01. Gadis teduh

25 7 9
                                    

02 Februari 2021

Jalanan aspal yang basah bekas turunnya hujan mulai disapu bersih hingga perlahan mengering oleh ban karet kendaraan yang melaju di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan aspal yang basah bekas turunnya hujan mulai disapu bersih hingga perlahan mengering oleh ban karet kendaraan yang melaju di atasnya. Hujan yang tadi pagi mengguyur habis kota itu menyisakan bekas berupa genangan air di setiap lekukan permukaan yang ada. Musim hujan memang masih berlangsung dari bulan oktober tahun lalu. Awan mendung yang selalu mengambil kesempatan menyelipkan diri menutupi langit selalu sigap untuk menurunkan kembali rintik-rintik air yang diambilnya dari bumi.

Pukul 10.47 menuju siang ketika langit sedang mendung-mendungnya di atas kepala, Renita dengan mengenakan seragam sekolahnya berjalan sendiri di atas trotoar yang akan menuntunnya menuju terminal. Guna mencari tumpangan agar bisa sampai ke sekolahnya, Renita harus rela jalan kaki dari rumah hingga hampir 300 meter jauhnya.

Sebelumnya sepeda motor jadul milik sang ayah yang selalu menjadi andalan Renita kini tidak dapat melaju seperti sedia kala. Rusak bukan karena harus diperbaiki, tapi memang sudah waktunya untuk tidak dipakai lagi. Sebenarnya ada satu lagi sepeda motor yang dimiliki di rumahnya. Namun sayang sepeda motor itu harus digunakan oleh kakak laki-lakinya untuk pergi ke kampus. Ayahnya pernah mengatakan kalau akan membelikan sepeda motor baru untuk Renita. Akan tetapi Renita tidak tahu pasti kapan ayahnya akan menepati perkataan yang diucapkannya dari 5 bulan yang lalu itu.

Pita berwarna biru dengan kedua ujung runcing yang mengikat rambut panjangnya cukup menghiasi kepala. Wajahnya yang tertutupi masker model duckbill digunakan guna mentaati protokol kesehatan pasca pandemi yang masih berlangsung. Hingga saat ini semua orang memang masih didesak dengan pandemi virus yang dimulai dari bulan Maret tahun lalu. Karena alasan itu juga Renita harus berangkat ke sekolah di jam yang berbeda dari biasanya.

Bukan karena telat atau tidak disengaja, Renita memang berangkat pada pukul 11 kurang dikarenakan aturan pembatasan masuk sekolah dan pengurangan jam belajar yang dibuat pemerintah pasca pandemi. Hal itu dilakukan demi meminimalisir penyebaran virus oleh siswa di lingkungan sekolah.

Masuk sekolah dibatasi dengan metode Shift yaitu jam belajar yang dibagi menjadi dua bagian. Shift pertama akan berangkat pagi seperti biasanya dan akan dipulangkan lebih awal yaitu sekitar pukul 11. Untuk Shift kedua akan berangkat di saat sebelum Shift pertama dipulangkan dan akan dipulangkan lagi hingga pukul 3 sore.

Hal itu memang lebih baik mengingat metode belajar yang digunakan sebelumnya dari bulan Maret hingga Desember tahun lalu, semua siswa tidak diperbolehkan pergi ke sekolah dan pembelajaran digantikan dengan belajar dari rumah. Di saat itu juga, pemberian materi pelajaran dan tugas-tugas dari sekolah akan dikirim oleh para guru pengajar melalui platform Google Classroom.

Telapak tangan yang diangkatnya mulai merasakan rintik-rintik air yang jatuh dari langit. Hingga tiba di terminal, Renita belum juga mendapat satupun tumpangan dari teman-teman yang berangkat searah dengan dirinya ke sekolah. Aneh juga hari ini terasa sedikit berbeda dari biasanya, para ojek penumpang yang biasanya bertengger di pagar besi yang melingkari pohon besar di tepi terminal juga tidak ada. Dengan begitu, Renita kembali berjalan ke arah utara mengikuti trotoar untuk mencari lagi tumpangan yang belum pasti didapatkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gadis teduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang