Surabaya, 15 Februari 2020
"Aduh mules.."
Dengan meremas baju yang berada diantara perutku, aku merintih kesakitan. Ingin pergi ke toilet, tapi malu rasanya. Untungnya aku membawa minyak telon kalau kemana-mana. Segera aku membuka dan menghirup aroma minyak telon agar rasa mules di perutku hilang.
Ini yang selalu aku rasakan saat berada di Gramedia. Entah kenapa selalu mules ketika berada disana. Maaf, jangan salahkan aku, tolong salahkan perutku saja yang bandel.
Selang beberapa menit aku berada di rak buku komik, aku langsung pergi ke rak novel untuk mencari buku yang aku cari.
Sepertinya ini bukan hari baik ku, buku yang aku cari tinggal satu dan ada seorang lelaki yang mengincar buku itu juga.
"Saya duluan yang lihat, jadi ini punya saya."
Dih?? Punya dia katanya?
Aku menatapnya sinis, spesies laki-laki apa ini yang tidak mau mengalah sama perempuan.
"Maaf ya, tapi aku yang pegang duluan."
Bela ku, tapi, dia masih kekeuh untuk meminta buku itu buat jadi miliknya.
Lelaki itu memberi aba-aba agar kita suit, itu yang aku tangkap dari gerakan tangannya.
"Suit nih?" Ia menjawab dengan anggukan kepala.
"Oke, tapi nanti kalo kalah ngga boleh nangis ya?"
"Iya, kamu juga kalo kalah jangan nangis."
Satu, dua, tiga, suit!
Aku batu, dia gunting.
Artinya, aku menang.
Sudah kuduga, laki-laki itu masih melihat tangannya yang membentuk gunting dengan dua jarinya. Memandanginya seolah tak percaya kalau ia kalah.
Merasa kasian, aku memberi kesempatan.
"Gini deh, aku bakal kasih pinjam buku ini buat kamu."
Matanya langsung berbinar menatap ke aku. Ia langsung menatapku dengan rasa terkejut sekaligus mata berbinarnya.
"Tapi aku bawa pulang dulu buat baca bukunya, nanti kalo uda selesai kamu boleh bawa, oke? Nanti kita ketemuan buat aku ngasih bukunya."
"Atau kita patungan aja?"
"Boleh juga sih, tapi gapapa kamunya?"
"Gapapa. sini handphone kamu, biar saya ketik nomor saya sama ig saya. Ngomong-ngomong saya Langit. Langit Jadeka.
"Nana. Oceana Ashkala."
Aku jabat tangannya yang terulur kepada ku setelah ia mengetik sederet nomor teleponnya dengan username ig nya di hpku. Dengan senyum, kita sepakat untuk membayar novel yang tidak sengaja kita temukan berbarengan.
Disini, kisah Oceana Ashkala dan Langit Jadeka dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost
Teen Fiction"jangan lupa dengerin playlist lagu yang aku kasih ya, ocean." -Langit Jadeka