JUST ME And YOU #2

10 1 0
                                    

Judul      : Just Me And You
Genre     : BL, Romance, Drama, School, Comedy
Char/OC : Misaki, Xyiin, Mamat, Udin, Karel, Fadla, Rafael, Ona
Chap       : 02

Xyiin pov :

Hari ini, hari aku kembali masuk kampus, semua orang selalu memerhatikanku terutama para wanita. Kapan pun, dimana pun aku berada, pasti selalu ada yang memperhatikan ku, mungkin karna aku tampan atau semacamnya. Padahal aku hanya ingin belajar dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan orang lain.
   Hay aku Xyiin Imanuel, perpindahan pelajar dari London ke Indonesia, tinggi ku 195, umur ku 21 tahun, aku disini berkuliah sekaligus menjalankan bisnis bar milik ibu ku disini, dan aku tidak tertarik dengan wanita, bisa dibilang aku adalah seorang gay. Tiga tahun sudah aku tinggal di indonesia tetap saja aku belum punya gandengan (pacar) padahal aku ingin sekali ada seseorang yang bisa mengerti diriku. Dan aku lelah harus bermain one night stand dengan orang lain terus-menerus.

   Sekarang aku sedang berada di luar kelas, aku berencana untuk pergi ke cafe untuk sarapan karna tadi pagi aku belum sempat sarapan.
“aku lapar..” langsung aku bergegas menuju cafe, sesampainya di sana aku bertemu seorang pria yang sangat manis dan lucu, ntah kenapa aku tertarik pada pandangan pertama, pria itu mempunyai rambut berwarna biru, keputihan di bagian atas kepalanya dan rambutnya seperti tidak disisir dengan rapi, tingginya sekitar 173 an, mata bagian kanannya berwarna biru dan kiri hitam dengan pupil seperti kucing, dia memakai topi kupluk berwarna putih, dia sangat menarik perhatianku. Saat aku melihat dia masuk ke dalam cafe aku langsung mengikutinya ke dalam dan mencari dimana tempat yang dia duduki. Setelah menemukan tempat duduknya aku langsung memesan makanan, selesai memesan makanan aku langsung menghampiri dia
“Permisi, Maaf- boleh saya duduk di samping anda?” tanyaku mencoba santai dengan memasang wajah datarku seperti biasa
“Owh- boleh silahkan.” Jawab pria itu dengan santay. Sepanjang waktu sarapan, aku selalu curi-curi pandang dengannya, saat selesai sarapan aku langsung memberanikan diri untuk menanyakan namanya
“Hey- siapa namamu?” Tanyaku dengan wajah datar
“Oh.. perkenalkan- nama saya Misaki Matsumoto.”
“Wah.. Namamu seperti orang Jepang ya.” Ucapku menatapnya datar agar terlihat santay
“Ya.. Sebenarnya aku pindah dari Jepang ke Indonesia untuk berkuliah sampai sarjana nanti.”
“Owh.. Begitu- perkenalkan nama saya adalah Xyiin Imanuel- saya juga pindah dari London ke Indonesia untuk berkuliah sampai sarjana.” Ucapku lalu menjabat tangannya
“tangan nya halus juga buat seorang laki-laki”
“Owh.. Pelajar perpindahan juga toh.. Kalau begitu semoga kita bisa jadi teman yang baik ya.” Ujarnya dengan senyuman tipisnya yang sangat manis, lalu ia mengayunkan tangan kami yang berjabatan
“shit- itu tadi sangat imut” jantungku berdegup kencang tapi aku masih berusaha untuk tetap santay mengandalkan wajah datarku. Setelahnya kami berdua pergi dari cafe bersama sambil mengobrol. Seperti biasa semua orang memperhatikan kami, apalagi para wanita, aku kadang tidak mengerti apa yang ada dipikiran mereka. Aku selalu membuat wajah cuek nan dingin ke semua orang yang selalu membuatku jengkel dan kesal. Akhirnya kami sampai di kelas, tak terduga kelasku sama dengannya
“loh? Kamu juga di kelas ini?” tanyanya dengan wajah polos
“iya- ada masalah?” jawabku dengan sangat datar dan menatapnya datar (padahal jantung kek mau copot liat mukanya yg imut)
“Ti-tidak! Tidak sama sekali!” ujarnya terlihat canggung. Akhirnya kami masuk ke kelas dan bersiap untuk memulai pelajaran.
Tak lama kemudian sebelum pelajaran kimia dimulai aku dan Misaki di panggil oleh dosen untuk memperkenalkan diri masing-masing. Selesai memperkenalkan diri, kami langsung kembali ke tempat duduk masing-masing. Seperti biasa, aku selalu menjadi pusat perhatian banyak orang, saat aku melirik Misaki dia terlihat seperti merasa jengkel, ntah apa yang ada di kepalanya tapi yaudahlah aku pikir dia hanya sedikit tidak nyaman denganku.

Jam istirahat…

Aku pergi bertemu dengan teman-temanku yang sudah menunggu di belakang bangunan kampus yang juga lumayan dekat dengan taman kampus.
“yo bro!” panggil teman ku yang rambutnya berwarna kuning cerah kemerahan, memakai aksesoris telinga berwarna hitam, namanya adalah Udin, iyap muka cakep nama pasaran. “yo- Samsudin” jawabku dengan wajah datar sambil melambaikan tangan malas
“heh- udah gua bilang, jangan manggil gua Samsudin- titan!”
“heh heh- udah- berantem mulu lu bedua.” Dan pria itu yang berambut orange ke-coklatan adalah temanku juga namanya Mamat.
“noh- si titan duluan yang mulai!” ujarnya kesal
“do I care about that? Ofcourse not.” Jawabku santay sambil menyalakan rokok dan menghisapnya
“hilih- di i kir ibit thit? Ifkirs nit. Ndasmu! Makan aja masih pake tangan belagu”
“emang lu makan pake apaan? Pake pantat?! Waw hebat sekali”
“sutt- udah udah ah- gelud mulu lu bedua- dah kek anjing sama monyet. Jadi nanti sore jadi ga nontonnya? Jangan PHP aja lu pada, gaenak anjim di PHP in.”
“lah? Dia curhat- awokawokawok!” ujarku sambil tertawa dan Udin yang ikut tertawa kencang
“dah dah- intinya ini pasti atau ngga nontonnya?” Tanya nya dengan raut wajah agak kesal
“iya iya gua si jadi- kaga tau tuh si titan, gimana tan? Lu ikut ga?” Tanya Udin sambil menatapku
“Hmm.. gatau deh- nanti gua kabarin lagi” jawabku sambil menghisap rokokku
“yaudah dah- moga aja lu bisa” ujar Mamat sambil minum kaleng kuku-kulo.

Just Me and You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang