1

1.6K 19 0
                                    

Pagi hari yang cerah membangunkan sepasang suami istri yang sedang asyik terlelap di ranjang mereka.
Sang istri yang tersadar lebih dulu segera bangkit dari ranjang dan membuka tirai jendela kamar lebar-lebar

"Ohayou" sapanya sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku

Sinar mentari pagi yang sudah begitu terik pun tanpa permisi segera masuk menyinari seluruh penjuru kamarーtak terkecuali pria pirang yang masih asik terlelap di ranjangnya

"Mmhh.. Hinata, bisa tolong tutup kembali tirainya?" Ucap pria tersebut tanpa berniat membuka matanya, alisnya berkerut dikala sang istri dengan jahilnya semakin melebarkan tirai seakan mempersilahkan cahaya matahari semakin masuk untuk membuat suami tercintanya itu bangun

"Hihihi.. Naruto-kun, ayo bangun. Aku akan menyiapkan sarapan"

"Aku masih mengantuk, Hinata. 5 menit lagi aku akan bangun" ucap Naruto dan kembali ke alam mimpinya

"Yaampun selalu saja begitu. 5 menit pasti akan menjadi setengah jamーuntung saja hari ini libur. Baiklah, saat sarapan sudah siap Naruto-kun harus segera bangun ya"

Lalu Hinata segera bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan suami.
Sebenarnya hari ini Hinata dan Naruto akan menyapa tetangga sebelah rumahnya, sebagai pendatang baru di Osakaーmereka tidak enak kalau tidak menyapa tetangganya.
sedangkan masyarakat Osaka terkenal dengan keramah tamahan mereka, sangat jauh berbeda dengan lingkungan tempat tinggalnya dulu di Tokyo.

Hinata dan Naruto merencanakan untuk menjamu tetangga mereka kerumahnya hari ini, berbagai hidangan beserta beberapa oleh-oleh dari Tokyo sudah mereka siapkan dari kemarin, tinggal menunggu waktu tetangganya tersebut datang kerumahnya saja

"Wah sungguh aroma yang menggugah selera, apa sarapan kita pagi ini, Hinata?" Naruto berjalan kearah dapur dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk

"Naruto-kun, kau sudah mandi? Aku memasak pasta carbonara untuk sarapan pagi ini" ucap Hinata sambil menoleh ke arah Naruto dan menunjukkan senyuman indahnya

Saat tersenyum mata Hinata kian menyipit sampai hanya membentuk garis lurus yang sangat indah, kulitnya yang putih bersih, kepalanya yang dihiasi rambut indigo yang lurus, wajahnya yang dibingkai oleh poni yang menutupi dahinya dan jangan lupakan bentuk tubuhnya yang sangat sempurna layaknya model ternama

'Kireeeeiiiii' Naruto mengaggumi Hinata tanpa pernah bosan

Setelah menyantap sarapan bersama kali ini Hinata yang harus membersihkan diri.
kira-kira sekitar satu jam lagi tetangganya itu akan datang kerumahnya, Naruto hanya mengabari tetangganya itu lewat telepon karena belum pernah bertemu langsung.

Di hari pertama mereka datang dan memasuki rumahnya, lingkunga  rumahnya terlihat sepi karena memang masih banyak rumah kosong belum berpenghuni, di daerahnya hanya rumah Naruto, tetangga sebelah kanan rumah mereka, serta satu lagi cukup jauh dari rumahnya.
Jadilah hanya tetangga sebelah rumahnya saja yang diundang, dan Naruto sudah mendapatkan nomor telepon tetangganya itu dari petugas keamanan tempat tinggalnya.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, Naruto dan Hinata sudah bersiap menunggu kedatangan tetangga mereka

'kira-kira seperti apa ya wujud tetanggaku'begitu pikirnya

Ting! Tong!
Suara bel berbunyi, tanda tetangganya itu sudah tiba. Naruto dan Hinata bergegas membuka pintu dan terkejut melihat sosok tetangganya itu, pria tua sekitar usia 50 tahun, badan besar berotot yang sangat padat, tingginya melebihi Naruto, dan berkulit sawo matang

"Selamat datang di kediaman kami" ucap Naruto dan Hinata bersamaan

"Selamat pagi, perkenalkan saya A tetangga sebelah rumah anda"

"Selamat pagi, ah A-sama, ya. Baiklah mari silahkan masuk" ucap Hinata

"Terimakasih, maaf mengganggu"

Setelah masuk kedalam rumah suami istri tersebutーA sungguh dibuat kagum oleh salah satunya, siapa lagi kalau bukan Hinata Uzumaki.

Tak henti A terus melihat kearah Hinata, apalagi bagian dadanya yang begitu menggodanya

'Payudaranya sangat besar, aku penasaran apa tanganku ini cukup untuk memegang seluruhnya?'

Pikiran kotor terus memutari isi kepala A, saat jamuan makan siang pun A benar-benar dibuat kagum oleh sosok Hinata yang begitu lemah lembut dihadapan suaminya, A jadi berfikir ingin menyicipi Hinata, A jadi begitu iri dengan Naruto di pertemuan pertamanya.

"A-sama, sudah berapa lama anda tinggal disini? Lingkungan disini benar-benar nyaman ya" Naruto mencoba membuka obrolan

"Saya sudah 7 tahun tinggal disini. Ya, lingkungan disini cukup nyaman dan aman"

'tentu saja ditambah ada pemandangan baru yang membuatku semakin nyaman, apalagi kalau bisa sampai menelanjanginya. Ah, aku tidak sabar' A tersenyum licik membayangkan itu semua

"Hinata-san, kalau boleh tahu berapa usiamu?" Tanya A yang begitu ingin berbincang dengan Hinata

"Saya berusia 27 tahun, A-sama" ucap Hinata malu-malu.

Salahkan sifatnya yang lemah lembut dan pemalu begini yang tanpa sadar membuat pria didepannya jadi terangsang hanya dengan mendengar suaranya dan melihat wajah Hinata

"Masih muda ya, kalau Naruto-san?"

"Saya 30 tahun" Naruto berucap santai tanpa menyadari situasi lawan  bicaranya yang sudah panas dingin

"Apa kalian belum memiliki anak? Ah maaf kalau pertanyaanku tidak sopan"

"Belum, kami belum memiliki anak. Naruto-kun masih fokus dengan pekerjaannya, dan jikalau Tuhan memberi izin kami untuk punya anak aku sudah siap kapan pun itu" Hinata menjelaskan dengan raut wajah yang berubah sedih

"Aa sou ka.. yang penting kalian harus selalu sehatーkarena itu yang utama"

'apalagi Hinata kau harus sehat dan bugar untuk bersiap menerima seranganku nanti. Hahahaha'

Beberapa bulan pun berlalu sejak jamuan untuk tetangganya itu, hari-hari yang berlalu mengubah sedikit demi sedikit kebiasaan yang terjadi, seperti A yang sering mengajak Hinata mengobrol saat sedang membersihkan halam rumah, A yang sering mengirimkan makanan ke kediaman uzumaki dan Naruto maupun Hinata pun membalas melakukan hal yang sama, ya bisa dibilang hubungan mereka semakin dekat saat ini.

"Aku dengar si uzumaki pirang itu sedang dinas keluar kota, saatnya aku menjalankan aksiku, sungguh sudah tidak tahan menahan hawa nafsu ini. Hinata-chan bersiaplah bermain-main denganku" A tertawa licik membayangkan hal yang akan dilaluinya, kali ini ia akan melancarkan aksi yang sudah disiapkannya matang-matang

Semoga kau suka dengan hidanganku ini Hinata-Chan

Sorry, i hate this situationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang