Chapter 02

1 0 0
                                    


Malam Minggu adalah malam yang sangat di nanti para remaja karena malam itu bisa mereka gunakan sepuasnya untuk nongkrong dengan teman, menghabiskan waktu bersama pacar,ataupun menghabiskan waktu bersama keluarga tanpa harus memikirkan hari esok yang membuat mereka harus ekstra memaksakan tenaga untuk bangun pagi melakukan tugas sebagai pelajar.

Dan malam ini eyna bersama empat sahabatnya itu memutuskan menghabiskan waktu bersama di tempat mereka selalu kumpul.

Caffee PRIM pukul 21:20

Sebuah meja dekat tempat barista lima gadis remaja itu tengah menunggu kedatangan pesanan masing-masing sambil menikmati alunan musik akustik di dalam caffee langganan mereka itu.

Beberapa menit seorang waiters datang dengan lima minuman dalam nampan besar.

"Silahkan kak minumannya" ucapnya sambil meletakkan masing-masing minuman di meja dan kembali melayani beberapa pelanggan yang baru masuk.

_Eyna memesan dalgona coffee
_Syila dengan kopi kesukaannya cappuccino
_puput yang asik mengaduk Avocado chocholatte nya
_Farsya dan Zainab dengan pesanan mereka yang di samakan red Velvet.

Sambil menyesap minuman masing-masing,eyna pun membuka suara.

"Jadi gimana put,lanjut gak bahas kara kara itu"

"Lanjut Doong" Semangatnya

Setelah puput berkata begitu eyna dan yang lainnya pun meletakkan minumannya masing-masing di meja dan memfokuskan pandangan dan pendengarannya pada Puput yang mulai menarik napas pelan.

"Jadi gini kemarin kan aku buka Instagram nih,nah pas asikan scroll gak sengaja Nemu postingan mantannya Rizky itu"

"Lalu apa isi postingannya?"_Farsya

"Kalian tau gak..."

"Gak tau" jawab semua serempak sebelum Puput lanjut.

"Aku belum selesai diam dong" ketusnya.

Kicep kan.

"Status dia tuh "kangen kamu beb,meski Lo udah gak sayang-cinta sama gue,gue akan selalu nunggu Lo kok" lebay iiih".

"Terus parahnya lagi dia masang foto cowok pakai Hoodie hitam yang di ambil dari belakang" jelasnya yang membuat semua sahabatnya bingung dengan sebelah alis terangkat.

Mengerti kebingungan mereka Puput kembali melanjutkan ceritanya.

"Nah asal kalian tau yang dia pasang itu fotonya Rizkyyy,kan aku kesal jadinya,udah mantan tapi kok masih pecicilan sih gak malu banget" Histerisnya.

Eyna hanya terkekeh melihat kegilaan sahabatnya itu.

"Lagian salahnya di kamu,kamu kan bukan siapa-siapa Rizky terus kenapa kamu yang panas dingin sih put" Syila memang agak lebih tanggap dalam hal seperti ini.

Farsya dan Zainab hanya asik mengangguk kan kepala sambil sesekali meminum minuman mereka.

Gak baik anggurin minuman/makanan enak_Farsya dan Zainab membatin.

"Iya aku tau aku bukan siapa-siapa Rizky,tapi apa salahnya coba kalau aku ngarep dikit ke dia Syil" keluhnya yang hanya mendapat tepukan tangan eyna di bahunya.

"Udah deh ga usah di bahas masalah cowok yang belum ada ikatan sama kamu itu,mending syil,kamu ceritain hubungan kamu sama Yazir" Jelas Zainab sambil menatap Syila penuh harap.

Yazir teman sekelas Syila sekaligus pacarnya,mereka menjalin hubungan sudah hampir setahun.

Mendengar hal itu,Syila hanya tersenyum simpul pada sahabatnya dan memberi jawaban yang hanya membuat mereka mendesah kecewa juga kesal.

"Diiih keponya para jomblo,mending sana cari pasangan gih biar gak selalu kepo kepoin hubungan orang" Sindir Syila panas kemudian menertawai sahabat sahabatnya yang kini memasang raut wajah yang ingin sekali menerkamnya.

Sedangkan di meja lain tiga pemuda sejak tadi menatap ke arah meja eyna bersama sahabatnya dengan tatapan aneh dari masing-masing.

"Manisnya"_batinnya tersenyum ke arah seorang gadis di meja seberang,entah pada siapa.

"Awas aja kalau Lo ngomong sesuatu yang gak perlu"_batin pemuda lain dengan tatapan datarnya.

"Wooouw kok yang satu itu auranya beda yah,gue tandain gak yah"_batinnya sambil menatap gadis yang sejak tadi menarik perhatiannya,dan mendapat tatapan tajam dari gadis itu saat menyadari perbuatannya.

"Anjing gilaaa tatapannya,seram sekali"_pemuda itu memutuskan kontak mata secara sepihak dan menyesap americano miliknya yang kini mulai menghangat.

Balik ke lima gadis yang masih asik mengobrol sambil sesekali cekikian gak jelas,terlebih si Syila yang kalau ketawa suka banget nular.

"Sya,buru ke kasir gih bayarin sekarang jadwal kamu" Eyna mengetuk sepatunya ke kaki Farsya yang masih asik menggigit es batu sisa minumannya tadi seperti nasi.

Ngilu gak tuh.

Farsya yang melihat semua menatapnya harap hanya meroolkan matanya dan berjalan ke arah kasir, menyerahkan uang seharga 100.000 rupiah dan kembali ke tempat sahabat-sahabatnya berada.

Melihat semua minuman sahabatnya sudah kandas,eyna mengajak mereka semua balik Karena jam yang sudah menunjukkan pukul 23:15.

Merapikan barang masing-masing mereka berjalan pergi meninggalkan tempat perkumpulan mereka.

Saat melewati salah satu meja,Syila kaget saat melihat seseorang yang sangat di kenalnya tengah menatapnya dengan seringai yang tercetak jelas di bibirnya.

"Sialan" cicit Syila pelan saat bersitatap dengan salah seorang di meja itu.

Beda lagi dengan eyna yang berhenti di depan salah satu meja yang berada cukup dekat dengan tempat mereka tadi.Ke empat sahabatnya sudah di luar tanpa menyadari jika eyna tidak mengikuti.

"Hai cantik,ada keperluan?" Tanya seorang pemuda yang duduk di salah satu kursi tepat di hadapan eyna.

Eyna masih diam menatap pemuda yang tengah duduk itu,cukup lama terdiam,eyna pun buka suara.

"Aku sebenarnya mau nanya ke kamu,kenapa tadi lirik lirik ke meja sana" ucap eyna sambil menunjuk tempat mereka duduk tadi setelahnya dia kembali menatap pemuda itu.

"Tapi nanti aja deh ya,kalau kita ketemu lagi"

"Emang tau dari mana Lo kalau kita bakal ketemu lagi?" Tanya pemuda itu masih tetap dengan senyum nyeleneh nya.

Melihat reaksi santai pemuda itu eyna hanya tersenyum manis kemudian menunduk mensejajarkan posisinya dengan pria yang tengah duduk itu.

"Karena firasatku mengatakan kita bakal ketemu lagi" Setelahnya eyna berjalan pergi meninggalkan tanda tanya pada penghuni di pemberhentiannya tadi.

"Senyum lo manis bikin gue makin penasaran apa yang ada di balik senyum manis Lo itu" Batin pemuda itu senang seakan mendapat Mainan yang sangat di sukainya.

"Darimana na?" Tanya Farsya saat melihat eyna yang baru keluar dari caffee tadi.

"Ambil kembalian,tadi yang di kasir manggil katanya kelupaan" jelas eyna sambil menyodorkan uang sebesar 20.000 dan 5000 rupiah kearah sahabatnya itu.

Bukannya mengambil,Farsya malah menolak dan menyuruh eyna menyimpannya.

"Simpan ajalah buat ntar yang jadwal bayarin,siapa tau kurang,kamu kan tau si Syila Zainab sama Puput kalau mesen gak pakai kira-kira"

"Bener sih,kamu beruntung tadi tuh tiga curut ngga mesen apa-apa" Tambah eyna yang mendapat tatapan sinis dari tiga orang yang masih stay menunggu di motor masing-masing.

"Dahlah,jangan gosipin dong di depan orang-orangnya"

Ucapan Farsya hanya di tanggapi dengan tawaan dari eyna.

Menuju parkiran,ke lima gadis itu akhirnya menjalankan motor bersamaan dan berpisah menuju rumah masing-masing.

............

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eyna Yumi UmashyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang