2. ......yang tersenyum.

16 5 0
                                    

"Wohohohoho, menarik sekali, akhir nya ada sebuah hiburan lagi," Gouda bertepuk tangan.

"Si super bodoh dari sendai katanya ? lebih dari itu, mungkin dia adalah orang bodoh sedunia," Sato menyahut.

Shuichi membeku, dia tak bisa mengatakan apa apa lagi, mulai terdengar suara para perempuan berbisik, dia meneguk air liur nya yang terkumpul di mulut.

"Nak, kau bisa membuat semua nya terhibur dengan datang nya dirimu, tapi itu kesalahan besar,"

"Silahkan cari tempat duduk yang kau suka " pak Iwase menepuk pundak nya.

"B-baik pak,"

Pelajaran pertama pun dimulai, Shuichi tak bisa fokus ke pelajaran, sepanjang saat dia menjentik kan pulpen nya ke permukaan meja, lalu dia menggigit nya, berulang ulang begitu saja, di otak nya hanya berisi penyesalan terhadap perbuatan nya tadi.

Kriiiiiiiiiiing...

"Baiklah, silahkan kalian istirahat, bapak akan kembali...setelah tidur pastinya,"

"Terima kasih pak," semua murid menyahut.

"Ah sudah jam istirahat, astaga aku melamun kelamaan, bodoh,"

"P-permisi,"

"Shuichi kun, apa aku boleh memanggil mu begitu,"

"A-ah, Kagome, kau memanggilku dari tadi ya, erm ya ya tentu saja boleh," Shuichi akhir nya menoleh.

"Ahaha kau lucu, lihat wajah mu memerah sekarang, apa yang kau lamun kan Shuchi kun ?,"

"Apa karna perkenalan diri tadi ? ah wajah mu tambah memerah, jadi benar ya ahaha,"

"Eh ya, begitulah," Shuichi menggaruk kepala nya.

"Super bodoh dari Sendai huh, aku pernah mendengar mu, bodoh di semua mata pelajaran terkecuali pelajaran olahraga, benar gak ?"

"I-iyah, benar,"

"Sialan, apa itu adalah sesuatu yang harus dibanggakan, kenapa juga dia malah membicarakan kebodohan ku, sialan," dia mengeluh dalam hatinya.

"Hei, Hei, Shuichi kun,"

"Apa, ada apa ?,"

"Nah kan, kau melamun lagi, apa kau mau bermain basket bersama ku, sekarang sedang jam istirahat kan, lapangan kosong, ayo,"

"Aku senang mendapat teman baru, Shuichi kun," Kagome tersenyum dengan manis nya.

"B-boleh saja, tapi aku tak terlalu pandai,"

"Wah begitukah, ternyata si super bodoh tak juga menguasai semua olahraga ya hihi, tak apa nanti aku ajari,” menarik lengan baju Shuichi.

"Aku ikut juga dong, aku gak mau ditinggal disini, itu menyakiti hatiku," Rika bangun dari duduk nya lalu meminum sake dari botol kecil yang dia selipkan di belahan dada nya.

(Fyi, Sake adalah sebuah minuman beralkohol dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras)

Shuichi dengan refleks membalik kan wajah nya, sungguh tidak sopan katanya.

"Yup boleh saja Rika chan," Kagome tersenyum.

Mereka bertiga pun berlalu, kelas kini hanya bersisakan 2 orang.

"Hei hei, Takeyama, apa tidak apa apa, merpati itu nampak nya dapat mengepak kan kembali sayap nya, bagaimana dengan mu keshishishi,"

Takeyama hanya melirik, lalu kembali mengalihkan pandangan nya ke pemandangan di luar jendela.

"Tch, dasar orang dingin, berjuang lah Takeyama," Miyuki lanjut menggambar.

Takeyama melihat ke lapangan, memperhatikan mereka bertiga sedang bermain basket.

JUMPSHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang