Part 2

310 61 39
                                    

"Yak!!!!"

"Ah maaf Rose saya tidak bermaksud...eummm" sedari dari tadi Jimin menggaruk garuk tekuk nya yang tidak gatal. Ayolah Park Jimin kau tahu kan kau itu sudah tidak polos lagi? Sadarlah Park Jimin!!! Lakukan apa yang seharusnya kau lakukan

"Saya.. saya keluar sebentar" ucap Jimin lalu menutup pintu kamar Rose kembali. Jimin keluar dengan nafas lega

Rose??
Gadis itu masih menahan rasa malu nya. Ia sedang mengenakan handuk putih menutupi tubuh mungil nya hampir saja handuk itu terlepas saat Jimin masuk ke dalam kamar. Rose menggigit bibir bawahnya

"Aww Tuan melihat ku? Sungguh?! Aaa bagaimana ini??" Rose mengacak acak rambut nya kesal. "Owh sebaiknya aku memakai baju terlebih dahulu" gumam Rose yang sadar bahwa ia belum memakai apa pun

5 menit kemudian

Jimin mendengar ocehan Rose dari luar sana. Memang benar hari ini hari pertama mereka tinggal bersama dan biasa nya orang-orang akan melakukan malam pertama mereka, tetapi tidak dengan kedua manusia itu. Jimin sempat berpikir apa ini saatnya? Ia melakukan... Tidak! Jimin menempis pikiran kotor itu. Mana mungkin mereka melakukan itu mereka kan menikah bukan karena cinta namun karena paksaan. Jimin menarik rambut nya geram, mau taruh dimana muka nya ini? Ia yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu dahulu.

Ckrek..

Bruk!

Tak sengaja Rose membuka pintu dan melihat Jimin terjungkal ke dalam kamar nya saat pintu terbuka "Eoh Tuan Park kau masih di sini?"

"Aww.. " ringis Jimin
"Hmm, Rose maaf saya tadi-"

"I-iya tidak apa apa Tuan. Lagi pula hanya sebuah kesengajaan saja" Rose tertawa kecil. "Ah iya aku ijin pergi ke rumah teman ku minggu depan. Boleh kan Tuan?" tanya Rose

"..." Tidak ada balasan dari Jimin

"Tuan?"

"Aaaa i-iya boleh" ucap Jimin tersadar dari lamunannya. "Rose?"

"Ne ada apa Tuan?" jawab Rose sambil menatap Jimin bertanya

"Mau kah kau menemaniku minum? Tapi kalau kau mengantuk kau tidur saja, aku tidak memaksa mu"

"Eoh?"

And benar mereka berdua menikmati minuman beralkohol itu. Rose tidak ikut minum ia hanya menemani Jimin yang asik meneguk soju segelas demi gelas. Rose malah  fokus pada layar televisi

"Ahh~~" desah Jimin saat cairan soju mengaliri tenggorokan nya. Rose tak menghiraukan Jimin sama sekali dan....

Grep..

Jimin memeluk Rose erat. Ia menggesek gesekkan wajah nya di leher jenjang Rose membuat Rose membeku

"Aish.. kau mabuk! Yak Tuan lepaskan aku!!" Rose terus memberontak di pelukan Jimin. Jimin menatap Rose dengan mata sayup "Hmm~ Rose-ahh"

Tanpa pikir panjang Rose merangkul Jimin berdiri dan menuntun Jimin ke kamar nya. Sesampainya di depan pintu kamar Jimin, Rose susah membuka pintu itu sebab Jimin mengikat tubuhnya erat

"Rose boleh kah saya mencium mu??" tanya Jimin yang sudah kehilang akal kesadaran nya. "Ha??? A-apa maksud mu Tuan?"

Cup!

Rose melebarkan matanya saat merasakan bibir kenyal menyatu di bibir nya. Jimin melumati bibir mungil Rose ganas, ia sedikit menggigit bibir Rose karena dari tadi Rose tidak membalas ciuman nya. Namun siapa sangka sedikit demi sedikit Rose membalas nya

Dalam hati Rose mengapa ia melakukan ini?

Ciuman itu semakin panas. Hanya ada suara decakan ciuman mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay Here For Me || Jirose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang