5. Parfume

1.7K 297 46
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu seakan melambat saat tubuh kekarnya melihat sosok wanita yang terbaring dengan berbagai alat yang terpasang ditubuhnya. Dengan nafas tersengal ia melihat istrinya disana, dibalik ruang kaca setelah beberapa jam yang lalu operasi dinyatakan selesai.

"Kau tidak ingin masuk?"tanya eomma Kang mengusap bahu putranya yang terlihat bergetar.

Wanita paruh baya itu paham betapa seorang Kang Seulgi sedang menyesali keadaan.

"Khahhh e-eomma~"isaknya seakan dadanya benar-benar terasa sempit. Eomma Kang membawa Seulgi kedalam pelukannya, mengusap dan bahunya memberi kalimat penenang disana.

"Menangislah dan berdoa agar kau masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Dan saat kau mendapatkan kesempatan itu eomma mohon berubahlah hm?"bisik eomma Kang semakin membuat Seulgi menangisi kesalahannya pilu.

***

Dengan pakaian khususnya Seulgi masuk dimana Irene terbaring berjuang dengan alat-alat medis yang melekat ditubuhnya. Matanya kembali berkaca-kaca saat melihat selang besar terpasang dimulut wanita yang dulunya selalu tersenyum lembut dihadapannya.

Ruangan itu terlihat tenang dan hanya diisi dengan alunan mesin pendeteksi jantung.

"I-irene~"panggilnya lirih mulai mendekati Irene yang terbaring disana.

Dengan lembut Ia meraih tangan Irene yang terbaring. Tangan yang dibaluti gips dan terdapat memar dan luka disana. Tidak, tidak hanya disana bahkan dibeberapa bagian lainnya.

"Kau dingin sekali"ucapnya sedih

"Manhi appo humm? Khahhh mianhae jeongmall mianhae Irene ah~"tangisnya lagi menggenggam tangan Irene dan memberi ciuman lembut disana.

"Berikan aku kesempatan hm? Kumohon. Geurae terdengar tidak tau diri jika aku masih meminta kesempatan ditengah luka dan derita yang kutorehkan. Geundae..."

"Aku benar-benar mencintaimu Irene" ucapnya terdengar tulus hingga tangisnya kembali meledak saat mesin pendeteksi jantung bergerak lambat hingga akhirnya

Berhenti.

***

🍁FLASHBACK🍁

Pagi itu Seulgi tersadar dari tidurnya dengan kepalanya seakan ingin sekali pecah. Beberapa kali kilasan kejadian semalam terlintas dipikirannya.

"Ahksshh!"ringisnya

"Mwoya! Ada apa ini?"gumamnya saat menyadari dirinya tidur dalam kondisi tanpa busana.

"Seolma?!"kagetnya lagi bergegas dari ranjangnya meraih bathrobenya yang ada disana.

Cklekk...

"Irene"panggilnya mengetuk pintu kamar Irene.

Tok...tok...

"Irene, kau didalam?"tanya nya namun lagi-lagi tak ada jawaban disana.

"Ne!"sahut Irene yang baru saja membuka pintu kamarnya dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya.

"Ugh!"kaget Seulgi saat melihat penampilan Irene yang kini menatapnya.

As Time Stops [SeulRene/SS][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang