02 | behind

65 9 1
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback.

Jujur, rencana lia hari ini itu full of take a rest, just in the room i mean. Setelah melaksanakan acara keluarga besar kemarin, rasanya lia pengen istirahat aja, capek banget soalnya.

Tapi rencana nya gagal. Sebab, bunda nya bilang mereka bakal kedatengan tamu spesial. Jadi deh, lia yang berkutat di dapur dari sore. Tapi yang masak tentu sang bunda, lia mah cuma bantu bantu aja.

Sembari menunggu matang, lia melihat gerak gerik bunda nya yang tampak sibuk itu. "Bun, siapa yang mau dateng sih?" Tanya nya jengkel, soalnya dari tadi dia nanya tapi di kacangin mulu.

"Nanti kamu tau, abis ini langsung mandi ya," ujar bunda nya tanpa menoleh sedikit pun. Mau tak mau lia pasrah dan mengikuti kemauan sang bunda.

txtzy

Ansan hill.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bikin penasaran aja," gumam nya.

Pintu kamar lia pun terbuka, menampilkan seorang lelaki berperawakan sedikit mirip dengan lia. "Kak? Disuruh bunda turun," ucap adik laki laki lia, hajun nama nya.

"Emang tamu nya udah sampe?"

Lia sedikit mendongak, hajun ini, meski baru 18 belas tahun tapi tinggi nya beda jauh dengan diri nya.

Hajun mengangguk, "iya, cepet ya kak!" Ujar nya kemudian berbalik meninggalkan kamar sang kakak.

Lia melangkah menuju kaca full body nya. Ia pun keluar kamar tak lupa menutup pintu nya. Saat menuruni tangga, suasana cukup awkward. Soalnya orang orang pada ngeliatin dia. Tapi tunggu deh, kok lia baru ngeh? Dia kenal sama tiga orang itu, terutama dengan pemuda yang menatap nya intens.

Soobin libur? Batin nya. Seingat lia soobin bilang libur txt itu tanggal 15, kalo itzy 13, sedangkan ini baru tanggal 14.

"Lia apa kabar, mama kangen banget," ujar mama choi a.k.a soobin's mother. Lia memeluk mama choi erat.

"Baik, mama gimana?" Balas lia tersenyum simpul.

"Mama baik kok, iya kan bin?" Ujar mama choi sembari melirik suami dan anak nya sekilas.

"Udah, lama banget sih pelukan nya." Cibir bubda dan mendapat gelak tawa dari semua orang.

Mereka pun duduk kembali. Bunda lia mulai membuka suara, "soobin libur?"

Soobin menyungging kan senyum kecil hingga menampilkan kedua dimple nya. "Iya bun, baru hari ini, makanya langsung kesini." Jelas soobin membuat bunda mengangguk mengerti.

"Lia libur sampe kapan?" Kali ini mama soobin yang bertanya.

"Sampe tanggal 20, terus latihan lagi."

"Loh, lia mau comeback?" Ujar mama antusias, maklum, mama soobin ini moamidzy.

"Diperkirain 2 bulan lagi,"

Mama soobin menutup mulut nya, excited. "Wah, semangat ya! Semoga sukses lia!" Mendengar nya lia hanya tertawa malu, sedangkan yang lain? Hanya mampu geleng kepala melihat tingkah mama soobin.

"Oh iya lia, mama suka banget loco loco! Nanti kamu mampir ya? Tanda tanganin album mama,"

Lia tentu saja menganga, oh ayolah, mama soobin sedang tidak bercanda bukan? "Mama punya album kami?"

Mama soobin tertawa, Merasa bangga karena sudah memiliki banyak album itzy. "Iya! Udah full, soobin yang beli sih. Katanya kamu cantik banget di photobook nya, jadi dia beli semua." Jelas mama choi

Lia menggigit bibir nya, menatap soobin yang justru memalingkan wajag dari nya.

Bunda choi tentu saja menjadi antusias, ia tersenyum jail. "Soobin, lia cantik ya?"

Soobin menoleh, menatap netra bunda choi agak gelagapan. "Iya, cantik. Banget," spontan nya membuat seisi rumah saling tatap. Bahkan hajun yang tadi nya tak minat mendengar percakapan kolot ini langsung berminat. Dipikirnya pasti oknum choi soobin ini suka dengan kakak nya.

Bunda menatap soobin dalam. "Kalian, kalo dijodohin mau?"

Refleks soobin menjawab, "mau banget,"

"Eh?" Gumam nya merasa ke ceplosan. Lia yang posisi nya dihadapan soobin merasakan malu yang amat sangat. Sedangkan yang lain justru tertawa melihat soobin.

Dasar choi bucin soobin pabo.

Flashback off.

Flashback off

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴡɪꜱᴇʟʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang