SEBELUM MULAI BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART!
.
.
.SELAMAT MEMBACA DAN ENJOY!
-BACK SIDE-
Brum...Brum...
Malam ini, pukul 01.23 di jalan yang sangat amat jauh dari pemukiman warga, sedang diadakannya balap liar. Setiap malam Minggu pasti selalu akan ada yang bertanding. Arena ini sangat cocok untuk balap liar, karna tidak akan ada warga yang akan protes karna terganggu.
Dua motor dengan merk yang berbeda itu kini berada di bawah tulisan start. Dua sisi jalan itu dipenuhi dengan orang orang yang terus bersorak menyebutkan nama yang berbeda.
Disana dibalik helm, Maheza menatap sengit laki-laki di seberangnya. Begitu pula sang rival menatap Maheza dengan tajam. Seakan-akan mata mereka lah yang berbicara saat ini. Entah apa yang mereka bicarakan lewat mata. Mungkin... "Lo akan mati malam ini!"
Perempuan dengan berpakaian serba ketat itu muncul dengan membawa kain hitam digenggamnya. Dia berdiri di tengah tengah kedua motor tersebut. Lalu mengangkat tangannya beserta kain hitam itu. "READY?! THREE... TWO... ONE... GO!!" teriak perempuan tersebut.
Motor motor itu pun melesat dengan secepat kilat, bahkan sudah tidak terlihat di mata penonton yang sibuk berteriak memanggil nama masing masing jagoannya.
"Siapa yang akan menang malam ini menurut lo?" Tanya Haesa kepada Jefano disampingnya.
"Pake nanya, ya jelas lah Maheza. Secara, dia kan raja jalanan." Jawab Jefano.
"Betul sih, gak pernah gue liat dia kalah balapan." Ucap Haesa, namun Jefano tak membalas ucapannya.
"Heh! Jagoan lo siapa disini?" Tanya Haesa pada seseorang di sampingnya yang tidak di kenal.
"Haga jagoan gue, yakin gue kalo dia bakalan menang malam ini." Jawabnya yakin.
"Pede banget lo. Mau taruhan sama gua, kalo malem ini Maheza yang bakal menang," ujar Haesa yang tiba-tiba mengajak taruhan.
Jefano yang mendengar pun memutar bola matanya, Haesa itu manusia paling random yang pernah ia temui, tapi yang lebih random lagi dirinya sendiri dan Maheza. Mengapa bisa berteman dengan dia, padahal Haesa manusia paling tolol diantara keduanya.
"Oke, kalo Haga menang lo kasih gue duit 5 juta, kalo Maheza menang gua ngasih 5 juta. Deal?!"
"Deal!!" Baru saja Haesa mengucapkan kata sepakat untuk taruhannya malem ini, Maheza pun menyelesaikan balapannya dengan melewati tulisan finish. Haesa pun bersorak atas kemenangan temannya, dan pula atas kemenangan dalam taruhan.
"5 juta bro!" Ucap Haesa dengan alis yang dinaik turunkan. Haesa membuka ponselnya, kemudian menyuruh laki-laki itu menyalin nomor rekening milik Haesa.
"10 menit gue tunggu, kalo belom ada notif. Gua cari lo sampe kedalem kerongkongan bapak lo." Haesa menepuk bahu laki-laki di hadapannya, kemudian berlari menyusul Jefano menghampiri Maheza.
"Wow!! Keren banget lo, Za!" Seru Haesa tiba tiba merangkul bahu Maheza. Sang empu hanya diam bergeming, itulah Maheza tak pernah menampilkan mimik wajah yang lain selain mukanya yang datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK SIDE
Teen FictionMAHEZA GEO A adalah laki laki yang mempunyai sisi gelap, misterius, mungkin tidak akan pernah ada senyuman yang terpampang di wajahnya. Dia adalah pembenci serangga berisik. Serangga yang harus ia kirim ke neraka. ----- ASHLEY AVA NARESH, adalah per...