BS: CHAPTER 3

23 16 48
                                    

SEBELUM MULAI BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART!
.
.
.

SELAMAT MEMBACA DAN ENJOY!

—BACK SIDE—

Sehabis pulang sekolah, seperti biasa para anggota Hez's berkumpul di markas yang dianggap rumah kedua mereka. Markas yang terlihat kotor, kumuh, sampah berserakan namun jika sudah melihat dalamnya siapa pun akan terpesona dengan interior disana, bahkan tata letak barang-barang juga sangat rapih dan bersih.

Maheza sengaja markas bagian depan di biarkan kotor dan banyak sampah daun-daun yang berguguran, karena itu tidak akan di lirik orang, dia harap yang memasuki markas itu adalah anggota Hez's.

Berbeda dengan bagian belakang, disana terlihat kolam renang, rumput yang bersih, ada pula gazebo disana untuk para anggota berkumpul dan mengeluarkan candaan mereka.

Ramainya markas selalu membuat Maheza senang, dia merasa kesolidan dan kekeluargaan tetap untuk Hez's.

"Sakit perut banget gua anjing!" teriak Haesa dari pekarangan belakang markas, dia berlari kencang menuju kamar mandi.

"Haesa tolol banget, udah tau kaga bisa makan pedes malah ikutan ngerujak." Ucap Sandy yang muncul dari dapur mengambil garam, yang katanya rujak bikinan dirinya terasa kurang garam.

Benar, sore ini anggota Hez's sedang berkumpul membuat rujak yang diusul oleh Ryan. Bagian belakang markas sangat ramai dengan suara tawa bahkan suara perdebatan kecil. Maheza hanya diam melihat para anggotanya, dia tidak minat untuk bergabung tapi melihat saja cukup untuknya.

Jiwa yang keluar dari dalam markas, terbatuk-batuk sekaligus menutup hidung mancungnya. "Haesa itu manusia apa kambing si! Berak nya bau banget anjir," Jiwa terlihat merinding kala mengingat betapa menyengat nya bau di dapur dekat kamar mandi.

Anggota Hez's tertawa terbahak-bahak mendengar keluhan Jiwa. "Lagian lu ngapain nyamperin Haesa yang lagi berak," celetuk salah satu anggota Hez's.

"Gua ngambil susu, kepedesan." Jiwa duduk di sebelah Maheza yang sedang fokus memetik gitar yang di pangkunya.

Sementara, Jefano baru saja datang dan langsung bergabung memakan rujak. Begitu pula dengan Haesa menghampiri mereka.

"Anjing!"

"Buset!"

"Haesa tolol!"

"Bau banget anjir,"

Semua anggota yang sedang merujak refleks menutup hidungnya masing-masing, keluhan mereka semua keluar, akibatnya Haesa yang menghampiri anggota yang sedang berkumpul. Haesa duduk di sana tanpa tampang bersalah, tangannya terulur untuk mengambil buah. Maheza yang melihatnya pun tersenyum, tanpa mereka ketahui.

"Pergi lu Sa! Mual gua," ucap Sandy yang menutupi hidungnya dengan baju miliknya.

"Emang kenapa si! Wajar lah bau, gua masih manusia" balas Haesa.

"Tapi bau berak lu gak manusiawi bego!" Emosi Jiwa disana menyahut.

"Mau gua yang berak, mau Justin Bieber yang berak, mau artis artis yang lain berak bau nya sama aja kali." Balas Haesa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang