MATI

29 2 1
                                    

Follow Instagram

@fluff_ysthread

@lex.nka

@xaver_iu

Xaver baru saja pulang dari sekolah. Xaver bersantai ditempat tidurnya, tiba-tiba, kring!!Handphone xaver berdering. Xaver melihat orang yang menelfon dirinya.

"Perasaan baru malem tadi nelfon, kenapa nelfon lagi?"

"Halo pah."

"Nak, tolong kamu pergi ketempat TKP pembunuhan."

"Hah? Siapa yang mati? Main suruh kerumah tu orang aja."

"Anggota inti."

"Yang mana! Banyak pah!"

"Nanti dasta yang ngasih info. Sekalian bawa adik kamu."

Tiiit.."Orang tua yang satu itu nyusahin sekali, mana suruh bawa si playboy itu lagi," gerutu xaver.Xaver telah sampai didepan kamar Vincent.Brak!! Pintu kamar Vincent di dobrak oleh xaver.

"Oi! Bangun! Ganti baju!"

Vincent tak memperdulikan ucapan dari kakaknya, ia kembali melaksanakan tidur cantiknya itu.

"Oh, gak mau ya?"

Tak ada jawaban dari Vincent, xaver berjalan menuju tempat tidur Vincent dan duduk ditepi tempat tidur.

"Vin, request mati pakai barang apa? Pistol, pedang, belati, panah, tombak, atau benda tumpul? Terus mau di kuburnya dimana? Ditengah, diujung kanan, diujung kiri, Atau pinggir?"

Vincent membelalakkan matanya kaget, karena mendengar apa yang dikatakan oleh xaver.

"Kakak mau aku mati ya?!" Tanya Vincent langsung bangun dari tempat tidur dan menjauh dari xaver.


"Iya, soalnya you nyusahin," jawab xaver tersenyum sinis menatap adiknya.

"What!you want to kill me?!"

"Yes, karena you nyusahin, nyebelin," jawab xaver.

"Lah? Anjir! Aku bilangin papah ya!" Ancam Vincent.

"Main cepuin aja. Lagian papah yang nyuruh."

"Sana ganti baju! Pakai jas," suruh xaver.

"Okeh, jas hujankan?" Gurau Vincent.

"Sekalian aja pakai jas orang mati," jawab xaver serius.Kakak gak bisa diajak bercanda!' batin Vincent kesal dengan xaver.

"Kakak, kenapa harus pakai jas sih?!"

"Ya udah, pakai kebaya sana," sahut xaver sambil mengambil boneka di dekatnya.

"Please, I don't like wearing suits, like my grandparents," ujar Vincent.

"Vincent, sekali aja pakai jas. Gue juga terpaksa!" Ucap xaver meninggikan suaranya, tapi tidak membentak.Tanpa menjawab Vincent pergi ke kamar mandi, untuk mengganti pakaiannya.15 menit berlalu namun, Vincent belum keluar dari kamar mandi.Cklek...

"Yok!" Ucap Vincent.

Tak ada jawaban dari xaver, xaver langsung pergi meninggalkan ruangan itu.Sunyi menghantui sepanjang jalan, Vincent tidak berani menanyakan apapun kepada xaver, karena xaver sedang marah besar dengan bawahannya.

"Kak," panggil Vincent akhirnya membuka suara.

"Hm?" Xaver menatap adiknya, lalu kembali fokus dengan mobil.

"Kita mau kemana?"

"Ke neraka," jawab xaver dengan wajah ratanya.

"Bisa milih gak sih? Aku maunya ke surga, supaya dapat bidadari cantik."

Xaver berdecak kesal dengan sang adik.

"Di neraka ada cewek cantik juga," ujar xaver.

"Serius?!"

"Cewek-cewek club, lonte, pelakor. Biasanya cantik, kan?" Tanya xaver menyesatkan adiknya.

"Wah! Kalau gitu aku mau ke neraka aja deh!"Ciiit!!!

"Aduh!" Teriak Vincent, karena xaver mengerem mobil secara mendadak, dan kepalanya terhantup ke pintu mobil.

"Udah sampai."

"Kakak! Pelan-pelan, main rem aja," gerutu Vincent.

Tak mendengarkan ucapan dari Vincent, xaver langsung pergi keluar.

"Kak! Tungguin!"

Xaver dan Vincent telah sampai ditempat kejadian.

"Ka gen, kenapa disini?" Tanya Vincent kaget melihat Genta.

"Gue? Gue kesini mau ngemis, ya iyalah, kerja anjing!" Jawab Genta kesal dengan pertanyaan bodoh Vincent.

"Ya elah, cuma basa-basi doang," cibir Vincent.

Xaver menatap sekeliling ruangan yang menjadi ruangan pembunuhan itu.

"Jangan ada orang yang masuk ke ruangan ini," perintah xaver. Semua orang keluar, terkecuali Vincent dan Genta.


"Kapan korban meninggal?" Tanya xaver penuh selidik.

"Pukul 15.43 dan korban kedua.. pukul 14.27," Jawab Genta.

"2 orang?" Tanya xaver sedikit terkejut.

"Iya."

"Berapa orang yang berada dirumah ini?"


"67 orang."

"Korban kedua sekarang dimana?"

"Korban dibawa untuk diotopsi," sahut Genta.

"Berarti mereka berdua meninggalkan selisih 1 jam 16 menit, kan?" Tanya Vincent.

"Iya, hanya korban didalam ruangan ini yang memiliki banyak luka di sekujur tubuhnya, sedangkan... korban kedua tidak ada luka apapun ditubuhnya," tutur Genta sambil membuka buku interogasi miliknya.

"Bawa gue keruangan dimana tempat kejadiannya," pinta xaver.

Cklek....

"Ini ruangan Kedua," tutur Genta.

Xaver berjalan masuk keruangan tersebut. Xaver mengambil sapu tangan yang ada di sakunya. Xaver mengambil sebuah kuas cat yang tergeletak di lantai, dengan menggunakan sapu tangan yang telah ia ambil.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XAVERIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang