BAB 1

16 5 1
                                    


Kami akan menelusuri tentang desa penari. Karna kita ditugaskan untuk KKN disana.

Namaku adalah ayu larasati bisa dipanggil laras. Aku dan teman-temanku ditugaskan untuk KKN di desa penari.

Perkenalkan nama teman-teman ku yg pertama Sri, Leo, Febi, Genta, Bagas dan Mila.
Keesokan harinya aku berengkat bersama teman-temanku menuju desa penari.

Beberapa jam perjalanan, aku sangat menikmati suasana perjalanan. Hari pun mulai gelap ketika ditengah perjalanan tiba-tiba mobil yg kita tumpangi sekarang mogok di tengah jalan.

"Loh, kok mobilnya tiba-tiba mogok sih" Kata Febi heran.

"Iya ya, padahal kita masih ditengah perjalanan. Gimana dong, hari juga mulai makin gelap" Kata laras.

"Kalian semua tenang. Begini saja kita malam ini menginap dimobil, besok aja kita lanjutkan perjalanan, besok kita cari bantuan." Kata leo.

"Iya benar" Kata leo. "Kita harus menginap dimobil lalu besoknya kita cari bantuan" Kata sri.

Sementar bagas,genta,dan mila hanya diam.
"Ya sudah kalian istirahat aja"Kata Leo.

Aku dan teman temanku pun mulai tertidur.
Tetapi anehnya, saat aku mulai nyenyak tertidur tiba-tiba aku terbangun karna mendengar suara gamelan tapi anehnya lagi aku heran kenapa ditengah malam begini ada suara gamelan. Karena aku pun takut jadi aku membangunkan mila.

"Mil....mila bangun aku takut, mila bangun dong." kata aku.

"Aduhh apaan sih laras tengah malam bangunin gue lagi, gue masih ngantuk" kata mila.

"Mil...mila lo dengar gak ada suara gamelan "kata laras.

"Ya ampun ras lo ngaco deh, masa ada suara gamelan? Ya nggak mungkin lah lo aneh- aneh aja deh, masa ada orang hajatan tengah malam gini sih" kata mila.

"Mil...gue serius sumpah deh gue tadi dengar suara gamelan" kata laras.

"Astagfirullah ras... lo makin ngaco aja deh, yuk tidur yuk masih tengah malam nih" kata mila malas.

"Ya udah deh kalau lo nggak percaya." kata Laras.
Tetapi ketika laras hendak tidur, rasa penasarannya pun muncul dia melihat kearah jendela mobil betapa terkejutnya laras disana didekat pohon yg besar itu laras melihat sosok nenek-nenek yang berdiri disana sambil menatap laras dengan tatapan yang sulit di artikan dan laras pun segera bergegas untuk tidur.

Keesokan harinya laras dan teman-temannya akhirnya bersiap-siap menelusuri desa penari.

"Bagas bangun woy" teriak Genta.

"Yaelah ta.. ta lo sabar dikit napa sih, gue kumpulin nyawa dulu nih" kata Bagas.

"Guys kita cari bantuan dulu ke orang-orang sini, siapa tau ada kan yg ngebantu kita" kata Sri.

"Ya udah yuk" kata teman-temanku dengan serempak.

"Laras, lo kenapa kok ngelamun gitu? Lo sakit ya?kalau gitu lo istirahat dimobil aja deh biar gue sama teman-teman yang cari bantuan siapa tau ada orang yang bantu kita pergi kebengkel." kata febi.

"Eh apa Feb sorry gue ngelamun." kata laras

"Kata Febi lo sakit ras?"kata Leo.

"E-enggak kok aku nggak kenapa-napa"kata laras dengan gugup.

"Ooo gue kirain lho sakit"kata febi.

"Yuk kita cari bantuan siapa tau ada bengkel terdekat disini"kata bagas.

Di perjalanan kita masih fokus mencari bengkel terdekat sampai sri pun berkata "aduh gue capek banget nggak sanggup gue jalan lagi"kata sri.

"Ya elah sri ini masih setengah perjalan gimana sih"kata febi.

DESA PENARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang