
Sudahlah lagipula tidak ada yang spesial dikehidupanku sekarang. Miya sudah lelah menjalani hidupnya yang hampa ini, setiap hari ia hanya akan merasakan sakit. Jika boleh, mungkin Miya sudah menulis di wishlist impiannya. Ada 2 yang ia inginkan, kembali ke masa lalu atau mati.
"Aku pulang" nada rendah Miya yang diucapkan tepat pada tengah malam.
"Hey.., kenapa baru pulang?" tanya Lesley.
Oh iya, Lesley itu sudah Miya anggap sebagai sahabat sendiri. Karena umur mereka yang sama. Hampir semua masalah atau keraguan, Miya selalu menceritakannya kepada Lesley. Begitu pun sebaliknya.
"Rasanya banyak sekali tugas yang diberikan.." jawab Miya, memasang senyum kecut dan suaranya bergetar. Ia sudah lelah
Terdiam sejenak, Lesley tahu Miya sangat lelah hari ini. Tidak, bukan hanya hari ini, tapi semenjak kejadian itu, senyuman Miya hilang. Masih berdiri di depan pintu rumah dengan angin malam sepoi-sepoi yang tidak sehat. Lesley hanya bisa menjadi pendengar dan teman yang baik agar Miya tidak terluka lagi.
"Yasudah, cepat masuk dan makan. Aku sudah memasak makanan" ajak Lesley sembari menarik tangan Miya dan menutup pintu.
Tanpa pikir panjang, Miya menarik kursi dan mengambil beberapa peralatan makanan, menunggu nasi dan lauknya dihidangkan. Namun, saat makanan sudah ada didepan mata, ia hanya terdiam menatap makanan itu.
"Sup tahu.." gumam Miya.
"Eh? Ada apa, kau tidak meyukainya?" tanya Leley sambil mengerrutkan keningnya.
"Tidak, hanya saja...ini makanan kesukaannya" jawab Miya
Tapi Miya tahu, ia sudah tidak bisa melihatnya memakan sup tahu dengan wajah senang. Setelah beberapa menit terdiam menatap sup tahu, Miya langsung memakannya dengan lahap dan masuk ke kamar.
Miya duduk di kasur dan mengambil buku diarynya. Membukanya secara perlahan, membacanya, sembari mengingat kembali kenangan indah bersama kekasihnya. Tak sadar wajahnya memerah, dan air mata pun menetes pada salah satu lembar kertas diarynya. Ia rindu, rindu kepadanya, kepada kekasih yang sangat ia cintai itu, Miya masih memikirkannya setelah kejadian itu terjadi pada 20 tahun yang lalu.
Saat itu, yang seharusnya menjadi hari terbahagia di dalam hidup Miya. Seketika itu semua hancur, berbalik menjadi hari yang paling menyakitkan. Alucard, kekasih yang sangat Miya cintai. Mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
Fantasy"Apa kau percaya adanya reinkranasi? Jika seseorang telah mati, mereka akan dihidupkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Baik itu sifat, rupa, gender, dan lainnya." -> Hero Mobile legend -> Cerita dibuat sendiri, maaf apabila terjadi kesamaan yan...