Dua

4 3 2
                                    

HAPPY READING GUYSS

***

Jam istirahat anggota Antranaxy sedang duduk santai dibawah pohon yang ada di samping lapangan sembari mengobrol. Genta dan Kaenan sedang  bermain game di ponselnya. Jason sedang bertukar pesan dengan para ciwi-ciwi nya. Kevin sedang menggoda siswi yang berlalu lalang. Sementara sang ketua hanya melamun  melihat kearah lapangan.

"Diem-diem bae lo bos" ujar kevin menepuk lengan Rega.

"Masih mikirin mbak son ye bos" ujar Jason membuat Rega menoleh kearahnya.

"Gak"

"Mup on ga udah dua tahun" kata Kaenan yang masih menatap layar ponselnya.

"Gue udah gak urus tuh si sonya" ujar Rega tajam.

"Mending sama mbak Lea aja" ujar jason, membuat mata Rega melotot.

"Hooh, cantik, pinter, gak banyak tingkah, jagoan lagi" tambah kevin berhalusinasi  mbak Alea.

"Gak dulu" ucap Rega.

"Berarti ada niat dong, kan sekarang gak dulu, coming soon" goda Jason cengengesan.

"Kita selalu dukung lo, kalau buat lo nyaman" kata Genta yang sedari tadi menyimak obrolan mereka, dan diangguki yang lainnya dengan senyum tulus.

"Thanks" ucap Rega tersenyum tipis.

"Main basket yok" ajak kaenan.

"Yok udah lama gak main basket" ujar Kevin semangat.

Jason maju menggeplak kepala Kevin. "Bilang aja lo mau tebar pesona".

"Ayo" putus Rega beranjak menuju lapangan.

Seperti biasa pinggir lapangan selalu ramai penonton jika anak Antranaxy yang bermain basket, khususnya kaum cewek. Lihat yang bening dikit hebohnya minta ampun. Yang katanya kalau lihat cogan cuci mata, halu jadi pacarnnya lah, rahimnya anget lah.

Gimana caranya rahim bisa anget cuma liat cogan?

***

Alea saat ini berada di halte dekat SMA Dalasga, menunggu jemputan dari ojek online yang telah dia pesan. Gadis itu menatap jalan didepanya. Sekolah sudah mulai sepi tapi pak ojeknya belum datang juga. Dua preman remaja punk berjalan medekat kearah halte.

Mereka berdua mulai mendekati Alea, membuat gadis itu was-was.

"Sendiri aja neng" ujar salah satunya mencolek lengan Alea.

Alea mulai mengambil jarak menjauhi  dua orang itu. "Jangan kurang ajar!" sentaknya.

Alea berancang-ancang akan berlari, tetapi kalah cepat dengan preman itu yang sudah menahan pergelangan tangannya itu. "Mau kemana si neng? mending sama kita".

"Lepas!" bentak Alea  berusaha melepaskan tangannya.

"Temanin abang yuk neng".

"Main-main dulu lah".

Suara deruman knalpot menyita perhatian mereka. Pengendara motor itu membuka helmnya, menatap Alea yang diganggu oleh dua cowok itu.

Si ketua geng, ucap Alea dalam hati.

"Lepasin tuh cewek" suara itu berasal dari Rega yang berjalan mendekat.

"Siapa lo?" tanya salah satu preman itu.

Rega mencengkeram kerah dua preman it. "Gak penting".

"Gak usah ganggu tuh cewek, cari cewek diclub buat puasin lo" ucapnya sinis.

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang