part 3

2 0 0
                                    

Haii aku comeback lagi,dengan berbagai cerita seru lainnya,,simak ya.
                                  .
                                  .
                                  .
  2 tahun selanjutnya
Nadya rumaisho al-adawiyyah itu lah nama nya,gadis yang berusia 17thn itu kini tumbuh menjadi gadis cantik dan sholehah,tak lupa iya menjadi gadis berprestasi di pondok nya.pondok?yaps betul,nandya sengaja di sekolahkan ibu nya di pondok pesantren yang jauh dari rumahnya,kini iya sedang berusaha menyelesaikan seluruh ayat Alquran.

  "Allahu Akbar Allahu Akbar"
Kumandang azan begitu merdu sehingga membangunkan nandya yang sedang tertidur lelap.jam menunjukkan pukul 03.00 pagi dini hari,waktu nya iya sholat tahajjud dan bermunajat kepada maha kuasa.
Selesai dari kamar mandi,tak lupa iya membangun kan teman sejatinya,karna sudah menjadi kebiasaan setiap paginya
  "Nadira bangun,Nadira waktunya sholat tahajjud,aish cepat lah"esak nandya karna Nadira tak kunjung bangun.
"Apa nandya,aku masih mengantuk"
Jawabnya dengan sangat enteng
"Ayoo kita tahajjud dulu,keburu habis waktu nya,gimana mau nikung di sepertiga malam,kau bangun saja susah"ledek nandya,karna memang Nadira akan berjuang lewat sepertiga malamnya.nadira menyukai sosok kaum Adam di pondok kami,yaitu Muhammad Iqbal albaihaqi,biasa dipanggil Iqbal.
"Kau duluan sajalah nandya,nanti aku menyusul,berikan aku waktu 5 menit saja, setelah itu aku bangun"pinta nadira
"Baiklah,kalau kau sampai ketiduran aku tak akan mau membangunkanmu lagi"setelah itu nandya pun berdiri dan mengambil mukena nya di dalam lemari.

   Selesai sholat dan berdoa

"Astaghfirullah Nadira,kan kamu ketiduran,jam berapa sekarang,ya sudah lah biarkan Iqbal diambil orang"nandya menakutinya
"Astaghfirullah,kenapa kau tak membangunkan ku,ya sudah lah aku mau sholat mumpung waktunya masih ada",ucap Nadira terburu-buru

                    🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Untuk pagi hari ini,seluruh santri dan santriwati beramal sholeh,untuk KBM,diliburkan"ucap ustadz Karim memberitahu."itu saja,yang lain boleh kembali dan mengganti pakaian,untuk santri diharapkan amal Sholeh di umbul banteng,dan santriwati menyapu sekitar jalan pondok".
  Semua bubar,bergegas mengganti Koko mereka dengan seragam tempur mereka.setelah para santri pergi menuju umbul banteng,kini seluruh santriwati keluar dengan membawa sapu lidi,cikrak,dan arko...

  "Nandya,kamu nanti nyapu bagian halaman rumah ustadz Karim ya"jelas Fauziah selaku amirah santriwati
"Baik kak".

1setengah jam setelah mereka amsol
Mereka kembali ke asrama,waktunya bersih-bersih dan beristirahat.

"Eh nandya gimana jadinya dengan lelaki itu?"tanya seorang teman sekamar ku yang bernama Khodijah
"Emm..gak gimana²,aku masih belum tahu tentang dia,dan aku takut menjerumuskan kemaksiatan.jawabku elak.
Nandya memang mengagumi seseorang,namun iya masih belum berani memberitahu pada siapapun,takut ada yang membocorkan nya.

Setelah mereka bersih-bersih, nandya dan Nadira bersiap untuk pergi menuju kantin,Nadira mengajak nya,Nadira terlalu lapar hingga tepar ktanya.ada² saja Nadia memang.
Nandya yang memakai gamis berwana pink serta kerudung hitam,dan Nadira yang memakai gamis hitam dan kerudung pink.kok kebalik ya warnanya?ya seperti itu lah mereka slalu berpenampilan terbalik . Mau lihat seperti apa mereka?

Kira kira seperti ini ya outfit mereka,hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira seperti ini ya outfit mereka,hehehe...

Sesampainya di kantin

"Assalamualaikum umi"ya kantin mereka berada di samping rumah ustadz pondoknya,dan yang menjaga kantin biasanya santri senior,namun karna mereka datang bukan pada waktu istirahat,makannya istri ustadz nya yang menjaga(biasa dipanggil umi yaa)
"Waalaikumussalam eh nandya,Nadira,lapar yaa"ledek umi pada mereka
"Hehehe iya mi,laper banget"jawab Mereka kompak.
"Ya sudah umi tinggal sebentar ya kerumah"
"Iya umi"kompak sekali mereka menjawab.
"Hmm..beli apa ya yang ngenyangin"tanya Nadira pada dirinya sendiri
"Beli nasi aja,nasi bungkus biar kenyang sekalian"nandya mengusulkan idenya.
"Ya udah deh aku beli nasi"

Kemudian mereka membungkus nya dengan plastik,apa yang mereka beli?
Hanya satu bungkus nasi serta lauk didalamnya,kemudian gorengan 2000 dapat 3,lalu seperti biasa es teh beku buatan umi yang slalu menjadi minuman terfavorit para santri.setelah mereka membayarnya lalu mereka kembali ke asrama,dan memakannya...

