Taking Care of My Husband in a Tragic Novel [ On Going ]

37

"Aku tidak yakin, tapi aku pernah mendengar desas-desus yang beredar di balik layar bahwa ada kasus kriminal yang ada hubungannya dengan Michael Heines."

“Dengan Michael….! Saudara laki-laki?"

Saya segera mengoreksi ketika saya akan menelepon Michael Heines dan terlambat memanggilnya saudara.

“Aku tidak tahu mengapa rumor seperti itu beredar, tapi bagaimanapun juga, itulah mengapa banyak wanita bangsawan akhir-akhir ini mengatakan bahwa mereka sangat khawatir akan tindakan keras terhadap suami mereka.

Dia melakukan begitu banyak hal. Tentu saja, Astell juga memberi Bleon obat, jadi dia tidak dalam posisi untuk menuding Michael. Tetapi jika rumor itu benar, maka Michael pasti telah melakukan sesuatu yang besar.

“Kenapa dia melakukan itu?”

"Ini uangnya."

"Uang? Tapi keluarga Heines…!”

“Beberapa tahun yang lalu, penerus Heines Marquisate diputuskan menjadi Lucas Heines. Astell juga tahu apa yang terjadi, bahwa hampir semua kekayaan keluarga jatuh ke tangan ahli waris saat pewaris diputuskan.”

Leila benar. Ketika seorang penerus diputuskan, lebih dari sembilan puluh persen kekayaan keluarga akan dimonopoli, dan semua yang tersisa akan dibagi oleh saudara kandung lainnya. Tetap saja, Heines Marquisate memiliki banyak kekayaan, jadi ketika Astell menikah, dia juga membawa salah satu harta milik keluarga dan mas kawin yang cukup besar. Sudah cukup bahwa dia hanya bisa makan dan bermain selama sisa hidupnya.

'Kamu juga memiliki banyak keserakahan.'

Kalau begitu, Michael pasti mewarisi lebih dari Astell, tapi dia sepertinya lebih serakah di sini.

"Itu semua yang aku tahu. Saya harap kata-kata saya akan membantu Anda, Astell. ”

“Kamu sudah sangat membantu. Terima kasih banyak. Leila.”

Sejujurnya, saya tidak berharap untuk mengetahui ini secara detail, jadi saya merasa sangat berterima kasih kepada Leila.

“Jika ada hari ketika Leila membutuhkan bantuan, saya ingin membantu sebanyak yang saya bisa.”

"Aku hanya menyatakan apa yang aku tahu."

"Tidak. Itu sangat penting bagi saya.”

Kami berbicara lebih banyak tentang ini dan itu. Ada begitu banyak hal yang tidak saya ketahui tentang ibu kota, jadi seolah-olah Leila memberikan informasi secara sepihak.

“Tapi Astel…”

"Ya?"

"Apakah kamu pernah mengunjungi Holster Marquisate ketika kamu masih kecil?"

"Jika itu Holster Marquisate, maka itu keluarga Sir McCain?"

"Ya ya."

Aku memiringkan kepalaku mendengar kata-kata Leila saat dia tiba-tiba bertanya padaku apakah aku pernah ke Holster Marquisate. Lalu, diam-diam, aku menelusuri ingatan Astell.

“Hm, aku tidak ingat.”

Itu bukan bohong, tidak peduli berapa banyak aku mencari di ingatan Astell, aku tidak ingat pergi ke kediaman keluarga Holster.

"Ah, benarkah? Saya mengerti."

"Mengapa?"

“Itu… kupikir aku pernah melihat Astell sebelumnya, jadi aku bertanya.”

"Maafkan saya. Aku tidak memiliki ingatan yang baik…”

Saya meminta maaf padanya dengan senyum rendah hati di wajah saya.