Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kemarin sempat menyinggung tentang Fatimah. Siapa sih Fatimah ini? Siapa yang bisa membuatku berdebar tanpa henti?.Sabar... Sabar...
Dalam kisah ini, akan aku ceritakan siapa dia, siapa orang ini yang tak hentinya membuatku berdebar, mungkin dalam kisah ini ada pro dan kontra pasti dalam pandangan kalian. Tapi, please netizen yang saya hormati, nikmati saja alur ceritanya, koreksi ceritanya, jangan hidupnya, okay? Kalian sudah lebih pintar dan lebih dewasa dalam menghadapi hal ini.Kenapa aku menulis cerita ini dengan "A Wound in December" berbarengan? Karena timeline ceritanya saling berkesinambungan. Saling terkait satu sama lain. Bagi anda yang merasa jadi Fatimah yang ku sebut, tolong untuk tetap diam dan sunyi ya, tak kuasa aku kalau tau kamu menyadarinya :'), biarkan aku dengan ceritaku dan imajinasi liarku juga tak lupa do'aku untukmu yang selalu ku panjatkan pada Rabb kita.
Kenapa aku memilih nama Fatimah sebagai nama samaran wanita ini? Karena dia seperti Fatimah bagiku, banyak yang menyukainya termasuk aku, namun aku tak kuasa untuk menyatakan hal tersebut, oranglain mungkin sudah berani, tapi aku belum berani menyatakannya. Aku ingin bersabar sembari tak merusak kesucian cinta yang kurasakan, tak mau lagi berada di jalan yang salah seperti saat sebelumnya.
Aku deskripsikan sedikit tentang Fatimah karena ceritaku ini akan lebih banyak deskripsi tentang sosok Fatimah ini. Banyak yang menilai dia tidak cantik, memang, tak cantik di atas rata², cantiknya, wajahnya, biasa saja kalau dari kacamata tanpa rasa. Tubuhnya pun biasa saja, sebenarnya kalau dari kacamata biasa memang dia biasa saja. Hanya saja yang membuatku tertarik dan selalu berdebar bahkan kek yg kedinginan itu ada dari akhlaknya, perilakunya yang sopan, santun, bahkan bahasanya saja menurutku maasyaallah jauh dengan bahasaku, lembut, halus, aaargh jauh sekali lah bah. Aku ikuti dan aku cari tahu semua tentang dia, biografinya, kegiatannya bahkan sesekali. Mencari tahu ke temannya yang kebetulan memang sudah ku anggap adik sendiri.
Anehnya lagi, Fatimah ini bisa mencuri hati orangtuaku juga, berbeda dengan Zendaya. Fatimah tak melakukan apapun sebenarnya, hanya saja ketika aku mengatakan kepada orangtuaku aku suka padanya, orangtuaku ternyata sudah memilih dia duluan untuk dipasangkan denganku, sebuah kebetulan yang menggembirkan, bukan? Wkwk. Hanya saja baik aku maupun orangtuaku belum tau pasti apakah sudah ada pria yang datang ke rumah Fatimah untuk melamarnya atau belum. Aku hanya bisa berdo'a semoga memang ada jalan terbaik bagiku dan Fatimah. Aku memang tak seperti Sayyidina 'Ali Karamallahu Wajhah, jauh sekali, bung. Apalagi seperti Rosulullah, jauh jauh jauh jauuuuuuhh sekali. Aku hanya seorang manusia yang banyak dosa, yang meminta kepada-Nya untuk memberikan jalan terbaik untukku dan Fatimah. Aku percaya kekuasaan dan kehendak Allah Swt. Do'aku yang paling utama untuk Fatimah adalah, semoga Engkau selalu sehatkan Fatimah, bilapun harus sakit, jadikan sakitnya sebagai pelebur dosanya, berkahkan setiap langkah dalam hidupnya, cukupkan setiap jengkal rizqinya, sholehahkan dia, kalaupun dia dikehendaki menjadi istriku, jadikan dia istri yang sholehah, mashlahat, manfaat dunia dan akhirat bagiku, bagi Abah, bagi Umi, bagi Santri, bagi Masyarakat. Aku hanya meminta jalan yang terbaik dari sisi-Nya.
Untuk mengawali "Surat dari 'Ali" ini, aku ingin mengirimkan beberapa patah kata untuk Fatimah.
Maaf bila lancang untuk berkata seperti ini
Aku meminjam namamu dalam diskusiku dengan Allah
Aku bawa namamu ke tempat terjauh dan terindah yang pernah ku pijak.
Aku mendoakan yang terbaik bagimu dan bagiku.
Ku harap suatu saat nanti
Apakah dalam terkabul atau tidaknya do'aku
Kamu akan dan harus tau
Bahwa ada manusia hina yang mendoakanmu dari jauh di balik topeng ketidak pedulian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari 'Ali
RomanceAssalamu'alaikum. Penasaran siapa Fatimah yang ku sebut dalam kisah "A Wound in December?". Ikuti tulisan ini, akan aku deskripsikan, bagaimana dia bisa membuatku berdebar tanpa henti. Akan ada sedikit bumbu fiksi di tulisan ini, namun, tetap akan m...