     Navara dzikrullah albukhori POV
 
Lelaki gagah yang kini berusia 19 tahun itu sedang duduk di dalam masjid,iya memikirkan perkataan orang tuanya beberapa menit yang lalu setelah menghubungi nya.ya Bukhori memang membawa handphone, ustadz Hasyim telah mempercayainya.bukhori juga kini menjadi tangan kanan para ustadz di pondoknya,tak jarang iya menjadi khotib pada setiap masjid di desa dekat pondoknya,tak hanya itu bahkan Bukhori mengajar pelajaran fiqih lohh dipondok nya.
Beberapa menit yang lalu
"Nak,usia mu hampir beranjak dewasa,dan usia umi Abi semakin berkurang,kita tidak ada yang tahu kapan malaikat maut menjemput kita,karna itulah umi dan Abi meminta sesuatu padamu,menikahlah nak jika usiamu genap 20thn,menikahlah dengan pilihan umi dan Abi,gadis cantik serta Sholehah itu bernama rumaisho,iya anak dari sahabat umi ketika masa remaja.pikirkan baik-baik,kau tak perlu khawatir,ini semua demi kebaikan mu,ya sudah umi akan memasak untuk Abi, assalamualaikum"pamit sang umi
"Waalaikumussalam"jawabnya,lalu tak lama telfon dimatikan.

"Bagaimana ini?apa yang harus ku katakan pada umi?aku masih terlalu muda,dan bahkan aku mengagumi seseorang, astaghfirullah ya Allah mudahkan lah hamba mu ini ya Allah,beri hamba petunjuk"doanya kepada sang kuasa
Ya,Bukhori mengagumi sesosok kaum hawa yang begitu cantik, perempuan itu tinggal di pondok di kota yang sama namun berbeda desa.
Lalu bagaimana iya bisa mengaguminya?karna kala itu iya sedang mengisi kajian dipondok tersebut, ustadz Hasyim memintanya untuk datang,karna ustadz Hasyim merupakan teman baik ustadz Karim.
Ketika kajian yang ia sampaikan selesai,maka seluruh santri dan santriwati bubar,namun 2 orang santriwati tak kunjung keluar,mereka saling membisikkan sesuatu,entah apa itu,Bukhori tak mengetahuinya.

"Hmm ustadz Bukhori bolehkah kami bertanya?"jawab salah satu diantara mereka yang entah siapa itu
"Ya silahkan,apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Begini ustadz,bagaimana hukum nya ketika kita membaca Alquran namun kita sedang dalam keadaan tidak sholat?"tanyanya antusias
"Allah tidak melarang hambanya untuk membaca Alquran,jadi bacalah meskipun kau tidak sedang dalam keadaan sholat"jawab Bukhori yakin
"Tapi ustadz,dirumah saya diajarkan agar tidak boleh ketika tidak sholat lalu membaca Alquran yang tidak ada terjemahannya"tanya salah satu diantara 2 orang itu
"Selagi tidak ada dalil yang melarangnya,maka lakukanlah,jika terdapat dalil yang menunjukkan bahwa hal tersebut dilarang,maka jangan dilakukan"
"Baik ustadz, jazakallah maaf mengganggu,kita izin pamit, assalamualaikum"lalu mereka pergi keluar masjid
"Waalaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh"jawab ustadz Bukhori sambil tersenyum,bukan bukan tersenyum,hanya sedikit menaikkan bibir nya
  Setelah itu Bukhori pun kembali menuju pondok nya,tak lupa iya pamit pada ustadz Karim,disepanjang perjalanan ia memikirkan gadis tadi,tidak 2 2 nya,hanya satu,gadis yang memiliki gingsul yang iya ketahui bernama nandya...
                  
                   🌸🌸🌸🌸🌸🌸
 
Ada yang mau lihat bagaimana seorang Navara dzikrullah albukhori?
Nih aku kasih lihat dibawah ini,,

                                      🌸🌸🌸🌸🌸🌸 Ada yang mau lihat bagaimana seorang Navara dzikrullah albukhori?Nih aku kasih lihat dibawah ini,,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng bukan?masyallah ya ganteng nya bukan main,eits ini hanya sekedar fiksi ya teman-teman.

  Hmm mungkin segini dulu ya part nya:) untuk kelanjutannya akan ku usahakan secepatnya,byyy :)

Terimakasih telah membaca

Jangan lupa dukung selalu ya, dengan cara :
Vote and coment

                                          Terima kasih

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang