12||DIRGANTARA

11.4K 514 10
                                    

mumpung gabut, lanjut nulis lagi. Asli kaga kerjaan njir... (╥﹏╥)

jangan lupa votenyaaa,

i love u guys

happy reading yawww(◍•ᴗ•◍)❤.

Jena mengucek matanya pelan, namun tertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jena mengucek matanya pelan, namun tertahan. Ia membuka matanya kasar. Kemudian berdecak, ternyata Dirgantara yang menahannya.

"Ck, apaan sihh" lenguh Jena, ia duduk bangkit dari tempat tidur king zize milik laki-laki di sampingnya. Kemudian tangannya terulur mencari ponselnya dalam saku rok. Jena membelalak, tak kala melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore.

"Gilaa, lo ga bangunin guee" ribut Jena, gadis itu tergesa turun dari tempat tidur membuat Dirgantara mengernyit tak suka. Bukan ini yang diinginkan laki-laki itu.

"Sayang" Dirgantara menarik pergelangan tangan Jena membuat gadis itu limbung lagi di atas tempat tidur.

"Aduhhhh, apa lagi sih. Gue mau pulang"

Tak sepatah katapun dari Dirgantara, laki-laki itu malah menunjukkan satu kresek belanjaannya tadi. Beberapa kali mata Jena berkedip, apa maksud Dirgantara, ia tak paham.

"Apaan sih? udah gue mau pulang" Jena menepis kasar tangan Dirgantara, ia kembali bangkit.

"Ck, katanya nonton Netflix bareng" protes Dirgantara karena Jena masih tak perduli.

"Nanti, sekarang gue mau pulang" kekeuh Jena, seharian ia belum pulang ke rumahnya. Badannya juga sudah terasa lepek karena belum mandi.

Dirgantara ikut bangun, mengintili Jena dari belakang. Tak bosan ia memeluk pacarnya dari belakang, mengendus bau harum tubuh Jena.

"Ck, Taraa.... lepasin gak!, gue mau pulang sebentar. Ntar balik lagi kesini, katanya mau ngerjain tugas bareng? trus nonton?" Jena berusaha bernegosiasi dengan laki-laki yang sedang memeluknya.

Perlahan Dirgantara melepas pelukannya, ia setuju dengan ucapan Jena barusan. "Deal ya" ucap Dirgantara, seraya membukakan pintu kamarnya.

Dahi Jena berkerut, apa seharian kamar Dirgantara dikunci?

"Lo kunci seharian ?" tanya Jena butuh penjelasan.

"Iya, biar lo ga kabur". kekeh Dirgantara, ucapannya terasa begitu enteng membuat Jena heran dan takut. Apa benar Dirgantara ini suka dengannya, atau hanya obsesi?

"Tara, kayanya lo itu bukan cinta atau sayang deh ke gue" keluh Jena, ia menatap dalam mata nyalang itu.

Dirgantara diam, manik matanya masih mengunci milik Jena. Ia menunggu gadis itu kembali bersuara

DIRGANTARA: Vol 01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang