02.taruhan konyol

9 3 0
                                    

"yah ,sial, lu curang sih main nya !" 

"Lah ,ngaku aja klo emang dah kalah ,bushit banget !"

"Jangan -jangan dia takut Ir "kekeh hifzi tersenyum jail, menatap ke arah sakti yang saat ini sedang kesal

"Gue , ga pernah cupu ke lu pada !" Plotot sakti menatap sinis ke arah dua curut yang menyebalkan

Sambil menyudut sebatang rokok di belakang halaman sekolah  . Yang jarang sekali para murid datangi yah terpaksa tempat ini jadi markas mereka bertiga kalo kumpul

"Kalo ga cupu, buktiin dong sak, jangan ngomong doang "senggol hifzi menggoda

"Bangsat!, sekarang apa buat taruhan ini?"

Irza pun tersenyum simpul memikirkan rencana apa yang baru ia ingat di kantin kemaren "gue maunya Lo deketin Nara ,terus lu gshoting gampang kan ?" Tawar Irza sambil menaik turunkan alis ,menatap wajah datar  milik sakti

"Ga-ga ,ke ga ada pilihan lain aja selain ini "

"Kan cupu Lo!"

"Gue ga cupu njink!,tapi kasian hati anak orang di mainin"

"Lah emang selama ini Lo bolak -balik ganti pacar ,ga mainin hati anak orang?"

Sakti  terdiam sejenak sebelum akhirnya mengakat mulut "itu beda!" Elaknya membuang muka

"Apanya yang beda ?,oh,mungkin selama ini lu suka Nara ?"

" Ga, gue cuman kasian aja sama dia "

"Alah banyak elak lu, kalo ga Nerima taruhan ini lu bayar gue 10jt kecil kan ?

Sakti menggigit jari gelisah bukan tak mampu bayar uang segitu tapi sementara ini papanya mem-blokir kartu card-nya

"Oke fine ,gue terima taruhan lu yang pertama "jawab sakti lalu meninggalkan mereka berdua di tempat Irza, hifzi hanya menatap punggung lelaki itu yang mulai menghilang

Saat jam pelajaran fisika di kelas X IPA sangat membosankan bagi  Nara yang tak menikmati pelajaran itu,rasanya ingin cepat pulang membayangkan kasur empuk berwarna biru muda sangat nyaman membanting -kan diri untuk ke alam mimpi.

"Nara, nanti kita beli soto yuk!" Oyok Devi, menampilkan senyuman tipis ke arah muka pucat milik Nara

"Ga"

" Ayolah nar , ko lu jawab singkat banget kasian tuh mulut di iritin ngomong nya "

"Hm"

" Iss Nar, kepengen banget beli soto Nara!"

"Ga"

" Ayolah "  Devi menghembuskan nafas berat, tak ada pilihan lain lagi selain " kita beli susu kotak, bakso pedas,coklat buat Lo deh " 

"Hm...oke"

"Yes...." Teriak Devi membuat siswa -siswi menatap ke arahnya

"Devi , sekali lagi kamu teriak saya suruh kamu keluar " plotot ibu Jesi memegang penggaris panjang

"Sorry ... Bu"

" Lu sih teriak" senggol Chelsea menatap tajam

"Iya -iya "

Kali ini pelajaran telah usai waktunya jam istirahat yang pertama , terlihat jelas meja paling pojok kanan sudah  sebagai tempat langganan bagi mereka bertiga .

"Heh, lu tau ga !"

"Ga..lu belum tanya " potong Chelsea sambil mengunyah bakso

" Lah ogeb , gue kan belum selesai ngomong" tonyol Devi gemas dengan mulut Curutnya ini

rahasia Langit {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang