CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA
.
.
.
.
.
"Kousaka, oi, bangun"
Naruto menggeliat pelan. tapi masih enggan untuk membuka mata. dia masih terlena di alam mimpi.
"Naruto, bangun!"
Naruto terlonjak kaget mendengar teriakan tepat di depan telinganya, dengan kesadaran yang masih belum pulih, Naruto melompat dan mengambil posisi siaga.
"oi, Naruto, kau ngapain?" salah satu rekan tim Naruto menahan tawa melihat tingkah Naruto.
"Tobio-senpai dimana pelakunya?" sepertinya Naruto belum menyadari apa yang terjadi.
hampir seluruh tim Divisi tertawa melihat tingkah Naruto.
"oi, Kousaka, kau masih setengah tidur yah" Haru datang dan menepuk punggung Naruto keras. berharap agar Naruto segera sadar bahwa mereka masih ada di kantor. hanya saja Naruto tertidur di sofa.
"senpai!" Naruto terkejut, seketika dia mengalihkan pandangan ke seluruh ruangan. perasaan malu tiba-tiba menyeruak di hatinya. "ah, maafkan aku"
semua orang tertawa melihat tingkah lucu Naruto.
seorang pria masuk ke ruangan mengintrupsi kegiatan mereka.
"kau tidur lagi, Kousaka?"
Naruto menggaruk belakang kepalanya, merasa malu.
"maaf, buchou. semalam aku begadang mengerjakan laporan"
"eh, kau tidak pulang Kousaka? betah juga kau di kantor" rekan tim lain, seorang laki-laki menepuk pundak Naruto keras, Kamei Shinnosuke.
"sakit"
"hora Kamei, kau menyakitinya, bodoh" Haru menarik Kamei.
"yosh, minna, kembali ke tempat masing - masing, kita akan mengadakan rapat hari ini" kepala divisi –Sawamura Daichi– memecahkan suasana.
"eh" semua orang saling menatap satu persatu.
"tapi buchou, jadwal rapat hari ini tidak masuk dalam agenda" Yukimi Shigure, salah satu perempuan dalam rekam tim Naruto, lebih dulu menyuarakan pendapatnya.
Daichi memijit keningnya.
"semalam inspektur dapat laporan baru, tim kita di tunjuk menyelesaikan kasus ini"
tanpa di perintahkan, mereka duduk di tempat masing-masing, Daichi membawa laporan yang di kirimkan inspektur.
"kasus ini mengenai salah satu keluarga konglomerat. laporannya, mereka mengalami aksi teror hampir setiap hari"
Naruto mengangkat tangannya. Daichi memberikan kesempatan untuk berbicara.
"ano, sejak kapan mereka mendapatkan teror?"
Daichi membalik halaman laporannya, mencari tau. "disini tertulis sekitar dua bulan yang llau"
Sebagian dari mereka terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defend
RandomSetelah dikhianati oleh kekasihnya, Naruto pindah ke Tokyo dan memulai hidup baru. bekerja sebagai aparat negara dan mencoba untuk melupakan kenangan pahit yang di alami. Disclaimer : semua karakter disini pemilik masing-masing, saya hanya meminjam ...