6. Pray

1.5K 289 27
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tak ada yang bisa dilakukannya selain menangis dalam diam. Menunggu dan terus menunggu. Ia terus berdoa agar harap tak akan sekedar menjadi harap.

Tepat 2 jam yang lalu alat pendeteksi jantung Irene berhenti membuatnya menangis histeris hingga akhirnya tim medis memutuskan untuk melakukan operasi darurat.

"Apa yang terjadi!"teriak Sooyoung saat baru saja mendapat info bahwa Irene kembali dilarikan kedalam ruang operasi saat jantungnya berhenti dan terdapat pendarahan dibagian kepala.

"Yeobo tenanglah~"ujar Wendy menahan Sooyoung yang kini marah dengan air matanya yang terus saja mengalir.

Seulgi terdiam dengan bibirnya yang gemetar.

Plakk...

Semua yang ada disana terdiam termasuk kedua orang tua Seulgi yang melihat betapa keras tamparan yang diberikan oleh Sooyoung kepada Seulgi hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Kau tau Kang Seulgi! Kau adalah takdir buruk yang pernah ada dikehidupan Irene! Jadi menjauhlah gesaekki yha!"umpat Joy

Sooyoung bahkan beberapa temannya yang datang menangis hingga ia kembali membuka suara.

"Dia lelah"lirihnya saat dadanya terasa sesak mengingat betapa perihnya setiap tangis yang keluar dari mata indah milik Irene.

"Dia kelelahan Kang Seulgi~"tangisnya terduduk pilu.

Dugh...

Seulgi berlutut dengan keadaan terlemah dan seluruh penyesalan yang dirasakannya.

"Joseonghamnida~"

"Joseonghamnida~"isaknya dengan bahu bergetar, entahlah ia benar-benar terlihat terluka dengan segala sesalnya.

"Biarkan dia beristirahat dengan tenang jeball~"pinta Sooyoung membuat Seulgi mengangkat kepalanya dan menggeleng dengan air mata yang semakin tumpah.

"Anniya hiks... anniya Sooyoung ah~ jangan katakan itu~ dia akan... dia akan baik-baik saja~"tangis Seulgi memohon.

"Aku kan menjauh geundae jeball~ hiks dia harus kembali~"tangisnya begitu pilu.

Hanya tangis pilu terdengar disana. Mereka menangisi sosok yang kini berdiri diantara garis kehidupan maupun kematian. Mereka bersiap untuk benar-benar melepaskan atau bertahan dengan harap sosok Irene yang kembali dengan kemungkinan terkecil sekalipun.

Ceklek...

Ruang operasi kembali terbuka setelah sekian lama mereka menunggu.

"Uisanim!"panggil Sooyoung tak sabar.

Sang dokter menatap sendu kearah mereka.

"Kami telah berusaha semaksimal mungkin. Pendarahan dan jantung kembali terhenti kemungkinan akan terjadi kapanpun mengingat kondisi pasien yang sangat lemah. Kami berharap pihak keluarga bersiap dengan kemungkinan terburuk"

Seulgi terdiam tatkala dirinya menangkap seluruh penjelasan sang dokter hingga netranya menangkap sosok Irene, istrinya yang masih saja menggunakan alat bantu kembali harus masuk kedalam ruang ICU.

Matanya tak lagi mengeluarkan air mata. Ia hanya melangkah mengikuti arah dimana tubuh lelah itu dibawa hingga langkahnya terhenti terhalangi oleh pembatas kaca.

As Time Stops [SeulRene/SS][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang