3

2 1 0
                                    





^Happy reading^



Seperti biasa, setelah pulang sekolah Lea pergi bekerja. Tempat kerja lea lumayan jauh dari rumahnya. Lea bekerja di sebuah cafe,dan biasanya dia selalu diantar Galang dan teman temannya.

"Makasih ya,kalian udah nganterin aku," Ucap Lea kepada mereka setelah turun dari mobil itu,sambil tersenyum.

"Sans aja kali, kek sama siapa aja lo," Sahut Farhan pada Lea, Lea hanya mengangguk.

"Azaa, jangan cape cape ya," Ujar Galang pada Lea,dan saat itu juga Farhan menokok kepalanya dan dia meringis kesakitan.

"Namanya juga kerja, pasti cape bego," Balas Farhan pada Galang.

"Ya ga usah ditokok juga kepala gue," Ucap Galang sambil meringis, Farhan,dan Azka begitupun Lea mereka tertawa melihat itu, Varo? Hanya tersenyum tipis,saking tipis nya tidak ada yang tau kalau dia sedang tersenyum.

"Kalau gitu aku masuk dulu ya,kalian hati hati," pamit Lea pada mereka dan mendapatkan anggukan. Setelah melihat Lea memasukki cafe dengan aman Galang mulai melajulan mobil itu dengan kecepatan rata rata.

Lea memasuki cafe dan berjalan kearah ruang ganti baju,setelah itu dia bekerja sampai larut malam. Tentunya dia selalu dijemput sama Galang,karena jarak dari rumah nya lumayan lah jauh.

Setelah selesai bekerja Lea pamit pada teman kerjanya. Kemudian dia berjalan kearah cowo yang sudah dari tadi menunggunya.

"Maaf ya,kamu jadi nunggu lama," Ucap Lea pada cowo itu,dia merasa tidak enak karena cowo itu sudah lama menunggunya.

Cowo itu menoleh pada Lea dan tersenyum lalu mengacak acak rambut Lea dengan Gemesh.

"Gak apa apa. Ayo pulang, Udah malam nih," Ucap cowo itu pada Lea tetapi lea hanya diam sambil memanyunkan bibirnya,bagaimana tidak cowo itu sudah mengacak acak rambutnya.

"Iii Galang,gara gara kamu rambut aku jadi berantakan," kesal Lea sambil menghentak hentakan kakinya seperti anak kecil. Kelakuan lea membuat Galang semakin gemesh lalu mencubit pipi chuby Lea. Ya,itu adalah Galang.

"Gemesh banget sih, pengen gigit," Ucap Galang, lalu merapikan rambut Lea.

"Udah ih ayo pulang,nanti ibu aku nyariin," Ucap Lea sambil menarik tangan Galang menuju mobil.

Didalam perjalan hanya ada suara lantunan musik dari mobil itu, tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka. Galang menengok kearah Lea ternyata Gadis itu sedang tertidur, sepertinya dia kecapean bekerja seharian ini.

"Cantik," Guman Galang menatap Lea sebentar dan mengangkat sudut bibirnya itu, Dia tersenyum melihat wajah damai Lea.

Tidak lama setelah itu Galang sampai didepan rumah Lea dan lansung dibukain Gerbang itu oleh  Satpam yang bekerja dirumah Lea.

Galang membangun kan Aza yg masih tertidur pulas."Za, bangun kita udah nyampe." Tidak ada sahutan dari Aza mau tak mau Galang menggendong nya kedalam rumah.

Tok tok tok

Ceklek, pintu itu terbuka dan menampakkan pembantu yang bekerja dirumah itu.

"Eh Non Lea kenapa den? Lansung bawa ke kamar aja den," setelah mendengar tuturan bibi itu Galang melangkahkan kakinya kedalam menuju kamar, dengan Bibi yang mengekor dibelakang.

"Sepertinya Aza kecapean Bi." Galang membuka suara dan masih menatap Lea yang tertidur. Bibi yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Kalau gitu Saya pamit pulang ya Bi, Udah malam juga takutnya nanti bunda nyariin." Pamit galang,setelah mendapat anggukan Galang keluar dan berlalu pergi menuju rumahnya.

Didalam mobil pikiran Galang tertuju pada Lea. Gadis yang tangguh, menurutnya.

Disebuah rumah yang begitu besar, Seorang Wanita yang sedang mondar mandir dari tadi. Nth apa yang iya tunggu, Sampai seseorang menegur nya.

"Bun. Kamu  kenapa sih, dari tadi mondar mandir ga jelas, ayah jadi pusing tau gak liat bunda kek gitu."  Tegur lelaki itu yang tak lain suami wanita itu.

"Bunda itu lagi tunggu anak kita yah, Udah malam gini dia belum pulang, Bunda khawatir sama dia." Ya memang benar dia dari tadi menunggu anak nya yang belum pulang, biasanya kalau dia pulang malam selalu telpon tapi ini tidak.

" Nanti  juga pul-", brumm brumm ucapan lelaki itu terhenti kala mendengar suara motor didepan, dan terlihat anak cowo

"Assalamu'alaikum, Bun, Yah, ucap anak cowo itu sambil menyalimi kedua orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam, kamu kemana aja sih Lang? Kamu tau bunda dari tadi khawatir sama kamu, kamu ga kenapa napa kn," ucap wanita paruh baya itu

"Galang ga kenapa napa bun, tadi galang anterin teman dulu makanya telat," jelas Galang

"Teman apa temen hm? " goda ayah nya itu sambil menaik turun kan alis nya.

Melihat kelakuan suami nya yang sedang menggoda putra nya itu dia merasa jengkel, apa lagi melihat wajah putra nya sedang kesal.

"Udah- udah Ya, jangan godain Galang nya dong, liat tu muka Galang" Ucap nya sambil menahan tawa.

"Bun liat tuh Ayah godain galang" Adu galang pada sang bunda.

"Udah lah Yah jangan godain galang mulu, Galang sekarang kamu ke atas bersih bersih okey.

"Oke bunda, muaah" ucap galang dan tak lupa mencium pipi sang bunda,dan itu membuat riki cemberut.

Sebelum naik tangga tak lupa Galang menjulurkan lidah nya ke arah riki untuk mengejek,dan alhasil riki sangat kesal oleh ulah nya. Ita? Dia hanya tertawa melihat kelakuan suami dan anak nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang